Lifestyle
Hasi Survei Asia Pacific, Gen X Fokus pada Kekebalan Tubuh, Gen Z Kesehatan Mental
Responden yang lebih tua seperti Generasi X dan Boomers lebih fokus pada peningkatan kekebalan tubuh sedangkan generasi Z pada kesehatan mental
Penulis: Lilis Setyaningsih | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA ----- Kerap kita melihat di media sosial bagaimana generasi Z dianggap lebih kena mental ketika ada masalah.
Sedikit-sedikit healing agar kesehatan mental tetap terjaga.
Ternyata itu bukan candaan semata.
Dari survei ternyata memang generasi Z merasa lebih fokus pada kesehatan mental ketimbang generasi sebelumnya.
Tiap generasi memiliki gaya hidup serta prioritas yang berbeda.
Survei Asia Pacific yang dilakukan Herbalife mengungkapkan bahwa setiap generasi memiliki prioritas yang berbeda dalam meningkatkan kesehatan mereka.
Responden yang lebih tua seperti Generasi X dan Boomers lebih fokus pada peningkatan kekebalan tubuh (50 persen), dibandingkan dengan Generasi Z dan Millennials yang lebih muda (42 persen).
Di sisi lain, 46 persen dari generasi yang lebih muda menganggap peningkatan kesehatan mental sebagai bagian yang penting dari tujuan kesehatan mereka, sementara hanya 34 persen dari generasi yang lebih tua yang memiliki pandangan yang sama.
Selain itu, meskipun 85 persendari konsumen Asia Pasifik yang disurvei dalam mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan kesehatan mereka, kurangnya waktu (45 persen) dan kurangnya motivasi (39 persen) menjadi tantangan utama untuk mencapai tujuan tersebut.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, mayoritas yang sangat besar (84 persen) dari responden mengakui pentingnya memiliki kelompok dukungan dalam perjalanan kesehatan dan gaya hidup mereka.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga membuat kesadaran akan kesehatan meningkat.
Survei mengungkapkan bahwa sebagian besar (77 persen) konsumen di wilayah Asia Pasifik menjadi lebih sadar akan kesehatan sebagai hasil dari pandemi Covid-19.
Sentimen ini paling terlihat di Thailand (93 persen), Indonesia (92 persen), Filipina (87 persen), dan Vietnam (86 persen).
Menurut survei tersebut, hampir 70 persen responden telah beralih prioritas kesehatannya setelah pandemi dengan lebih fokus pada gaya hidup sehat dan aktif, serta mencapai pendekatan holistik terhadap kesehatan.
Baca juga: Ibu Teredukasi akan Membuat Nutrisi Keluarga jadi lebih Terjamin
Baca juga: Yuk Berpartisipasi Dukung Nutrisi Anak Indonesia Lewat Gerakan #AyoTunjukTangan untuk Indonesia Maju
Responden juga membagikan bahwa meningkatkan kesehatan secara keseluruhan (51 persen), menjaga kualitas tidur lebih yang baik (46 persen), dan meningkatkan kekebalan tubuh (46 persen) adalah tiga tujuan kesehatan utama yang ingin mereka capai, diikuti dengan meningkatkan kebiasaan makan yang sehat (42 persen) dan kesehatan mental (40 persen).
Regional President, Herbalife Asia Pacific and China, Stephen Conchie mengatakan dengan meningkatnya minat dalam pemenuhan gaya hidup sehat dan aktif, serta kebutuhan yang semakin besar akan dukungan komunitas untuk mengatasi tantangan dalam menjaga kesehatan, perusahaan tidak pernah lebih relevan untuk terus memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dari konsumen.
"Beragam produk nutrisi berkualitas tinggi yang kami miliki, bersama dengan member independen kami menawarkan pelatihan pribadi dan dukungan komunitas dari orang-orang yang memiliki pandangan sama, serta memberikan konsumen solusi yang komprehensif dan personal dalam mencapai tujuan kesehatan dan kesejahteraan mereka,” kata Stephen Conchie, Minggu (11/6/2023).
Survei ini dilakukan pada bulan April 2023, kepada 5.504 konsumen berusia 18 hingga 78 tahun di 11 negara Asia Pasifik, termasuk Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Kesediaan dalam Mengeluarkan Uang Lebih untuk Kesehatan dan Gaya Hidup
Konsumen di wilayah Asia Pasifik semakin sadar akan kesehatan, tidak mengherankan bahwa banyak dari mereka (72 persen) bersedia meningkatkan pengeluaran terkait kesehatan dan gaya hidup, terutama di Vietnam (95 persen), Filipina (90 persen), Indonesia (86 persen), dan Taiwan (85 persen). Rata-rata adalah,
● 56 persen bersedia mengeluarkan 1 - 10 persen lebih
● 31 persen bersedia mengeluarkan 11 - 20 persen lebih
● 13 persen bersedia mengeluarkan setidaknya 20 persen lebih
Mengakui pentingnya berinvestasi dalam kesehatan, responden membagikan bagaimana mereka ingin menggunakan pengeluaran yang lebih tinggi untuk:
● memilih makanan yang lebih sehat (65 persen)
● membeli / mengonsumsi suplemen makanan (52 persen)
● melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin (48 persen)
● menghubungi ahli kesehatan untuk mendapatkan saran (28 persen)
● mencari konsultasi kesehatan mental (25 persen)
Dari hasil survei ini, jelas bahwa orang-orang di seluruh wilayah Asia Pasifik menghargai peran kunci nutrisi dalam menjaga kesehatan dan vitalitas jangka panjang.
Manfaat Dukungan Komunitas
Ketika mencapai tujuan kesehatan atau membuat perubahan gaya hidup yang positif, seringkali sulit untuk tetap berkomitmen dan termotivasi sepanjang perjalanan.
Oleh karena itu, dukungan komunitas memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan dan meningkatkan peluang mencapai tujuan, pendapat ini juga ditemukan pada sebagian besar responden survei (84 persen). Manfaat yang dirasakan dari dukungan komunitas, antara lain:
● berbagi pengalaman dan pengetahuan berharga (57 persen)
● memberikan panduan dan dorongan (54 persen)
● mencari nasihat terkait kesehatan (49 persen)
● bertanggung jawab atas perjalanan kesehatan mereka (43 persen). (*)
Beri Pengalaman Unik, Gokana Hadir di Aeon Deltamas Cikarang Usung Konsep Show Kitchen |
![]() |
---|
Infeksi Cacing Gelang Picu Kematian Balita di Sukabumi, Kenali Gejala dan Pencegahannya |
![]() |
---|
Anak Down Syndrome Punya Banyak Potensi, Begini Cara Mengasahnya |
![]() |
---|
BPOM Cabut 21 Izin Edar Kosmetik, Komposisi Tak Sesuai yang Didaftarkan |
![]() |
---|
Dihadiri Ribuan Penonton, SyahLive Sukses Gelar Konser FUNTAZTIC.LY by BRI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.