Berita Bekasi
Walau Statusnya Darurat Sampah, Kabupaten Bekasi Punya 200 Unit Bank Sampah Lho!
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengapresiasi warga dan komunitas membentuk bank sampah mandiri untuk mengatasi sampai di Kabupaten Bekasi sangat tinggi.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM - Kabupaten Bekasi disebut-sebut sebagai wilayah yang berstatus darurat sampah.
Namun, tingkat kepedulian warga dan komunitas dalam mengatasi sampai di Kabupaten Bekasi tinggi.
Ya, Kabupaten Bekasi ternyata suda memiliki bank sampah sampai 200 unit.
Dimana 200 bank sampah itu dibentuk secara mandiri oleh warga dan komunitas.
Baca juga: Satu Keluarga Tewas di Citra Garden: Ada Gunungan Sampah di Halaman Belakang Rumah
Baca juga: Segera Beroperasi, TPST Bantargebang Mampu Mengolah 1.000 Ton Sampah Lama dan 1.000 Ton Sampah Baru
Baca juga: Perluasan 2,2 Hektar di TPA Burangkeng Diperkirakan Hanya Cukup Tampung Satu Tahun Timbulan Sampah
Beberapa pengelola bank sampah juga merupakan binaan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi.
Dalam acara bertajuk 'Membangun Semangat, Mengolah Sampah dari Rumah' yang digelar UPTD Pengelolaan Sampah Wilayah II dan III Dinas LH Kabupaten Bekasi, secara khusus Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengapresiasi komunitas bank sampah.
"Dalam sehari ada lebih dari 2.000 ton sampah yang dihasilkan di Kabupaten Bekasi, tapi yang bisa dilayani hanya 600 ton saja ke TPA Burangkeng. Oleh sebab itu peran serta masyarakat sangat dibutuhkan."
"Saya berterimakasih kepada semua pengelola bank sampah yang peduli terhadap lingkungan," ucap Dani Ramdan di Cikarang, Selasa (23/11/2022).
Dani memaparkan, terdapat tiga kedaruratan terkait permasalahan sampah di wilayahnya.
Pertama sampah yang dibuang ke aliran sungai, banyaknya TPS liar serta TPA Burangkeng yang telah overload.
Maka itu, pihaknya menargetkan menambah setidaknya 187 bank sampah di tiap desa untuk mengatasi permasalahan sampah yang kerap viral di media sosial.
Langkah itu akan dimulai dengan cara membangun bank sampah induk yang nantinya jadi tempat penampungan sampah-sampah bernilai ekonomis dari masyarakat.
"Sehingga hasil daur ulang itu nantinya akan kami buatkan bank sampah induk yang tugasnya menyerap produk-produk itu untuk disalurkan, bisa ke dinas atau ke swasta. Apa saja produknya seperti plastik, pupuk, atau lainnya," ujarnya.
(TribunBekasi.com/ABS)