Berita Dakwah
Seperti Apa Rasa Penyesalan Manusia Setelah Meninggal Dunia? Berikut Jawaban Ustaz Khalid Basalamah
Ustaz Khalid Zeed Abdullah Basalamah mengungkap bentuk penyesalan setiap manusia setelah meninggal dunia atau mati.
Penulis: Panji Baskhara | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM - Setiap manusia memiliki rasa penyesalan.
Memang, rasa penyesalan tersebut kerapkali datang belakangan.
Namun, seperti apa penyesalan setelah meninggal dunia atau mati?
Bentuk penyesalan manusia setelah mati diungkap Ustaz Khalid Zeed Abdullah Basalamah.
Baca juga: Ustaz Khalid Basalamah Ikut Salati Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz, Sempat Berbincang dengan Kang Emil
Baca juga: Ustaz Khalid Basalamah Beberkan Hal-hal Sepele yang Jarang Diamalkan Padahal Besar Manfaatnya
Baca juga: Mengapa Wanita Sebaik-sebaiknya di Rumah? Ini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
Ustaz Khalid Basalamah beri penjelasan mengenai bentuk penyesalan manusia setelah meninggal dunia itu melalui akun Instagram @@khalidbasalamahofficial.
Berikut penjelasan lengkapnya.
"PENYESELAN SETELAH MATI!
Penyesalan selalu datang belakangan.
Demikian juga dengan manusia, di alam kubur nanti banyak yang menyesal karena jarang dan belum maksimal dalam beramal di dunia ini.
Ia melihat banyak kekurangan yang ada pada amalannya.
Tidak sedikit umat manusia saat hidup di dunia mementingkan diri sendiri hingga lupa memberi hak pada diri, dan orang lain, terlebih lagi kepada Rabb-Nya.
Sebagaimana yang telah Allah jelaskan kepada mereka orang yang datang penyesalan ketika telah tiba kematian kepadanya, di jelaskan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala di dalam surat Al Mukminun : 99-100.
Kandungan Surah Al-Mu’minun Ayat 99-100 ini, Allah memberitahukan tentang kata-kata yang diucapkan oleh orang kafir ketika menghadapi kematian, walaupun kata-kata itu tidak dapat didengar oleh orang-orang yang hadir ketika itu.
Orang kafir itu meminta kepada Allah supaya dia jangan dimatikan dahulu dan dibiarkan hidup seperti sediakala agar dia dapat bertobat dari kesalahan dan kedurhakaannya dan dapat beriman dan mengerjakan amal yang baik yang tidak dikerjakannya selama hidupnya.
Berlomba-lomba dalam kebaikan dengan share, tag, mention ke orang lain.
1 orang yang tau ilmu karena info dari kamu, insyaAllah bernilai pahala karena mengajak kepada kebaikan.
Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]" tulis akun Instagram @khalidbasalamahofficial dikutip redaksi TribunBekasi.com, Selasa (11/10/2022).
Profil Dr. Khalid Zeed Abdullah Basalamah, Lc., M.A.
Dikutip dari Tribunnewswiki, sosok ini memiliki nama lengkap Khalid Zeed Abdullah Basalamah.
Ia merupakan pria kelahiran Makassar, 1 Mei 1975.
Khalid berprofesi sebagai pendakwah sekaligus pengusaha.
Diketahui, Khalid juga merupakan keturunan Arab dikarenakan memiliki marga Basalamah.
Marga yang dimilikinya diketahui berasal dari daerah Hadramaut, Yaman.
Khalid menekuni bisnis kuliner khas Timur Tengah yang bernama Ajwad Resto di daerah Jakarta Timur.
Adapula bisnis di bidang lain seperti souvenir khas Timur Tengah, travel umrah dan haji, serta penerbitan buku-buku Islam.
Khalid juga merupakan Ketua Yayasan Ats Tsabat yang berada di Jakarta Timur, Ketua pengiriman DAI ke Papua, serta penasehat di saluran TV berbasis dakwah bernama Wesal TV.
Ia juga dikenal sebagai pendakwah melalui akun YouTubenya bernama Khalid Basalamah Official dengan jumlah subscriber hingga saat ini sebanyak 2,13 juta.
Sebelum jadi pendakwah serta pebisnis seperti sekarang, Khalid menghabiskan waktu kecilnya di Makassar dan bersekolah di sana dari pendidikan dasar hingga menegah pertama.
Kemudian setelah lulus pendidikan menengah pertamanya, ia berangkat ke Madinah, Arab Saudi untuk melanjutkan pendidikan menengah atasnya sekitar tahun 1990-an.
Lulus dari tingkat pendidikan aliyah, Khalid melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Madinah.
Khalid pun kembali melanjutkan pendidikan masternya dengan kembali ke Indonesia dan menempuhnya di Universitas Muslim Indonesia.
Ia juga menempuh pendidikan doktoralnya di Universitas Tun Abdul Razak, Malaysia.
Tentang Dakwah
Walaupun ia bergelut di dunia bisnis, Khalid begitu dikenal sebagai pendakwah.
Khalid seringkali memberikan kajian Islam dari masjid ke masjid.
Selama berdakwah, Khalid selalu berdasarkan Al-Qur'an dan hadis serta pemahaman-pemahaman para sahabat dan ulama.
Adapun beberapa kitab yang sering dikaji oleh Khalid Basalamah dalam setiap ceramahnya adalah Kitab Bulughul Marom dan Kitab Minhajul Muslim.
Soal Kitab Bulughul berisikan hadis soal masalah fiqih (hukum) dan Kitab Minhajul Muslim berisikan penggambaran mengenai ajaran Islam secara menyeluruh.
Menikahi Mualaf
Khalid telah memiliki istri dan empat orang anak.
Dalam ceramahnya, Khalid pernah bercerita tentang istrinya yang ternyata seorang mualaf.
Istrinya tersebut dinikahinya pada 1999 setelah kembali ke kota kelahirannya.
Istri Khalid Basalamah diketahui memiliki keterampilan dalam bidang perawatan kecantikan.
Lantas setelah istrinya memeluk Islam, Khalid pun menceritakan bahwa dirinya mencarikan kegiatan untuk sang istri yakni dengan membukakan salon.
(TribunBekasi.com/BAS/Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Tribunnewswiki/Ronna Qurrata Ayun)