Berita Jakarta
Pemasangan Teknologi AI di 20 Simpang Lampu Merah DKI Jakarta Tak Ada Pengaruh, Warga: Tetap Macet!
teknologi ini cukup berpengaruh mengatasi kemacetan, terutama dalam penyesuaian lampu lalu lintas (traffic light).
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
"Kebetulan kantor ada di Tebet, katanya itu ada di simpang Pancoran. Nah kalau dari tempat kosan ke kantor lewat Pancoran kalau mau ke Tebet. Nah itu enggak pernah ngerasa macetnya berkurang, kayak sama aja," ujar Siska saat ditemui Warta Kota di Halte Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2023).
Alih-alih dapat meredam kemacetan, Siska justru mengaku tak tahu bagaimana bentuk serta cara kerja AI di lampu merah, terutama saat jalanan persimpangan tengah macet.
"Kemarin sempat baca berita katanya mau ada 40 lagi, tapi belum tahu juga, belum lihat kayak gimana, bentuknya yang belum tahu," katanya.
Wanita berkaca mata itu mengatakan, sosialisasi Dishub terkait pengadaan teknologi AI kepada masyarakat sangatlah kurang.
Sehingga, masyarakat awam tidak mengetahui apa itu AI dan bagaimana cara kerjanya.
"Kalau enggak salah tahun lalu juga pernah ngomong AI, AI cuma enggk tahu bentukannya kayak apa, taun ini juga AI lagi cuma enggak tahu bentukannya kayak apa, jadi (adanya AI sekarang) maksudnya nih apa," keluh Siska.
"Jadi warga-warganya enggak tahu mungkin karena terlalu canggih gitu jadi kami enggak ngerti," lanjutnya.
Di akhir, Siska menyarankan agar pemerintah berfokus pada transportasi umum saja untuk urai kemacetan, daripada penggunaan AI yang belum diketahui efektivitasnya.
"Kalau emang efektif ada kajiannya ya sudah diperbanyak, cuma kalau misalnya cuma buang-buang anggaran mending fokus di transportasi umumnya saja, supaya kendaraan biasanya enggak bertambah," jelasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Nur (25) yang menyebut pemerintah seharusnya melakukan uji coba dahulu secara bertahap.
Menurutnya, itu penting untuk melihat seberapa efisien penggunaan AI di lampu lalu lintas agar tak buang-buang anggaran negara.
"Sebenarnya bisa (AI diterapkan) tapi kan ini harus dijalankan secara bertahap, misalkan melakukan uji coba dulu. Melihat dulu efisiensinya, efektif enggak menggunakan AI ini," kata Nur saat ditemui di simpang Jalan Letjen S Parman, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat.
"Jangan sampai AI udah dipasang, anggaran juga kebuang, tapi ternyata pada pelaksanaannya justru kurang efisien dan efektif," lanjutnya.
Sementara itu, diberitakan Warta Kota sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta memasang teknologi artifical intelligence (AI) atau teknologi kecerdasan di 20 simpang sejak April 2023. Kehadiran teknologi ini diharapkan dapat mengatasi kemacetan di Ibu Kota.
Adapun 20 titik persimpangan lampu merah yang menggunakan AI di antaranya:
Lestarikan Alam Pulau Tidung, Mahasiswa IPB Tanam Pohon Mangrove hingga Transplantasi Karang |
![]() |
---|
Keresahan Danu, Pengendara Motor, Soal Bunyi 'Tot Tot Wuk Wuk' Polisi saat Kawal Pejabat |
![]() |
---|
Dana RT RW Naik, Ketua RW 14 Palmerah Jakbar Bersyukur: Ingin Renovasi Posyandu Sudah Mau Ambruk |
![]() |
---|
Soal Parkir Liar Depan Labschool Rawamangun, Pramono: Mobil Mewah Jangan Merasa Memiliki Tempat Itu |
![]() |
---|
Ajak Viralkan Mobil Pelat Merah Terobos Jalus Busway, Pramono: Bukan Zamannya Lagi Langgar Aturan! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.