Program KB Pria

Pria Ber-KB Itu Ternyata Keren, dr Alan Vahlevi: Jika Belum Berani Vasektomi, Tetap Pakai Kondom

Alan melanjutkannya, jika pria belum berani untuk melakukan vasektomi maka dianjurkan untuk tetap memakai kondom.

|
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
Warta Kota
Clinical Training Manager DKT Indonesia, dr. Alan Vahlevi saat memberikan pemaparannya dalam peringatan puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2023 Kabupaten Bekasi di Aula Gedung Wibawamukti Pemkab Bekasi, Cikarang, Jawa Barat, Senin (24/7/2023). Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi dan Tribun Bekasi melaksanakan talkshow tentang partisipasi pria dalam program keluarga berencana dengan mengusung tema "Peran Ayah dalam Membentuk Keluarga Berkualitas". Warta Kota/YULIANTO 

Dalam talkshow itu dihadirkan sejumlah pembicara, yakni Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat, dr Eni Gustina, dokter spesialis medical sexologist dr Binsar Martin Sinaga.

Kemudian, Clinical Training Manager DKT Indonesia dr Alan Vahlevi, dan Ketua Paguyuban KB Pria Kabupaten Bekasi, Achamd Syafariel.

Kepala Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi, Firzawati saat memberikan sambutan pada acara talkshow di Aula Gedung Wibawamukti Pemkab Bekasi pada Senin (24/7/2023).
Kepala Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi, Firzawati saat memberikan sambutan pada acara talkshow di Aula Gedung Wibawamukti Pemkab Bekasi pada Senin (24/7/2023). (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam)

Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat, dr Eni Gustina, mengingatkan kepada masyarakat di Tanah Air khususnya para generasi muda bahwa program 'Dua Anak Lebih Sehat' yang diusung lembaga tersebut agar dapat diterapkan.

Ia menyakini dengan menjalankan program atau jargon Dua Anak Lebih Sehat tersebut maka kualitas penduduk di Tanah Air akan lebih baik. 

"Dua anak lebih sehat secara medis, kami bisa jamin anak ini bisa tumbuh kembang optimal, mendapatkan pendidikan, maksimal dan bisa produktif sampai jadi penerus bangsa," ucap Eni saat memberikan pemaparan pada acara talkshow di Aula Gedung Wibawamukti Pemkab Bekasi pada Senin (24/7/2023).

Eni menuturkan bahwa jarak ideal antara kakak dan adik sekiranya 4 sampai 5 tahun.

Pasalnya anak telah mengenal orang-orang terdekat dan kecerdasannya telah berkembang.

"Jadi BKKBN toleransi orang melahirkan itu menggunakan kontrasepsi tiga tahun, kemudian kontrasepsinya lepas jarak terbaik 4 sampai 5 tahun, secara kesehatan pun berdasarkan penelitian angka kematian ibu resiko lebih rendah ketika jarak anaknya 4 sampai 5 tahun," jelas dia.

Selain itu, Eni juga mengatakan bahwa dengan jarak ideal tersebut sang ibu bisa melakukan aktifitas lebih produktif.

"Kalau punya jarak anak yang sekitar jarak 4 sampai 5 tahun ibunya juga bisa produktif bisa bekerja enggak meski jadi pegawai apa pun, bisa usaha di rumah kalau anak banyak terus anak nangis ibunya sedang bekerja jadi terganggu. Kalau misalnya anak satu bisa tenang," ucap dia. 

(Sumber : Laporan wartawan wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti/m27)

Baca berita  TribunBekasi.com lainnya di Google News

 
 

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved