Lifestyle

Pencegahan Stunting Lewat 3 Cara, Primer, Sekunder, dan Tersier

Pengentasan stunting dilakukan oleh banyak pihak dan tidak bisa dilakukan sebenter tapi jangkak panjang, pencegahannya bisa dilakuan dengan 3 cara

Penulis: | Editor: Lilis Setyaningsih
Istimewa
Ilustrasi penderita stunting - Tidak hanya lebih pendek, anak-anak yang stunting juga akan mengalami kecerdasan yang menurun 

Pencegahan sekunder dilakukan dokter umum (puskesmas) dengan deteksi dini penyakit dan tata laksana segera, serta diberikan terapi nutrisi PDK (pangan olahan untuk diet khusus)

Kemudian, pencegahan tersier dilakukan oleh dokter spesialis anak (RSUD) lalu ditatalaksana sesuai indikasi.

Angka stunting ini bisa diturunkan atas usaha dimulai dari dokter keluarga, kader posyandu, puskesmas hingga dokter spesialis anak.

Baca juga: Cegah Stunting Anak Usia Dini, RSUD Cabangbungin Usung Program Rusa Planting

Baca juga: Penurunan Angka Stunting Lebihi Target Nasional, Pemkab Karawang Raih Penghargaan Gubernur Jabar


PB IDI mendorong adanya kolaborasi lintas sektor dan mengapresiasi komitmen Danone SN Indonesia untuk mendukung penguatan sistem kesehatan dalam menanggulangi stunting sejalan dengan Perpres 72 tahun 2021.

“Permasalahan stunting adalah salah satu permasalahan kesehatan yang belum selesai. Permasalahan stunting bukanlah permasalahan pemerintah saja. Keterlibatan lintas sektor perlu dilakukan untuk penanggulangan secara kolaboratif. Hal tersebut menjadi kunci dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan," ujar  Dr. dr. Moh Adib Khumaidi, Sp. OT - Ketua Umum PB IDI.

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved