Ramadan 2023: Pasar Tanah Abang Tempatnya cari Bedug Aneka Ukuran, Konon sejak Zaman Si Pitung

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA — Selain makanan takjil, bedug jadi ciri khas di Bulan Ramadan.

Bahkan bunyi bedug menjelang magrib jadi waktu yang ditunggu-tunggu untuk berbuka puasa. 

Bagi penjual musiman, menjual bedug juga jadi alternatif mencari rezeki. 

Duduk di bawah terpal yang bertopang bambu, Farid (43) menabuh bedug dagangannya untuk menarik minat pembeli.

Sejak pagi, ia sudah menata bedug dagangannya yang ia buat sendiri di trotoar Jalan K.H Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Berbagai ukuran bedug dipasarkan Farid, mulai dari ukuran kecil hingga besar, seperti yang biasa digunakan masjid-masjid untuk memanggil orang salat.

Namun selain ukuran yang berbeda, jenis bedug yang dijual Farid juga berbeda.

Ada yang menggunakan kulit kambing dan sapi. 

Tentu, harganya pun bervariasi mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 1 juta ke atas. 

Menurut Farid, ia sengaja berjualan bedug sebab melestarikan budaya betawi yang sejak dahulu telah ada.

"Dari si Pitung (legenda betawi) mulai ada dagang bedug kayak begini. Buat meramaikan orang-orang yang mau puasa, pagi hari menjelang sahur," ujar Farid saat ditemui Wartakotalive.com di lokasi, Selasa (28/3/2023). 

"Jadi banyak bocah-bocah atau orangtua yang meramaikan buat membangunkan orang berpuasa," imbuh dia.

Baca juga: Ramadan 2023: Trotoar Menuju Pasar Tanah Abang Dijamuri Pedagang Kurma, Jenis Sukari Favorit Pembeli

Baca juga: Pedagang Kopiah di Pasar Tanah Abang Ini Rela Mudik H-1 ke Garut Demi Raup Keuntungan Lebih Banyak

Ayah dua anak itu mengatakan, ia sudah puluhan tahun berjualan bedug di trotoar arah Pasar Tanah Abang setiap memasuki bulan suci Ramadan.

Pasalnya, kata Farid, ia bisa meraup untung hingga Rp 30 juta apabila berjualan sebulan penuh. 

"Ini kan nanti dibeli karena biasanya di sini pas malam takbirannya buat panggung, pada main bedug," ucap Farid.