Kenaikan harga BBMM

Harga BBM Naik Pengusaha Angkutan Umum di Bekasi Tak Ingin Menaikan Setoran Angkot: Kasihan Sopirnya

Meski kenaikan tarif angkutan akan terjadi, namun sebagai pengusaha, pihaknya pun tak akan menaikan biaya setoran.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi saat ini tentu berdampak besar bagi para sopir angkutan umum. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN --- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi saat ini tentu berdampak besar bagi para sopir angkutan umum.

Meskipun belum merasakan dampak dari kenaikan BBM ini, namun kata seorang pengusaha angkutan umum di Kota Bekasi, Mulyono, dirinya sudah merasakan dampak dari kenaikan spare part beberapa bulan terakhir.

Sedangkan saat ini para sopir angkot kembali dihantam dengan kenaikan BBM.

"Kasihan sopirnya. Karena operasional dari kemarin sudah berat, apalagi spare part pada naik naik juga, ya saya secara langsung tidak terpengaruh ya yang terpengaruh besar itu kan sopirnya harus cari lebih, buat setoran," kata Mulyono, Minggu (4/9/2022).

Meski kenaikan tarif angkutan akan terjadi, namun sebagai pengusaha, pihaknya pun tidak akan menaikan biaya setoran.

Hal ini dilakukan karena pengusaha angkot tak mau membebani sopir angkutan lebih berat lagi. Setoran terhadap sopir angkutan saat ini berkisar Rp 120 ribu perharinya.

Baca juga: Imbas Kenaikan Harga BBM Solar per Sabtu Kemarin, Harga Tiket Bus AKAP Juga Naik 25 Hingga 40 Persen

Baca juga: Harga BBM Dinaikkan, Polisi Perketat Penjagaan 600 Lebih SPBU di Jabodetabek

"Kalau saya sebenarnya tidak mungkin untuk menaikan setoran. Yang jelas dia (supir) pasti keberatan tuh, karena harus cari untuk nutupin naiknya ini, kan gede tuh naiknya BBM Rp.2000 sekian. Dari Rp. 7.650 ke Rp.10.000 kan ya. Itu kan lumayan gede lah," katanya.

Disinggung kenaikan tarif angkutan umum, menurut dia untuk kenaikan tarif diserahkan sepenuhnya kepada para sopir angkutan.

Namun tak menutup kemungkinan tarif angkutan akan naik seiring kenaikan BBM saat ini.

BERITA VIDEO : PEMERINTAH UMUMKAN KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI

"Kalau sekarang tarif jauh deket Rp. 5000, kalau besok kan berat ya kalau Rp 5000 pasti paling enggak Rp 7500 atau jarak panjang kemungkinan bisa Rp 10 ribu," katanya.

Pria yang memiliki delapan unit angkatan umum nomor 25 jurusan Rawapanjang-Pulogebang mengaku jika kenaikan harga BBM kali ini tentunya yang paling besar terdampak adalah sopir.

Sebab, dalam sehari biasanya menghabiskan sebanyak 30 liter BBM.

"Sehari itu biasa bisa 30 liter sehari. Maka itu mereka pasti berat banget," ucapnya.

Pengendara cuma bisa pasrah

Kenaikan harga BBM subsidi dan non-subsidi yang terjadi serentak di Indonesia dikeluhkan oleh para pengendara motor. Meski begitu, mereka sebagai konsumen BBM tak bisa berbuat banyak.

"Ya mau ngeluh juga kita bisa apa? Terima enggak terima, mau enggak mau, namanya bensin jadi kebutuhan, ya pasti dibeli meski harganya naik," ujar pengendara motor bernama Alfian (33) di SPBU kawasan Kota Bekasi, Sabtu (3/9/2022).

Alfian menjelaskan biasanya ia merogoh kocek Rp 28.000 untuk mengisi penuh bensin kendaraan roda duanya.

Ia pun kini harus merogoh kantong lebih dalam untuk bisa mengisi bensin motornya hingga penuh.

"Dulu mah Rp 28.000 full. Sekarang kayaknya sekitar Rp 40.000an lah. Lumayan juga kenaikannya," katanya.

Sementara itu, Sumarsono (58) seorang pengendara taksi online, juga mengeluhkan hal yang sama. Terlebih lagi, BBM jadi kebutuhan pokok baginya untuk mencari nafkah.

"Kasihan orang-orang kecil seperti driver, ojol dan lainnya. Penghasilan enggak seberapa, tapi harus bayar mahal buat bensin," ucap Sumarsono.

Dalam sehari, Sumarsono biasanya membeli pertalite seharga Rp 100.000 untuk berkeliling mencari nafkah. Kini, ia harus membayar lebih ketika mengisi bensin untuk kebutuhan sehari-hari. 

Sebelumnya, pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar serta BBM non-subsidi Pertamax 92 yang akan diberlakukan pada Sabtu (3/9/2022) ini, pukul 14.30 WIB.

Adapun tarif baru yang berlaku yakni, Pertalite dari harga Rp 7.650 naik menjadi Rp10.000 per liter, solar dari harga Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Kemudian Pertamax 92 dari harga Rp 12.500 naik menjadi Rp 14.500.

(Sumber : Laporan Wartawan TribunBekasi.com, Joko Supriyanto/Rangga Baskoro)


 
 

 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved