Bencana alam
Gempa Bumi Cianjur: Ustaz Ahmad Kosasih 30 menit Tertimbun Runtuhan Masjid, Rasanya Sesak dan Pengap
Ustaz Ahmad Kosasih tertimpa material bangunan masjid saat gempa bumi Cianjur terjadi.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASIK.COM, CIANJUR - Ustaz Ahmad Kosasih adalah salah satu korban gempa bumi Cianjur yang selamat, meski sempat tertimbun runtuhan bangunan selama puluhan menit.
Peristiwa itu tak akan terlupakan selama hidupnya.
Bersama warga Kampung Sarampad, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Ustaz Ahmad sedang menanti kampung mereka dinyatakan aman oleh Pemerintah, sehingga bisa mereka bangun kembali.
Mereka sedang duduk di salah satu pos kamling yang berlokasi di pinggir jalan desa ketika reporter Warta Kota, Hironimus Rama berkunjung ke Kampung Sarampad.
Ustaz Ahmad bercerita sedang berada di Masjid Attawakal, Kampung Sarampad, saat terjadi gempa bumi Cianjur pada Senin (21/11) siang.
"Saya baru selesai sembahyang berjemaah bersama dua orang lainnya, yaitu Haji Tatang dan satu anak kecil," kata Ustaz Ahmad, Minggu (27/11).
Tiga detik
Usai salat, dia merasakan getaran yang kuat mengguncang dirinya.
"Gempanya cuma 3 detik tapi guncangannya kuat," kata Ustaz Ahmad.
Getaran gempa bumi itu begitu kuat sehingga Masjid Attawakal roboh, dan material bangunan menimpa mereka.
"Alhamdulilah, kami semua selamat. Kami ditolong warga," ucapnya.
Ustaz Ahmad sempat berada di bawah reruntuhan masjid selama sekitar 30 menit.
"Saya merasa sesak dan pengap. Saya terus lakukan dzikir sampai datang pertolongan," katanya.
Hal pertama yang dilakukannya setelah keluar dari reruntuhan masjid adalah langsung masuk ke Madrasah Attawakal yang juga runtuh karena gempa bumi.
"Saya sujud syukur dan lari ke jalan sambil berteriak, Alhamdulilah," tuturnya.

Bengkak
Hantaman material bangunan masjid membuat wajah Ustaz Ahmad bengkak, yang masih terlihat meski 6 hari sudah berlalu.
"Wajah saya bengkak semua, mata tidak jelas melihat. Selain itu ada luka di kaki, tetapi saat ini sudah sembuh," katanya.
Saat ini Ustaz Ahmad masih mengungsi ke posko pengungsian di Kampung Sarampad.
Dia mengaku tidak bisa tidur nyenyak karena belum punya kasur. Hal itu dibuktikan dengan kantong besar tergantung di bawah matanya
"Badan saya terasa sakit semua," katanya mengeluh.
Tenda untuk masjid
Selain Madrasah Attawakal, Madrasah Al Huda binaan Ustaz Ahmad juga rata dengan tanah.
Tak hanya itu, rumah pribadinya mengalami rusak sedang. Selain retak-retak, dinding bagian dapur runtuh.
"Rumah ini biasa dipakai untuk pengajian ibu-ibu. Istri saya yang mengelolanya. Sementara saya biasanya ngaji di madrasah," kata Ustaz Ahmad.
Dia berharap ada sumbangan tenda untuk tempat salat sementara sebelum masjid dibangun lagi.
"Semoga ada bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali masjid dan 2 madrasah ini. Kami juga butuh tenda besar untuk dipakai salat sebelum masjid dibangun," tandas Ustaz Ahmad.
Baca berita Tribunbekasi.com lainnya di Google News