Berita Bekasi

Atasi Kelebihan Muatan Sampah di TPA Burangkeng, Pemkab Bekasi Siapkan Tiga Lokasi TPST Baru

"Ada tiga TPST yang rencananya akan kami bangun bekerjasama dengan KLHK dimana saat ini sedang menyiapkan lokasinya dulu

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
Tribun Bekasi/Rangga Baskoro
Guna mengatasi permasalahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng yang sejak lama telah overload atau kelebihan kapasitas, Pemkab Bekasi menyiapkan lokasi baru yang akan dijadikan Tempat Pembuangan Sementara Terpadu (TPST). 

"Memang untuk kesadaran mengenai kebersihan harus ditanamkan dari kecil sehingga sampah-sampah bisa diolah dengan baik. Sampah disedekahkan kemudian hasilnya bisa dikelola untuk lain-lain," ujarnya.

Vivien menjelaskan GRADASI bertujuan untuk menggerakkan masyarakat dan komunitas agama untuk mengurangi sampah serta menanamkan perubahan perilaku masyarakat sebagai salah satu cara dalam mengamalkan prinsip ajaran agama yaitu kebersihan.

Hingga saat ini, tercatat sudah lebih dari 7,53 ton sampah telah terkumpul dari kegiatan GRADASI dengan capaian 108 persen dan bernilai Rp 25.902.300.

Jenis sampah paling banyak yang disedekahkan adalah sampah plastik, kertas, dan kardus. Adapun sampah lain yang disedekahkan yaitu kaca, logam, elektronik, serta minyak jelantah.

Sementara itu, Plt Kepala DLH Kabupaten Bekasi Rahmat menjelaskan pada dasarnya Kabupaten Bekasi sudah lebih dulu mengembangkan untuk membuat bank sampah di sejumlah desa, kelurahan maupun kecamatan.

"Di Kabupaten Bekasi sudah ada lebih dari 300 bank sampah yang tersebar di 23 kecamatan yabg dibuat untuk mengubah mind set masyarakat dimana mereka bisa memilah mana yang bisa dimanfaatkan untuk daur ulang sehingga bisa bernilai ekonomis," kata Rahmat.

Ia berharap kegiatan tersebut bisa dijadikan contoh agar masyarakat bisa membantu pemerintah mengatasi penumpukan sampah di TPA Burangkeng.

Diketahui timbulan sampah di TPA Burangkeng mencapai 2.800 ton/hari. Namun pemerintah daerah hanya mampu mengangkut 800 ton/hari.

Jika diperkirakan, satu rumah ibadah GRADASI mampu mengelola sampah 1 ton/bulan, maka jika ada 500 rumah ibadah bisa berkontribusi mengelola sampah di Kabupaten Bekasi, sampah yang bisa dikelola bisa mencapai hingga 6.000 ton/tahun.

"Tentunya ini bagian dari kegiatan positif yang harus kami tularkan ke masyarakat luas, terutama di Kabupaten Bekasi di mana sampah merupakan tantangan terberat," ucapnya. 

Sampah-sampah yang disumbangkan oleh para siswa berupa kardus, bahan-bahan plastik beserta perabot rumah tangga yang akan didaur ulang menjadi barang-barang prakarya bernilai ekonomis.

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved