Rumah Kapolda NTT Dibakar

Rumah Dinas Kapolda NTT Dibakar Buntut Pertikaian Oknum TNI dan Polri Dalam Laga Futsal di GOR Oepoi

Belajar dari insiden semalam, event selanjutnya harus lebih teliti dan wajib membuat surat pernyataan dan laga final tidak boleh digelar malam

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dedy
tangkapan layar YouTube TribunBekasi.com
Kawanan polisi melakukan penyelidikan pasca insiden kerusuhan di rumah Kapolda Nusa Tenggara Timur, Kamis (20/4/2023) dini hari. Sekelompok orang tak dikenal membakar rumah dinas Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan juga pos pantau mudik lebaran. 

TRIBUNBEKASI.COM --- Insiden pembakaran rumah dinas Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh sekelompok orang tak dikenal bikin gempar warga NTT.

Sebenarnya bagaimana kerusuhan di rumah dinas Kapolda NTT itu bisa terjadi dan apa yang menjadi pemicunya?

Pihak Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Nusa Tenggara Timur (NTT) menjelaskan kronologi antara oknum TNI dan oknum Polisi yang memanas hingga terjadi pembakaran rumah dinas Kapolda NTT hanya karena pertandingan futsal.

Seperti diketahui pertandingan Futsal antara POM-Angkatan Darat dan Polri di GOR Oepoi berakhir ricuh pada Rabu (19/4/2023).

BERITA VIDEO : POLDA NTT BERTEMU 3 MATRA TNI, USAI RUMAH KAPOLDA DIBAKAR KARENA FUTSAL

Imbas kericuhan itu, rumah Kapolda NTT dibakar oleh orang tak dikenal.

Bukan hanya itu satu mobil dinas polisi dibakar dan Pos Pantau Mudik Idul Fitri 1444 H dihancurkan oleh orang tak dikenal.

Kerusuhan di GOR Oepoi Kupang mendorong Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga atau Kadispora NTT, Hildegardis Bria Seran turun mengecek fasilitas yang rusak di GOR Oepoi.

Baca juga: 17 Orang Pelaku Pembakaran Pos Polisi Masih Diperiksa, Polisi Sebut Mereka Bukan Bagian Mahasiswa

Rusaknya fasilitas itu, buntut dari kericuhan yang terjadi saat pertandingan futsal dalam Turnamen Marcking Cup II tahun 2023 di GOR Oepoi Kupang.

Usai mengecek berbagai fasilitas yang rusak, Kadispora NTT meminta agar insiden semalam tidak terulang lagi dalam setiap turnamen baik futsal dan lainnya.

"Saya harapkan kejadian semalam tidak boleh terjadi lagi," ucapnya.

Belajar dari insiden semalam, pada event-event selanjutnya harus lebih teliti dan wajib membuat surat pernyataan dan laga final tidak boleh digelar pada malam hari.

Ia mengakui pihak pengamanan dalam event semalam sangat baik karena langsung dari pihak Polisi Militer.

Namun kerusuhan itu terjadi karena faktor salah paham.

Ia menegaskan bahwa semua event olahraga yang diselenggarakan untuk menghibur masyarakat sekaligus bentuk penjaringan terhadap para atlet.

Ia mengimbau agar semua masyarakat harus menunjukan rasa persaudaraan dan sportivitas dalam menonton setiap turnamen olahraga.

Saat ini Polda NTT bersama Korem 161/ Wira Sakti sudah meredam konflik yang melibatkan personel POM-AD dan Polri yang terlanjur memanas.

Saat ini, tim dari dua Institusi tersebut sementara mencari tahu penyebab terjadinya masalah tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy.

"Untuk saat ini, kami masih memfokuskan pada penyelesaian masalahnya, dan hal lainnya akan selesaikan kemudian," ujarnya singkat.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Desy Selviany/Des/Kompas.com)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Sumber: Wartakota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved