Berita kesehatan
Ayah dan Bunda, Imunisasi Lengkap Campak itu 3 Dosis ya untuk Perlindungan Seumur Hidup
Imunisasi campak yang lengkap adalah 3 kali vaksinasi untuk perlindungan seumur hidup.
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Imunisasi campak adalah salah satu imunisasi wajib bagi bayi dan anak-anak, untuk mencegah mereka terkena penyakit campak.
Imunisasi ini harus diberikan 3 kali untuk mencapai perlindungan yang efektif.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama, menjelaskan bahwa imunisasi campak lengkap diberikan dalam tiga kali vaksinasi bagi anak-anak.
"Satu kali pada bayi usia 9 bulan. Satu kali saat anak berusia 18 bulan. Dan yang terakhir, satu kali saat menginjak kelas 1 SD," ujar Ngabila melalui pesan singkat WhatsApp kepada Warta Kota, Rabu (25/1).
Dinkes DKI Jakarta menemukan bahwa 50 hingga 100 persen anak yang belum mendapat imunisasi campak lengkap lebih rentan menderita campak.
Untuk Provinsi DKI Jakarta, kata Ngabila, imunisasi campak bagi anak diberikan gratis bagi warga ber-KTP DKI Jakarta, atau berdomisili, atau bersekolah di DKI Jakarta.
Tidak imunisasi
Saat ini, kata Ngabila, sebanyak 95 persen balita dan anak SD di DKI Jakarta terjangkit penyakit campak.
Hal tersebut terjadi karena cakupan imunisasi campak rubela menurun selama pandemi Covid-19 pada 2020 hingga 2022
"Malah sebanyak 5 persen orang dewasa usia 18 tahun ke atas masih bisa dan rentan terkena penyakit campak," ujar Ngabila.
Hal itu disebabkan saat kecilmereka tidak pernah mendapatkan imunisasi campak lengkap.
Karena itu Ngabila mengimbau kepada orang dewasa usia 18 tahun ke atas yang terkena campak, agar melakukan vaksinasi MMR satu bulan sesudah sembuh dari penyakit campak.
Sebagai informasi, MMR adalah singkatan dari Measles Mumps Rubela, di mana vaksin tersebut dapat berguna untuk melawan rubela, campak, dan gondong.
"Vaksin MMR didapatkan sebanyak dua kali seumur hidup, dengan jeda minimal 28 hari. Dan ini berbayar ya, tidak gratis," kata Ngabila.
Ngabila juga mengungkapkan bahwa cakupan imunisasi campak minimal 95 persen tidak tercapai di DKI Jakarta.
Cakupan imunisasi campak hanya tercapai 85 persen pada tahun 2020, lalu 91 persen pada tahun 2021 dan 2022.
Ngabila mengaku angka tersebut masih tergolong kecil dan jauh dari target yang diharapkan.
Perbatasan Bekasi
"Positif campak ditemukan di daerah dengan cakupan imunisasi rendah, wilayah padat penduduk, sanitasi dan gizi kurang," kata Ngabila.
Hal tersebut dilihat dari banyaknya suspek yang diperiksa ke laboratorium darah campak.
Selain itu, kata Ngabila, positif campak juga ditemukan di wilayah yang berbatasan dengan Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
"Maka dari itu, penting bagi balita dan anak-anak untuk menerima imunisasi campak secara lengkap minimal tiga kali," pungkas Ngabila.
Komplikasi
Penyakit campak ini tidak boleh dianggap remeh karena bisa menyebabkan kematian bila terjadi komplikasi.
Namun penyakit campak bisa dicegah dengan memberikan imunisasi campak (MMR) kepada anak, untuk perlindungan seumur hidup.
Karena itulah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewajibkan imunisasi MMR bagi bayi dan anak.
Sebagaimana dilansir Kompas.com, ada 6 komplikasi campak yang harus diwaspadai karena bisa menyebabkan kematian, yakni:
1. Diare dan muntah
Diare dan muntah yang berkepanjangan dapat menyebabkan pasien mengalami dehidrasi, dan bisa berujung kematian bila tak ditangani secepatnya.
2. Infeksi telinga
Statistik menujukkan bahwa satu dari 10 anak yang terkena campak mengalami infeksi telinga.
Infeksi telinga itu rasanya sangat sakit, terutama bagi bayi dan anak-anak sehinggamereka rewel.
3. Bronkitis, laringitis, croup
Infeksi campak juga bisa menyebabkan iritasi dan pembengkakan saluran udara (croup), peradangan di dinding bagian dalam pelapis saluran udara utama paru-paru (bronkitis), dan radang kotak suara (laringitis).
4. Pneumonia
Campak juga bisa menyebabkan peradangan paru-paru atau pneumonia. Penyakit ini bisa berbahaya dan menyebabkan kematian, terutama bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
5. Radang otak
Meskipun jarang, sekitar 1 dari 1.000 penderita campak bisa terkena radang otak atau ensefalitis.
Seperti pneumonia, penyakit ini bisa berbahaya bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Komplikasi yang bisa merusak otak ini terjadi saat atau selang beberapa bulan setelah infeksi campak.
6. Janin di dalam kandungan bermasalah
Campak sangat berbahaya bagi ibu hamil karena komplikasi campak bisa menyebabkan bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, sampai kematian janin. (m36)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.