Berita Nasional
Laksdya TNI Amarullah Oktavian, Rektor Universitas Pertahanan Disebut-sebut Cocok Jabat Sebagai KSAL
Direktur Eksekutif Pusat Analisis Keamanan Nasional (Paskamnas), Yaser Hatim menilai, Laksdya TNI Amarullah Oktavian cocok menjabat sebagai KSAL.
TRIBUNBEKASI.COM - Direktur Eksekutif Pusat Analisis Keamanan Nasional (Paskamnas), Yaser Hatim menilai, ada sosok yang cocok menggantikan Laksamana Yudo Margono, sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
Seperti yang diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Laksamana Yudo Margono menjadi calon tunggal Panglima TNI.
Dimana, Laksamana Yudo Margono tersebut akan menggantikan posisi Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun.
Lalu, siapa sosok yang cocok menggantikan Laksamana Yudo Margono sebagai KSAL?
Baca juga: Jendral Andika Perkasa Pensiun, Jokowi Tunjuk Laksamana Yudo Margono Jadi Calon Tunggal Panglima TNI
Baca juga: Komentar Tegas KSAL Yudo Margono Soal Kesiapan Jadi Panglima TNI: Kalau Tidak Sanggup Nyebur Laut
Baca juga: Disebut Jadi Calon Panglima TNI Terkuat, KSAL Laksamana Yudo Margono Mengaku Siap Melaksanakan Tugas
Yaser Hatim menyebut nama Laksdya TNI Amarullah Oktavian.
Laksdya TNI Amarullah Oktavian, kata Yaser Hatim, calon KSAL yang mampu melanjutkan dan menguatkan visi misi Yudo Margono selaku calon tunggal Panglima TNI.
Sebelum membahas nama Laksdya Amarullah Oktavian, Yaser Hatim lebih dulu membahas soal tugas selanjutnya Laksamana Yudo Margono.
"Selangkah lagi Laksamana Yudo Margono resmi dilantik menjadi Panglima TNI pilihan Presiden (Jokowi), dan telah disetujui Komisi 1 DPR"
"Membawa Keberlanjutan visi misi Panglima TNI sebelumnya Jenderal Andika Perkasa, Laksamana Yudo Margono menitik beratkan pada persoalan eksternal dan internal yang menjadi tugas TNI ke depan." paparnya melalui pesan tertulisnya, pada Senin (5/12/2022).
Menurutnya, persoalan eksternal antara lain, dinamika geopolitik mulai dari perang ukraina-rusia, konflik China-Taiwan, sengketa perbatasan India-China, ketegangan di Semenanjung Korea, Sengketa Laut Cina selatan yang melibatkan beberapa negara Asean termasuk Indonesia dan Asia Timur.
Hingga perang dagang yang masih berlangsung antara Amerika-China.
Belum lagi pembentukan blok-blok kerjasama keamanan maupun ekonomi seperti AUKUS, BRICS dan masalah keanggotaan baru NATO yang ditentang beberapa negara yang terancam.
Sehingga, jelas dia, membuat dinamika kondisi geopolitik maupun geoekonomi semakin memanas.
"Persoalan internal TNI yang masih membutuhkan perhatian antara lain, Penguatan Reformasi Cultural TNI agar selalu humanis dihati rakyat, Modernisasi Alusista, Kesiapsiagaan prajurit dan satuan operasi tempur tiap Matra dan antar matra Kogabwilhan" paparnya.
Operasi militer selain perang, kata dia, juga menjadi perhatian Laksamana Yudo Margono seperti membantu pemerintah dan rakyat menghadapi pandemi Covid-19, mengawal distribusi kelangkaan BBM, memperkuat ketahanan pangan, serta penguatan diplomasi pertahanan untuk penyelesaian sengketa perbatasan yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bangsa dan negara Indonesia.
"Dengan demikian Panglima TNI yang baru membutuhkan KSAL dengan kriteria yang dapat membantu dan memperkuat kerja-kerja Panglima TNI yaitu, menguasai diplomasi pertahanan maritim dan menguasai operasi militer di laut.
Yaser Hatim mengatakan sosok yang memenuhi pengganti KSAL mengerucut pada dua pilihan.
Pertama Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono selaku Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal)
Kedua Laksdya TNI Amarullah Oktavian yang juga selaku Rektor Universitas Pertahanan.
Sebagaimana kita ketahui Wakasal sudah dari tahun 2020 mengawal Laksamana Yudo Margono.
Namun menurutnya, ada beberapa catatan yang menjadi perhatian publik antara lain persoalan sengketa perbatasan di LCS dan Pulau Pasir, tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala dan jatuhnya Pesawat Latih TNI AL.
Dimana, lanjutnya, Wakasal dinilai masih belum bisa melengkapi tugas-tugas internal Laksamana Yudo Margono sebagai KSAL.
"Dengan demikian sosok yang benar-benar ideal yang menjadi pilihan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk perkuat tugas di angkatan laut maupun di TNI yang harus fokus pada geopolitik kawasan yaitu Laksdya Amarullah Oktavian." ungkapnya.
Dikatakannya, sebagai seorang Jendral yang memiliki rekam jejak baik sebagai panglima tempur, jendral akademisi, jejaring yang luas baik didalam dan luar negeri, serta piawai dalam melakukan diplomasi pertahanan dan counter pertahanan di kawasan.
"Hal ini sudah teruji saat beliau menjabat Rektor Universitas Pertahanan hingga saat ini. Penguatan keberlanjutan Panglima TNI dan keberlanjutan KSAL memang sesuai dengan Visi dan Misi Laksaman Yudho Margono dan diperkuat dengan Kasal yang baru Laksdya TNI Amarullah Oktavian." paparnya.
Terima Ucapan Selamat
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan telah menerima ucapan selamat atas ditunjuk dan disetujuinya ia menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan segera pensiun.
Hal tersebut disampaikannya usai kegiatan peringatan Hari Armada RI tahun 2022 di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat pada Senin (5/12/2022).
Yudo mengatakan selama menjabat sebagai KSAL, ia setidaknya telah menjalin hubungan bilateral dengan 22 Kepala Staf Angkatan Laut dari berbagai negara di dunia, termasuk ASEAN.
"Negara sahabat tentunya teman-teman saya KSAL (yang menyampaikan ucapan selamat)."
"Saya ini sudah (menjalin hubungan) bilateral dengan 22 Kepala Staf (Angkatan Laut) di dunia, termasuk kemarin saya di Asean kan saya pernah menjabat ketua Chief of Navy Asean," kata Yudo.
"Tentunya mereka semuanya, tentu dengan berita ini menyatakan ucapan selamat," sambung Yudo.
Yudo mengatakan setelah resmi menjabat sebagai Panglima TNI nantinya, ia akan membina lagi hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat.
Salah satu caranya, kata Yudo, dengan menggelar latihan-latihan bersama angkatan bersenjata negara-negara sahabat.
"Tentunya nanti setelah (resmi menjabat) Panglima TNI akan kita bina lagi untuk negara-negara yang sudah bersahabat dengan kita, dengan latihan-latihan tentunya, ini juga karena untuk diplomasi," kata Yudo.
Diberitakan sebelumnya Komisi I DPR RI menyetujui Laksamana Yudo Margono menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid membacakan hasil rapat internal atas fit and proper test terhadap Yudo Margono.
"Komisi I DPR RI memutuskan memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI," kata Meutya, di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
(TribunBekasi.com/BAS/Tribunnews.com/Gita Irawan)