Berita Bekasi

BBWM Berencana Garap PLTS di Gedung Kepemerintahan Pemkab Bekasi 2023

Diversifikasi usaha PLTS sendiri telah direncanakan sejak 2016 lalu, guna mengantisipasi menurunnya cadangan gas.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Rangga Baskoro
Direktur Utama BBWM Prananto Sukodjatmoko. 

TRIBUNBEKASI.COM, CIKARANG — Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Bekasi, PT Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM) merencanakan membuat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di gedung-gedung milik pemerintah daerah.

Direktur Utama BBWM Prananto Sukodjatmoko menjelaskan rencana tersebut merupakan bagian dari diversifikasi usaha yang dilakukan pihaknya untuk bisa terus bertahan pasca diturunkannya alokasi gas terproses dari Pertamina sebagai imbas berkurangnya cadangan gas di kilang gas yang berlokasi di Kecamatan Babelan.

"Memang alokasi dari Pertamina dikurangi mulai dari 32 juta kaki kubik per hari, berlangsung menurun jadi maksimal 1,5 juta kaki kubik per hari. Otomatis produksi kami juga menurun," ungkap Prananto saat dikonfirmasi, Senin (2/1/2023).

Diversifikasi usaha PLTS sendiri telah direncanakan sejak 2016 lalu, guna mengantisipasi menurunnya cadangan gas.

Namun demikian, rencana itu kerap tertunda akibat dinamika politik dan pergantian kepemimpinan di kursi Bupati Bekasi.

Baca juga: BNNK Karawang Waspadai Modus Pengedaran Narkoba Via Jasa Ekspedisi

Baca juga: Catat, ini Hitungan Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, dan Penggantian Hak di Perppu Cipta Kerja

Meski begitu, BUMD yang bergerak mengelola di bidang minyak dan gas ini, tetap melakukan rencana pengembangan usaha, salah satunya pembuatan PLTS di kilang gas Babelan yang akan dibangun dalam waktu dekat.

"Kami bahkan sudah membuat kajiannya dengan konsultan. Dalam waktu dekat, akan kami coba memasang PLTS di kilang minyak kami yang proses pembangunannya butuh waktu 90 hari," tuturnya.

Apabila telah terpasang, PLTS yang menghasilkan daya listrik sebesar 150 kVa (kilovolt ampere) itu, akan menggerakkan mesin genset yang dalam satu bulan menghabiskan dana sebesar Rp200 juta.

Investasi PLTS di kilang gas senilai Rp3 miliar, dinilainya sangat menguntungkan untuk menggantikan biaya pembelian solar dan operasional lainnya.

"Selama ini kalau produksi di kilang, memang kami enggak pakai listrik dari PLN, tapi pakai genset berbahan bakar solar. Kalau ada PLTS itu, kami bisa menghemat Rp200 juta per bulan. Jadi satu atau dua tahun sudah balik modalnya," ucapnya.

Baca juga: Banjir di Stasiun Tawang Telah Surut, KAI Pastikan Perjalanan Kereta Api Sudah Kembali Normal

Baca juga: Mobil Avanza Terjun ke Jurang di Tamansari, Dua Penumpangnya Terluka

Baca juga: PKS Kota Bekasi Bidik Kemenangan Legislatif dan Eksekutif di Pemilu 2024

Dipasangnya PLTS diharapkan bisa menumbuhkan kepercayaan pemegang saham, dalam hal ini Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, agar BBWM bisa mengelola bisnis di lingkungan perkantoran Pemkab Bekasi.

Terlebih lagi, pemanfaatan energi baru terbarukan merupakan salah satu rencana jangka panjang pemerintah yang menargetkan bebas emisi karbon dengan cara pemanfaatan energi terbarukan (ET) sebesar 50 persen pada 2050 mendatang.

"Rencana kami tentunya akan berkontribusi besar untuk pemerintah Indonesia, yang juga berkomitmen dalam pertemuan G20, untuk mengurangi emisi karbon," kata Prananto.

Ia mengharapkan agar rencana pembangunan itu bisa disambut baik sehingga nantinya gedung-gedung yang jadi aset Pemkab Bekasi bisa dipasang PLTS.

"Rencananya di minggu pertama Januari akan kami RUPS-kan untuk diajukan kepada pemegang saham, dalam hal ini Pj Bupati Bekasi, yang nantinya akan dipresentasikan ke beliau pada Februari," tuturnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved