Berita Kriminal

Wajah Gembong Narkoba Internasional, Fredy Pratama Muncul di Situs Interpol, Diduga Operasi Plastik

Dalam situs interpol tersebut tertulis identitas dan satu buah foto Fredy Pratama saat berambut panjang.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Sosok gembong narkoba internasional, Fredy Pratama, muncul di situs interpol. Buronan interpol ini diduga telah melakukan operasi plastik guna mengelabui polisi yang memburunya. 

TRIBUNBEKASI.COM — Perburuan terhadap gembong narkoba internasional Fredy Pratama hingga kini belum membuahkan hasil. 

Meski Polri telah mengirimkan red notice buronan narkoba kelas kakap, Fredy Pratama itu kepada interpol, namun belum ada tanda-tanda sosok yang memilik banyak nama alias tersebut.

Situs interpol pun telah memunculkan foto yang menunjukkan sosok Fredy Pratama.

Dalam situs interpol tersebut tertulis identitas dan satu buah foto Fredy Pratama saat berambut panjang.

Masih dalam situs interpol, disebutkan bahwa Fredy Pratama lahir di Banjarmasin, Indonesia pada 25 Juni 1985. 

BERITA VIDEO: TAMPANG FREDY PRATAMA GEMBONG NARKOBA TERBESAR DI INDONESIA BERASET PULUHAN TRILIUN, DIBURU POLISI

Saat ini, usia gembong narkoba paling dicari polisi itu menginjak 38 tahun.

Di situs interpol itu, tertulis deskripsi fisik Fredy yakni berambut hitam.

Bahasa yang dikuasai tertulis Indonesia dan Inggris.

Baca juga: Kejari Kabupaten Bekasi Geledah Rumah Kontraktor terkait Gratifikasi Pokir Pimpinan DPRD

Baca juga: Ari Wibowo Lega Usai Resmi Bercerai dari Inge Anugrah

Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Kombes Jayadi mengatakan, pihaknya terus bekerja sama dengan kepolisian di luar negeri untuk mencari Fredy.

Fredy Pratama sudah ditetapkan berstatus DPO sejak 2014 silam.

"Prioritas pertama (negara) Thailand, berikutnya negara-negara tetangga, di sekitar Thailand," ujar Kombes Jayadi, saat dihubungi.

Meski demikian, pihaknya tak hanya berfokus pada negara di ASEAN saja.

"Tetapi juga kami tidak fokus wilayah itu. Negara lain juga akan terus (kami) komunikasi," katanya.

Baca juga: Promo Kuliner September, Jumat ini Hari Terakhir Beli 5 Gratis 5 di Wingstop

Baca juga: Cerai Dua Kali dan Belum Nikah Lagi, Celine Evangelista Merasa Bersalah dan Menyesal

Operasi plastik

Sementara itu, Fredy Pratama diketahui menghindari perburuan oleh polisi dengan cara mengoperasi plastik wajahnya.

"Ya, ada kemungkinan dia mengubah wajah, muka ya. Ya mau operasi plastik kami enggak tahu, dia mengubah identitas diri," kata Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa

Gembong narkoba itu diduga sudah menjalani operasi plastik guna menghindari kejaran Polisi.

Saat ini, Fredy Pratama yang merupakan bos dari Ratu Narkoba Adelia Putri Salma menjadi buronan interpol.

Bahkan keberadaannya bukan hanya diburu Polisi Indonesia tapi juga Malaysia, Taiwan, dan Thailand.

Baca juga: Jadi Sutradara Termuda, Umay Shahab Enjoy Selalu Ajak Prilly Latuconsina dalam Tiap Karyanya

Baca juga: Naik Rp 2.000 Per Gram, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Jumat Ini Kembali ke Posisi Sebelumnya

Dikutip dari Serambinews, Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, mengatakan bahwa Fredy Pratama diduga telah melakukan operasi plastik untuk mengelabui polisi.

Fredy Pratama yang memiliki nama samaran Miming juga diduga telah mengubah identitas diri.

"Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah muka ya. Ya mau operasi plastik kita enggak tahu, dia mengubah identitas diri," kata Brigjen Mukti Juharsa Rabu (13/9/2023).

Brigjen Mukti Juharsa mengatakan, Fredy Pratama adalah tersangka Bareskrim yang masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2014.

Meski belum ditangkap, Brigjen Mukti Juharsa menekankan polisi telah menyita semua aset Fredy di Indonesia. Polisi berupaya untuk memiskinkan bandar kelas kakap itu.

Baca juga: Dewan Provinsi Jabar Kecewa Cikampek Tidak Masuk Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Ihara Manufacturing Indonesia Cari Painting Operator

Adapun aset yang disita berada di Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, hingga Kalimantan Tengah.

"Semua asetnya di Kalsel, Jawa Timur, di Yogyakarta, di Kalteng, semua kita sita. Di Kalsel semua habis dan Bali," tegasnya. (Warta Kota/Ramadhan LQ/Desi Selviany)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved