Kasus Ginjal Akut
Tak Lagi Jual Obat Sirup Menyusul Maraknya Kasus Ginjal Akut, Apotek di Bekasi Tawarkan Obat Tablet
pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait kasus ginjal akut untuk tidak lagi menjual obat sirup sementara waktu.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
Maiden Pharmaceuticals disebutnya berlokasi Provinsi Haryana yang berada di bagian utara India.
Namun, sebagaimana dilansir laman NRP, sebuah media massa di India, pihak Maiden Pharmaceuticals dan otoritas regulator obat di India membantah temuan WHO itu.
Meski begitu, otoritas regulator obat memerintahkan pabrik Maiden Pharmaceitucals di Sonuipet, Haryana, dilarang beroperasi sementara waktu karena ternyata di sana ditemukan 12 pelanggaran.
Namun tak dijelaskan dalam artikel itu jenis pelanggaran yang dilakukan.
Lima kali
Menurut NRP, industri farmasi di India sangat besar dan memasok obat ke 200 negara termasuk Amerika Serikat.
Total penjualan yang diraih industri obat India disebut-sebut sampai 50 miliar dolar AS.
Hanya saja, menurut sejumlah aktivis kesehatan masyarakat India, industri sebesar itu tak mendapat pengawasan pemerintah secara selayaknya sehingga rentan terjadi pelanggaran berat.
Salah satu aktivis itu, Dinesh Thakur, mengungkapkan kepada NPR bahwa kasus keracunan diethylene glycol (DEG) sudah 5 kali terjadi di India.
Pertama pada tahun 1972 di kota Madras, yang kini bernama Chennai, menewaskan 15 anak.
Kemudian kasus serupa terjadi pada 1986 di Mumbai dengan korban 14 pasien.
Dua tahun kemudian, 1988, peristiwa serupa terulang di kota Bihar yang menewaskan 11 anak.
Pada 1988 kasus keracunan DEG terjadi di kota Gurgaon dengan korban 33 anak.
Peristiwa paling akhir terjadi pada Desember 2019 di kota Jammu yang mengakibatkan 11 anak meninggal dunia.