Berita Kriminal

Terekam CCTV Pasangan Lansia Jadi Korban Ganjal ATM, Uang Rp 42 Juta Hasil Jual Tanah Raib

Pelaku sempat berpura-pura membantu korban dengan menunjukkan pengambilan uang tanpa kartu, dan korban tidak sadar kartu ATM miliknya sudah ditukar.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Kejadian pasangan lanjut usia (lansia) di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjadi korban ganjal Anjungan Tunai Mandiri (ATM) terekam kamera CCTV dan viral di media sosial. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Kejadian pasangan lanjut usia (lansia) di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjadi korban ganjal Anjungan Tunai Mandiri (ATM) terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.

Akibatnya, uang hasil jual tanah sebanyak Rp 42 juta raib di kuras pelaku.

Kasi Humas Polres Metro Bekasi, AKP Hotma Sitompul, membenarkan kejadian tersebut.

Kejadian pasangan lansia menjadi korban ganjal ATM ketika akan mengambil uang di mesin  ATM di salah satu minimarket di Jalan Raya Tridayasakti, Desa Tridayasakti, Kecamatan Tambun Selatan pada Jumat (7/7/2023) pagi.

"Iya benar kejadian Jumat pekan lalu, korban sudah laporan dan dalam penyelidikan," kata AKP Hotma Sitompul, Selasa (18/7/2023).

BERITA VIDEO: WASPADA! DUA PELAKU GANJAL KARTU ATM BERAKSI DI BEKASI

AKP Hotma Sitompul melanjutkan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Sejumlah saksi juga telah diperiksa dan termasuk rekaman CCTV.

"Saksi-saksi sudah diperiksa dan rekaman CCTV untuk kami lakukan penyelidikan," imbuhnya.

Baca juga: Airlangga Diperiksa Kejagung, Ridwan Hisjam Akui Sudah Beri Masukan Sejak Setahun Lalu

Baca juga: Bakal Diperiksa Sore Ini, Kejagung Sebut Airlangga Hartarto Bakal Dicecar Soal Perizinan Ekspor CPO

Sementara korban Endang Sanip (78), menceritakan kejadian itu ketika Ia dan istrinya yang bernama Sutini (67) akan mengambil uang sebesar Rp 500.000 guna keperluan perbaikan kamar mandi di rumah kontrakannya.

Saat masuk ke dalam mini market tersebut, ia didahului oleh seorang pelaku dan langsung berpura-pura transaksi di mesin ATM.

Tak lama kemudian pelaku langsung mempersilahkan korban untuk menggunakan mesin ATM tersebut.

"Kita duluan masuk cuma karena kita terlambat keluarin kartu ATM dari dompet orang itu udah masuk duluan ke depan ATM, setelah dia masuk ATM gak lama dia," jelas Endang.

Saat memasukan kartu ATM, korban kesulitan karena kartu ATM miliknya tidak juga bisa masuk hingga korban mencoba sebanyak dua kali.

Baca juga: Proyek Tol Japek II Dikeluhkan, Warga Karawang Minta Pemerintah Hentikan Pembangunan Sementara

Baca juga: Turun Lagi, Selasa Ini Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Jadi Rp 1.072.000 Per Gram, Cek Detailnya

Tak lama, pelaku yang berdiri dibelakang korban langsung berpura-pura menolong.

"Seperti dari situ kemungkinan kartu ATM saya ditukar," imbuhnya.

Ia mendapatkan bantuan karena dua kali masukkan kartu ATM tidak bisa-bisa. Saat kesulitan itu orang di belakang menawarkan bantuan.

Sutini istri korban juga menyebut, pelaku sempat berpura-pura membantu korban dengan menunjukkan pengambilan uang tanpa kartu, dan korban tidak sadar kartu ATM miliknya sudah ditukar.

"Eh gak lama orang itu nolongin dianya, tapi saya gak tau kartu nya ditukerinnya gak tau. Tiba-tiba dia bilang tanpa kartu juga bisa keluar, saya bilang keluar apa? saya gituin," kata Sutini.

Baca juga: BKKBN Beri Penghargaan Inspirator Penggerak Cegah Stunting kepada Megawati Soekarnoputri

Baca juga: Dalami Dugaan Pencucian Uang, Bareskrim Masih Terus Analisa Rekening Panji Gumilang

Kemudian, pelaku memintanya untuk menekan pin kartu ATM.  Akan tetapi keburu sadar dan pelaku kabur.

"Saya bingung engga langsung blokir, harusnya langsung telpon blokir. Tapi sudah keburu hilang," katanya.

Ia mengaku, uang tabungan senilai Rp 42 juta hasil jual tanah milik suaminya beberapa pekan lalu habis di kuras. Hanya tersisa Rp 250 ribu saja.

Uang tersebut padahal akan digunakannya untuk membuka usaha berjualan agar tidak merepotkan anak-anak dalam memenuhi keperluan sehari-hari.

"Iya itu kan hasil jual tanah, tadi nya ya buat benerin kontrakan sama jualan. Tapi gimana sudah begini, orang tua mah kan pengennya yang baik tapi kejadian bgini," pungkasnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved