Berita Daerah
Komit! Ganjar Pranowo Tegas Bakal Berantas Korupsi Hingga Siap Lanjutkan Program Pemerintahan Jokowi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Rakernas Apeksi XVI mengatakan siap memberantas korupsi dan melanjutkan program era Presiden Jokowi.
TRIBUNBEKASI.COM - Rangkaian Rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVI tahun 2023 diselenggarakan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Rakernas Apeksi berlangsung dari 10-14 Juli 2023.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, turut hadir ke Rakernas Apeksi XVI di Upperhils Convention Hall, Kota Makassar pada Kamis (13/7/2023).
Agendanya, Ganjar Pranowo mengikuti diskusi panel bersama wali kota se-Indonesia.
Ganjar Pranowo sampaikan, di bawah kepemimpinannya, Jawa Tengah memiliki komitmen berantas korupsi dengan tagline 'Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi' yang berarti tidak korupsi dan tidak menipu.
Komitmen itu terus dibawa Ganjar Pranowo selama menjadi pemimpin, termasuk jika terpilih menjadi Presiden RI di Pemilu 2024 mendatang.
Menurutnya, pemerintahan yang bersih adalah kunci utama keberhasilan pemimpin dalam melayani masyarakat.
"Ada karakteristik yang sama yang ditolak oleh masyarakat adalah pemberantasan korupsi, semua pasti setuju dan kita mesti serius pada soal itu," ujar Ganjar di lokasi.
Ganjar Pranowo memaparkan, rekapitulasi kualitas kinerja Provinsi Jawa Tengah berdasarkan fungsi pemerintahan mendapatkan skor tinggi dan sangat tinggi pada tahun 2022, yakni sebesar 70 persen.
Indikator itu ditunjukkan dari sejumlah peningkatan dan perbaikan yang dilakukan Ganjar di Jawa Tengah, seperti perumahan rakyat, pariwisata, pertanahan, manajemen keuangan, perpustakaan hingga perindustrian.
Berdasarkan hal itu, Ganjar Pranowo sukses bawa Provinsi Jawa Tengah sabet penghargaan sebagai Provinsi Berkinerja Terbaik Secara Nasional Tahun 2023 dari Kementerian Dalam Negeri.
Jawa Tengah berhasil menjadi provinsi terbaik dengan skor 3,714 status kinerja tinggi.
Jawa Tengah menempati posisi pertama mengungguli Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di urutan kedua dengan skor 3,621 status kinerja tinggi, dan Jawa Timur di urutan ketiga yang memperoleh skor 3,613 status kinerja tinggi.
"Kalau kemudian kita makin yakin untuk kita bisa satu, pemerintahannya bersih dan bisa melayani maka apa yang menjadi problem masyarakat dan terjadi di semua tempat, mesti menjadi prioritas pertama," kata Ganjar Pranowo.
Lebih lanjut Ganjar Pranowo akui, program-program Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang berjalan juga harus terus dilanjutkan dan dituntaskan.
Khususnya yang memiliki nilai tambah ekonomi tinggi bagi masyarakat.
Ganjar Pranowo mencontohkan, pembangunan infrastrukur yang gencar dilakukan di era Presiden Jokowi mesti berkelanjutan dan bertahap.
Hal itu untuk mempertahankan kestabilan pemerintahan ditengah gejolak kegagalan pergantian kepemimpinan yang alami kegagalan dan terjadi di banyak negara.
"Yang kedua tentu infrastruktur yang sudah dibangun oleh Pak Presiden Jokowi bisa dibereskan dan dituntaskan. Added value-nya ada di sana."
"Kalau hari ini sudah ada, maka utilisasi seluruh infrastruktur yang ada mesti menghasilkan nilai tambah, wabil khusus ekonomi,"
Maka itu, Ganjar Pranowo bersikeras pertumbuhan ekonomi Indonesia akan jauh melampaui negara-negara di dunia.
Ganjar Pranowo proyeksikan, Indonesia mampu berada di posisi empat besar negara ekonomi dunia pada tahun 2050 mendatang.
"Kita bicara pertumbuhan (ekonomi Indonesia), job creation, sehingga masyarakat akan bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk hidup lebih baik," ucap Ganjar Pranowo.
Kerap Berkoordinasi dengan Presiden Jokowi
Sebagai pelaksana pemerintah di daerah dalam level provinsi, Ganjar Pranowo mengakui, tak lepas dari serangkaian koordinasi yang dilakukan, dengan pemerintah pusat, khususnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dalam mengawal berbagai program pemerintah pusat dalam membangun Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku banyak lakukan koordinasi dengan Presiden Jokowi.
Pengakuan Ganjar Pranowo tersebut disampaikan ketika memberikan pemaparan di Rakernas XVI Apeksi 2023 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Salah satu suksesi koordinasinya dengan Jokowi, Ganjar Pranowo menceritakan saat dirinya kawal proyek pembangunan bendungan di Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Ganjar Pranowo akui bersyukur karena salah satu isu yang sering dikeluhkan dan menjadi stempel hitam bagi dirinya dalam kasus Bendungan Wadas adalah perihal ganti rugi.
Ganjar Pranowo menuturkan berkat koordinasinya dengan Presiden Jokowi, pemerintah kini telah memberikan ganti untung Rp 11 miliar kepada Ketua Kelompok Penolak.
"Belasan tahun tidak pernah bisa berhasil. Kita lobby setengah mati mendapatkan ini. Tentu ada pro-kontra. Tidak ada yang mau bertanggung jawab."
"Saya datang ke lokasi, saya sampaikan bahwa saya penanggung jawabnya, ini saya bereskan, yang ditahan saya minta keluar, dan saya datangi orangnya,” ujar Ganjar Pranowo, Kamis 13 Juli 2023.
"Tapi informasi ini tidak terbagi dengan baik. Maka saya sampaikan Ketua Kelompok Penolak sudah dapat ganti untung Rp 11 miliar."
"Saya komunikasi dengan pak Jokowi, ijin pak skin ganti ruginya bagus banget. Memudahkan kami untuk bicara dengan mereka."
"Sekarang 100 persen semua sudah diukur lahannya, 100 persen" cerita Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah yang juga jadi Bacapres PDIP ini juga bercerita soal 50 menitnya yang berharga berkoordinasi dengan Jokowi jelang lebaran, khususnya dalam konteks pemulihan ekonomi.
"Saya dapat briefing 21 April sekitar 50 menit terbang dari Jakarta menemani beliau sendirian. Pak presiden sampaikan bagaimana kondisi ekonomi global sedang tidak baik,"
"Infrastruktur mesti cepat dikerjakan, dan bagaimana peran kepala daerah harus melakukan itu dengan cepat" tambahnya Ganjar Pranowo.
Bukan hanya itu, percepatan pertumbuhan ekonomi pun dilakukan oleh Ganjar Pranowo di Jawa Tengah hasil dari koordinasi Presiden Jokowi.
Ia menceritakan bagaimana Jawa Tengah menjadi salah satu tempat percontohan kemajuan industri berskala internasional.
"Ketika pak Presiden perintahkan (Pemerintah) Jawa Tengah jadi tempat sebuah contoh, jadi lah (kabupaten) Batang. Sembilan bulan kita kejar dan bersaing dengan Vietnam."
"Tapi pak ada problem SDM, maka kita buatkan vocational school di sana untuk mempersiapkan mereka masuk ke kawasan ini,” urai Ganjar Pranowo.
Pernah Jadi Juru Kampanye Untuk Prabowo Subianto dan Jokowi
Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah menceritakan pengalamannya saat ia menjadi juru kampanye (jurkam) Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal itu ia sampaikan Ganjar saat berpidato pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Se Indonesia (APEKSI) di gedung Upperhills Convention Hall, Jalan Tanjung Bunga, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7/2023).
Berawal dari Ganjar meminta masyarakat untuk tidak terlalu tegang dalam menyambut agenda Pemilu 2024 mendatang.
"Dengan segala hormat saya sama Bapak Prabowo, saya pernah menjadi jurkamnya beliau ketika Mega-Prabowo, kami kalah."
"Dan pada saat kemudian harus bertanding, Pak Jokowi dengan Pak Prabowo, dua kali saya menjadi jurkamnya Pak Jokowi dan menang," kata Ganjar.
"Dan kami berkomunikasi sampai hari ini baik-baik saja, maka di Kebumen foto kami bertiga tersebar, kami bercanda," ujarnya.
Kemudian Ganjar juga mengimbau kepada setiap kepala daerah untuk bisa memberikan pandangan kepada masyarakatnya agar tak terpecah hanya karena berbeda pilihan dalam pesta demokrasi.
"Kita ciptakan (pemilu) yang dingin-dingin saja, kita sudah punya pengalaman. Jangan sampai terjadi pembelahan sosial."
"Jangan sampai hoaksnya bertebaran dan kita berkelahi habis-habisan dengan saudara sendiri," ujarnya.
Menurutnya, jangan sampai hanya karena perebutan posisi di Pemilu 2024, stabilitas keamanan terganggu, perekonomian tak stabil, sehingga cita-cita Indonesia menjadi negara maju di 2045 akan sirna.
"Padahal tantangannya demokratisasi, transformasi digital yang belum tuntas, percepatan infrastruktur, teknologi informasi kita masih sangat lambat."
"Apakah tidak itu yang tidak lebih baik kita pikir? Karena kontestasi lima tahunan itu adalah loyalitas lima tahunan, besok kita akan berjumpa lawan lagi atau lawan lagi?" kata Ganjar Pranowo.
"Pak Prabowo dan Mas Sandi ikut dalam pemerintahan Jokowi. Dan kita harus berpikir, itulah damai. itulah kita mesti membangun yang ada," ujarnya.
(TribunBekasi.com/Wartakotalive.com/Kompas)
| Diklaim Masuk Kawasan Hutan, Kehidupan Masyarakat Desa Sukawangi Bogor Kini Terusik |
|
|---|
| Menegangkan, Warga Evakuasi Penumpang Anak-Anak di Mobil Terseret Banjir |
|
|---|
| Longsor di TPA Galuga Bogor, Tewaskan Seorang Pekerja |
|
|---|
| Perumahan Sawangan Asri Terendam Banjir hingga 1,5 Meter usai Diguyur Hujan Lebat |
|
|---|
| Pedagang Ayam Goreng Ini Kena Sial, Gerobak Miliknya Hancur Tertimpa Pohon Tempatnya Berteduh |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Bakal-calon-presiden-PDIP-Ganjar-Pranowo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.