Bulutangkis
Kondisi Pergelangan Kaki Membaik, Jonatan Christie ingin Bermain di Hylo Open 2022
Jonatan Christie mengabarkan bahwa kondisi pergelangan kaki kanannya semakin membaik, pasca-cedera di laga babak Perempat Final French Open 2022.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhilah | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM - Jonatan Christie memberi kabar kepada pencinta bulutangkis di Tanah Air bahwa kondisinya kian membaik.
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia ini, yang akrab disapa Jojo, memang sedang mengalami cedera pergelangan kaki, yang diperolehnya saat menghadapi Kodai Naraoka di babak Perempat Final French Open 2022.
Dalam keterangannya yang dibagikan kepada awak media, Jojo menyatakan kondisi pergelangan kaki kanannya sudah semakin membaik, dan bukan tergolong cedera yang serius.
"Sejauh ini kondisi saya sudah lebih baik, tidak begitu terasa sakit seperti kemarin. Saya sudah menjalani terapi dan sebagainya. Saya bersyukur tidak mengalami cedera yang serius," ujar Jojo.
Dengan kondisi itu, pebulutangkis berusia 25 tahun itu pun berharap bisa tampil di Hylo Open, yang berlangsung di Saarbrucken, Jerman, 1-6 November mendatang.
Mengumpulkan poin
Menurut Jonatan Christie, turnamen BWF Super 300 ini menjadi ajang penting baginya untuk mengumpulkan poin agar bisa berlaga di World Tour Finals.
"Sebenarnya masih belum tahu apakah akan bermain di Hylo Open 2022 atau tidak, tapi turnamen tersebut penting untuk meraup poin untuk World Tour Finals," kata Jojo.
"Saya akan melihat terlebih dahulu kondisi di sana, apakah bisa bermain atau tidak. Karena menurut saya, sayang jika tidak bermain, mengingat poinnya cukup penting untuk menuju babak kualifikasi World Tour Finals," sambungnya.
Mengurangi radang
Jojo kini berupaya untuk mengurangi peradangan di ototnya yang cedera, agar sakitnya tidak lagi seperti hari-hari sebelumnya, dan bisa tampil optimal di kompetisi penting itu.
Menurut jadwal dari panitia Hylo Open, laga perdana Jonatan Christie di Hylo Open adalah melawan wakil dari India, Sameer Verma.
"Beberapa cara akan saya lakukan agar cedera ankle kaki saya tidak terasa sakit, dan nantinya bisa bermain di turnamen berikutnya," pungkas Jojo.
Cedra ankle Jojo ini sempat menimbulkan kekesalan para pencita bulutangkis di Indonesia.
Kekesalan itu bukan ditujukan kepada Jojo, melainkan kepada wasit dan panitia pelaksana French Open 2022.
Penyebab kekesalan itu adalah perlakuan panitia kepada Jonatan Christie, waktu pebulutangkis tunggal putra Indonesia itu mengalami cedera ketika bertanding kontra Kodai Naraoka di babak Perempat Final French Open.
Mundur
Sebagai informasi, Jojo, panggilan Jonatan Christie, memutuskan mundur dari laga tersebut di gim 3 karena mengalami cedera.
Menurut keterangan Humas PBSI, Jojo mengalami cedera pergelangan kaki alias ankle,
Menurut Jojo, kaki kanannya itu tidak ada masalah jika hanya dipakai untuk melangkah atau berjalan biasa, .
Namun rasa sakit luar biasa sontak muncul ketika dia melakukan gerakan cepat atau spontan, dan juga saat dia mengambil gerakan yang menumpu di kakinya.
"Tadi cuma agak kaget saja pas memaksa mengambil bola jauh, dan tumpuannya jadi tidak pas, makanya berasa sakit ankle kanan saya," ucap Jojo.
'Kecewa pasti kecewa, tapi tetap harus bersyukur apapun hasilnya. Semoga ada 2-3 hari recovery sebelum ke Jerman bisa segera pulih," harapnya.
Keputusan mundur merupakan keputusan yang diambil Jojo setelah berkonsultasi dengan sang Pelatih, Irwansyah.
Irwansyah mengatakan, Jojo berusaha mengambil bola di depan net justru membuat pergelangan kaki kanan bagian luarnya salah menumpu
"Jadi Jojo menderita cedera ankle setelah melakukan smash keras, dan memaksa mau mengambil bola di depan net. Saya rasa cederanya terkena di momen itu," ucap Irwansyah
"Keputusan retired diambil bersama antara saya dan Jojo. Dia akhirnya memilih menyelesaikan pertandingan lebih cepat. Saya sempat khawatir dengan cederanya. Kemudian kami putuskan mundur setelah Jojo berbicara ke saya, kalau ankle kakinya sakit saat menekan," tambah Irwansyah.
Jojo memutuskan mengundurkan diri di gim 3 saat skor 13-17 untuk keunggulan Naraoka.
Kedudukan ketika itu adalah 1-1 karena Jonatan Christie merebut gim pertama dengan skor 21-14.
Sementara pebulutangkis Jepang merebut gim 2 dengan skor 14-21.
Karena kedudukan 1-1 maka dimainkan gim 3.
Di awal-awal gim Jojo berhasil mengungguli Naraoka dengan selisih 3 poin. Hanya saja kemudian permainan Jojo menurun dan wajahnya terlihat kesakitan.
Dia beberapa kali meminta izin wasit untuk mendapat perawatan, namun hanya diluluskan sekali.
Jojo bahkan diberi kartu kuning saat meminta perawatan lagi, karena dianggap mengulur-ulur pertandingan. Ketika itu memang keunggulan ada di pihak Naraoka.
Warganet kesal
Hal inilah yang membuat pencinta bulutangkis Indonesia kesal, sebagaimana terlihat di komentar mereka di media sosial Badminton Indonesia.
Kekesalan itu semakin menjadi-jadi saat melihat cara penangan panitia kepada atlet yang cedera, dalam hal ini atlet itu adalah Jonatan Christie.
Bahkan warganet pencinta bulutangkis Indonesia menduga Jojo sampai terjengkang alias jatuh ke belakang, karena kursi roda Jojo ditarik secara kasar oleh tim medis pertandingan.
Mereka bahkan berdiskusi apakah benar kursi yang dipakai buat membawa Jojo adalah kursi roda, sebab tidak terlihat roda di kursi itu dan kaki Jojo tetap menyentuh lantai.
"cidera malah dikartu kuning.. trs pas streaming bagkri tadi kursi rodanya jojo kaya kelihatan njomplang.. iya ga sih, soalnya ketutupan tampilan poin," tulis seorang warganet bernama d*********i.
Komentar itu mendapat balasan dari s********d, "iya ngejomplang karna kursinl rodanya diseret gituu ga ada rodanya."
Balasan juga datang dari a************r yang menulis, "iya jatoh td, kayanya sih keserimpet karpet birunya /?/."
r********a berkomentar "Udah cedera, dpt yellow card, cm ditarik pake kursi biasa (bkn kursi roda krna ku perhatiin gk ada rodanya, pendek dan kaki jojo msh kena lantai-cmiiw), ditarik dan ngejengkang pula. Miris bgt