Berita Bekasi

Hari Guru Nasional 2022, PGRI Kota Bekasi Minta Pemkot Segera Atasi Masalah Kekurangan Guru

Jumlah guru yang memasuki purna bakti atau pensiun selama dua tahun terakhir cukup banyak yakni tembus diangka 1000 guru.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Ilustrasi - Peringatan Hari Guru Nasional 2022 di Lapangan Karangpawitan, pada Jumat (25/11/2022). 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN — Di tengah momentum Hari Guru Nasional 2022 dan HUT ke 77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), PGRI Kota Bekasi menyoroti terkait masalah kekurangan guru khususnya sekolah dasar (SD) di Kota Bekasi.

Ketua PGRI Kota Bekasi, Dedi Mufrodi mengatakan terkait permasalahan itu, pihaknya berharap kepada Pemerintah Kota Bekasi untuk dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan  kekurangan guru SD dan SMP di Kota Bekasi.

"Intinya kami berharap Pemerintah Kota Bekasi bisa mempunyai solusi untuk mengatasi kekurangan guru pada tingkat SD dan SMP di Kota Bekasi," kata Dedi Mufrodi, Jumat (25/11/2022).

Diungkapkan oleh Dedi Mufrodi, jumlah guru yang memasuki purna bakti atau pensiun selama dua tahun terakhir cukup banyak yakni tembus diangka 1000 guru.

Hal ini juga yang menjadikan jumlah guru yang ada di Kota Bekasi terus kekurangan, terlebih guru-guru sekolah dasar (SD).

BERITA VIDEO: GURU HONORER DIGENDONG IKUT TES PPPK KARENA STROKE

"Artinya kekurangan guru di sekolah dasar yang paling banyak. Sekarang ini kan baru 9.000 jumlah guru, nah idealnya itu kan 14 ribuan. Untuk jumlah guru SMP tidak terlalu urgen seperti Guru SD," katanya.

Meski saat ini sudah ada rekrutmen PPPK Guru, namun Dedi Mufrodi menilai hal ini tidak menjadi solusi terkait masalah kekurangan guru yang ada di Kota Bekasi.

Sebab, PPPK guru hanya mengangkat kesejahteraan guru itu.

Baca juga: Aniaya 3 Bocah di Dalam Musala, Seorang Pria Jadi Tersangka

Baca juga: Pasien Covid-19 Karawang Kembali Meningkat, Total 118 Kasus

"Sehingga Harapan kedepannya di upayakan agar ada pencabutab moratorium apa namanya kewenangan sekolah agar bisa menerima tenaga honorer. Itu yang paling instan. Kalo hanya mengandalkan PPPK juga bukan solusi mengatasi kekurangan seperti itu," katanya.

Dalam upaya mengatasi masalah kekurangan guru, beberapa kepala SD maupun SMP di Kota Bekasi terpaksa harus memberdayakan guru mata pelajaran menjadi guru kelas.

Selain itu juga ada program marger sekolah, serta menjadikan kelas gemuk, dimana standar kelas SD 28 siswa, dan SMP 32 siswa.

Namun dengan kondisi kekurangan guru yang ada para kepala sekolah menambah jumlah siswa dalam satu kelas hingga 40 lebih siswa.

Hal ini juga menurut Dedi Mufrodi dianggap tidak memenuhi standar pendidikan.

Baca juga: Reza Arap dan Wendy Walters Sepakat Bercerai Seusai Gagal Mediasi di Pengadilan Negeri Jakarta Utara

Baca juga: Piala Dunia 2022: Suporter Jepang Puji Samurai Biru Bermain Puntar saat Kalahkan Jerman

"Karena kekurangan guru, sekarang kan bisa 40 karena ya kekurangan guru itu, seharusnya dua guru, jadi satu kelas satu guru itu yang diambil oleh rekan rekan guru SD dan SMP untuk mengatasi kekurangan guru, tapi ya itu tadi capaian standar pendidikan tidak terpenuhi jadinya," ucapnya. 

Generasi Emas

Sebelumnya diberitakan, Ketua PGRI Kota Bekasi, Dedi Mufrodi menyampaikan harapan di tengah momentum Hari Guru Nasional 2022 yang jatuh pada hari Jumat (25/11/2022) ini.

Salah satu harapan yang disampaikan Dedi Mufrodi yaitu mengajak para guru yang ada di Kota Bekasi untuk terus fokus melahirkan generasi emas Indonesia.

"Harapan kita yang pertama adalah agar ke depan guru-guru di Kota Bekasi bisa lebih fokus dan bisa lebih mempunyai kesempatan yang lebih luas dalam rangka mempersiapkan generasi emas Indonesia," kata Dedi Mufrodi, Jumat (25/11/2022).

Dedi Mufrodi mengungkapkan bahwa dengan diberikan kesempatan yang lebih luas kepada  para guru sebagai tenaga pendidik untuk memberikan pembelajaran kepada para pelajar, maka tentunya akan berdampak pada generasi penerus yang jauh lebih baik.

Baca juga: Guru Honorer Masih Ada 4 Ribuan, PGRI Karawang Minta Pemerintah Langsung Angkat Tanpa Seleksi

"Sehingga generasi kita ke depan bisa lebih baik lagi, menjadi generasi yang hebat, generasi yang berpancasila dan juga generasi yang punya karakter yang kuat bagi masyarakat khususnya di Kota Bekasi," katanya.

Dedi Mufrodi menambahkan bahwa dalam rangkaian kegiatan memperingati HUT ke-77 PGRI yang juga bertepatan pada Hari Guru Nasional 2022 beberapa rangkaian kegiatan sudah dilakukan oleh jajaran pengurus PGRI Kota Bekasi.

Beragam rangkaian kegiatan tersebut diantaranya seperti Bakti sosial donor darah melibatkan PMI, Workshop kompetensi guru hingga gerakan jalan sehat bersama.

"Dan alhamdulillah hari ini puncaknya.  Kita khususnya guru-guru di Kota Bekasi bersama sama memperingati HUT ke77 PGRI dan juga Hari Guru Nasional 2022," ucapnya. 

Baca juga: Piala Dunia 2022: Dulu Jagokan Spanyol, Kini Pesinetron Ricky Harun Lebih Suka Jerman, Ini Alasannya

Baca juga: Reza Arap dan Wendy Walters Sepakat Bercerai Seusai Gagal Mediasi di Pengadilan Negeri Jakarta Utara

Guru Honorer Lansia

Sebelumnya diberitakan, dalam momen Hari Guru Nasional 2022, masih ada guru di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang usia 62 tahun masih mengajar dan statusnya masih guru honorer.

Hal itu diungkapkan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Karawang, Nandang Mulyana saat peringatan Hari Guru Nasional 2022 di Lapangan Karangpawitan pada Jumat (25/11/2022).

Nandang Mulyana mengungkapkan, kesejahteraan guru masih menjadi pekerjaan rumah (PR). Terutama bagi para guru yang masih berstatus sebagai guru honorer.

Di Karawang sendiri, sebetulnya Pemerintah Kabupaten Karawang terus melakukan upaya peningkatan kesejahteraan guru.

Seperti, di bawah kepemimpinan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana gaji guru honorer yang awalnya sekitar Rp 100 ribu. Sekarang ini sudah bisa mencapai Rp 1,2 jutaan.

Baca juga: Cek Harga Emas Batangan Antam di Bekasi, Jumat Ini Turun Seribu Rupiah Per Gram, Ini Detailnya

Baca juga: Aniaya 3 Bocah di Dalam Musala, Seorang Pria Jadi Tersangka

"Kemudian juga kesejahteraan guru PAUD juga pengawas lainnya. Ini bukti pemerintah daerah hadir, ya memang belum merasa puas karena kembali lagi ini kan menyangkut anggaran juga," ungkap dia.

Dia mengungkapkan, data terakhir yang dimilikinya di Karawang ada sebanyak 6.474 guru honorer.

Kemudian adanya penangkatan dari pemerintah pusat sebanyak 2.247.

HariGuru2-25nov
Perayaan Hari Guru Nasional 2022 di Lapangan Karangpawitan, Kabupaten Karawang pada Jumat (25/11/2022).

"Masih tersisa guru honorer sekitar 4 ribuan, kami minta kepada pemerintah pusat untuk segera lah diangkat. Karena di Karawang sekarang ini banyak guru usia pensiun 60 tahun ada 62 tahun masih mengajar dan masih sebagai guru honorer statusnya," terang dia.

Untuk itu pada momen Hari Guru Nasional 2022, pihaknya bersama Bank BJB memberikan bantuan berupa uang tunai kepada para guru yang telah lama mengabdi atau mengajar.

Baca juga: Thomas Doll Kesal Kepada PSSI Soal Pemain Muda Persija Jakarta

Baca juga: Jadwal Layanan SIM Keliling Karawang, Jumat 25 November 2022, Simak Lokasi dan Persyaratannya

Nandang meminta agar para guru honorer khususnya yang sudah lama mengajar dan menjelang masa usia pensiun segera diangkat, baik itu sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Harus dikasih jalur khusus lah, usia segitu udah engga perlu ikut tes. Ya pasti kalah sama yang baru-baru kan ya," tandasnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved