Berita Jakarta

Penyebab Bayi Nala Kritis Hingga Tubuhnya Mirip Tengkorak, RSAB: Bukan karena Salah Ganti Susu

Sehingga, lanjut dia, pemberian susu formula yang berbeda bukanlah penyebab bayi Nala mengalami kritis.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Humas RSAB Harapan Kita, Nia Kurniati saat ditemui wartawan di lokasi, Jumat (18/8/2023) --- Pihak Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita buka suara terkait kasus bayi dua bulan bernama Lanala Ayudisa Halim atau Nala yang kritis karena diduga suster salah memberi susu formula. 

"Selain itu, jika memang terjadi perdarahan, ini masalah-masalah lain bisa timbul. Mungkin bisa terjadi kejang dan lain-lain," lanjutnya.

Sehingga, Nia menegaskan jika susu formula Nala yang diganti dari Pepti Junior menjadi Neocate, bukan salah satu penyebab bayi mungil tersebut masuk ruang Prediatic Intensive Care Unit (PICU).

"Informasi dari tim medis kami disampaikan bahwa pasien masuk ICU ini memang karena kondisi pasien yang sudah sangat berat kondisi penyakitnya," pungkas dia.

Cerita Chintia soal Nala

Chintia Suciati (29) hanya bisa pasrah kala mengetahui nasib bayinya Lanala Ayudisa Halim atau yang karib disapa Nala (2), harus berjuang menghadapi fase kritisnya di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Harapan Kita.

Menurutnya, perkembangan bobot tubuh Nala turun drastis dari semula 2,165 kilogram, menjadi hanya 1,4 kilogram saja. 

Bahkan ia menggambarkan, tubuh mungil putrinya itu bak tengkorak yang diselimuti kulit. Sementara sekujur badannya itu, dipasangi selang-selang. 

Chintia Suciati (29), ibu bayi Nala, hanya bisa pasrah kala mengetahui perkembangan bobot tubuh anaknya yang terus turun drastis dari semula 2,165 kilogram, menjadi hanya 1,4 kilogram.
Chintia Suciati (29), ibu bayi Nala, hanya bisa pasrah kala mengetahui perkembangan bobot tubuh anaknya yang terus turun drastis dari semula 2,165 kilogram, menjadi hanya 1,4 kilogram. (Wartakotalive.com)

Chintia juga bahkan tak bisa terus menerus menemani sang putri di ruang pembaringan, lantaran intensitas pertemuan yang dibatasi. 

Menurutnya, putrinya sampai berada di titik kritis, diduga lantaran kelalaian perawat yang bertugas memberi susu formula di rumah sakit tersebut.

Diakui olehnya, Nala lahir dengan diagnosa penyumbatan usus dan kelainan hati di Rumah Sakit Pelni pada 13 Juni lalu.

Hal itu, membuat putrinya harus bergantung hidup dengan ileostomi atau pembuatan lubang (stoma) antara ileum dan dinding abdomen yang tujuannya untuk pengalihan feses. 

Namun sebulan kemudian, tepatnya pada 12 Juli 2023, Nala mesti dirujuk ke Poli Gastro di salah satu rumah sakit nasional yang memiliki peralatan lebih canggih dan memadai.

Di tempat inilah, mimpi buruk terpanjang yang tak pernah diharapkan Chintia terjadi. 

Bukan membaik, Chintia justru harus menyaksikan bayinya anfal, sesak napas, hingga beberapa bagian tubuh Nala menguning dan membiru karena bengkak. 

Dia menduga, hal itu karena perawat salah memberikan susu formula kepada Nala. 

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved