Berita Jakarta

Satu Keluarga Tewas di Citra Garden: Sebelum Meninggal Korban Jual Semua Harta Benda

Polisi menemukan penjelasan soal ketiadaan perabotan di rumah Blok AC5 nomor 7, Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: AC Pinkan Ulaan
istimewa
Polisi menemukan bahwa salah satu penghuni rumah di Perumahan Citra Garden 1 Extension Blok AC5 nomor 7 menjuali harta benda keluarga. Keterangan foto: (ilustrasi) 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA PUSAT – Misteri yang melingkupi kematian satu keluarga di perumahan Citra Garden 1 Extension mulai dikupas satu-persatu oleh polisi.

Saat ini polisi mendapatkan bukti bahwa sebelum meninggal, anggota keluarga itu menjuali harta benda yang mereka miliki, yakni perabot rumah, barang elektronik dan kendaraan.

Hal ini diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, dalam konferensi pers perkembangan penyelidikan kasus pada Senin (21/11).

Kata Hengki, perabot, barang elektronik, dan kendaraan milik keluarga tidak dicuri, melainkan dijual oleh korban sendiri.

Kontak di ponsel

Hengki mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan ponsel korban, rupanya ada satu nomor yang dihubungi korban.

Nomor tersebut milik seorang pedagang di mana korban menjual berbagai perabot rumah, seperti AC, kulkas, blender, TV, termasuk kendaraan mobil korban.

"Ternyata yang bersangkutan pernah menghubungi salah satu nomor. Ini terkait dari penjualan barang-barang yang ada di rumah," ujar Hengki di Polda Metro Jaya.

Hengki menyatakan pihaknya telah mendapatkan nama pembeli, berapa harga jual setiap barang, dan lain sebagainya.

Dengan temuan ini, kata Hengki, praduga awal tentang pencurian mobil serta barang-barang di rumah korban bisa dipatahkan.

Selain itu, Hengki juga membenarkan fakta bahwa keluarga tersebut sangat tertutup dan jarang berkomunikasi dengan warga sekitarnya.

"Kami sampaikan perkembangan penyelidikan, dari metode penyelidikan yang bersinergi satu sama lain, termasuk digital forensik, kami temukan fakta bahwa keluarga ini jarang berkomunikasi dengan pihak luar," ujar Hengki.

Namun, kata Hengki, dari hasil penyelidikan bersama digital forensik, pihaknya menemukan fakta bahwa korban kerap menghubungi beberapa pihak.

Selanjutnya, terhadap pihak-pihak tersebut, polisi melakukan penyelidikan secara konvensional dan meminta keterangan saksi terkait.

Hasilnya adalah beberapa petunjuk penting ditemukan, salah satunya soal menghilangnya beberapa barang korban yang ternyata telah dijual.

Halaman
123
Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved