Berita Bekasi

ASN Pemkab Bekasi Laksanakan Salat Istisqa Minta Turun Hujan

Kegiatan salat Istisqa tersebut diikuti seluruh ASN beserta unsur Forkopimda, MUI, dan perwakilan organisasi masyarakat Islam.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Dok. Humas Pemkab Bekasi
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melaksanakan Salat Istisqa berjamaah atau salat memohon diturunkan hujan, di Plaza Pemkab, Cikarang Pusat pada Senin (25/9/2023). 

Wilayah kekeringan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat semakin meluas.

Data terbaru dari Pusdalops-PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, pada Senin 4 September 2023 bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi telah menyebar hingga ke 32 desa di 10 kecamatan.

Adapun warga yang terdampak kekeringan di Kabupaten Bekasi berjumlah 16.999 kepala keluarga atau 66.647 jiwa. 

Selain itu tercatat jumlah lahan pertanian di Kabupaten Bekasi yang terdampak sebanyak 16.353 hektar dan lahan terancam seluas 3.618,5 hektar.

VIDEO LIVE FACEBOOK TRIBUNBEKASI.COM : PARA POLWAN POLRES KARAWANG BANTU DISTRIBUSIKAN AIR BERSIH BUAT WARGA TEGALWARU 

Terkait kondisi itu, Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menggerakan seluruh Perangkat Daerah untuk mengatasi kekeringan atau krisis air bersih di Kabupaten Bekasi.

Selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, perangkat daerah juga diintruksikan membantu para petani yang lahan pertaniannya terdampak.

“Menyangkut kekeringan kita sudah membagi tugas. Kalau sebelumnya masih terpusat di BPBD sekarang semua perangkat daerah kita turunkan dengan sisitem LO (Liason Officer)," kata Dani Ramdan, Selasa (5/9/2023).

Dani menjelaskan, para LO itu seperti satu Kecamatan terdampak akan ditangani oleh 5 sampai 8 perangkat daerah.

Dampak fenomena El-Nino, ribuan hektar lahan pertanian sawah di Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat alami kekeringan pada Selasa (22/8/2023).
Dampak fenomena El-Nino, ribuan hektar lahan pertanian sawah di Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat alami kekeringan pada Selasa (22/8/2023). (TribunBekasi.com)

Adapun upaya yang dimaksud diantaranya adalah pendistribusian air bersih menggunakan mobil tangki, penyediaan tandon atau toren hingga kebutuhan air mineral untuk konsumsi warga di wilayah terdampak.

Selain itu, pihaknya juga mengaku telah meminta dukungan dari pihak swasta ikut andil dalam persoalan ini.

“Jadi bukan hanya air bersih untuk kebutuhan mandi cuci dan kasus saja tetapi air minumnya juga. Kita sudah bikin surat ke perusahaan-perusahaan untuk bisa membantu apakah dalam bentuk tangki air, toren atau air minum dalam kemasan untuk membantu masyarakat yang kebutuhan air bersihnya terbatas,” kata dia.

Dani menegaskan upaya penanggulangan kekeringan atau krisis air bersih tidak hanya menyasar pemukiman warga, namun juga lahan pertanian.

“Nah yang tidak kalah penting adalah air perrtanian. Saya juga sudah intruksikan normalisasi dilanjutkan karena bisa saja dangkal karena sampah dan lain sebagainya. Kedua pompanisasi dan ketiga normalisasi sumur-sumur,” ungkapnya.

Dani menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bekasi, juga telah mengirimkan permohonan bantuan ke pemerintah pusat dan provinsi sekaligus mengajukan teknologi modifikasi cuaca.

“Kita sudah kirim surat juga proprosal bantuan dana darutat baik dari pusat mauoun provinsi. Tetapi memang sampai saat ini potensi awannya belum ada," jelas dia.

"Tetapi informasinya ketika nanti ada awan yang berkumpul di Samudra Hindia atau Samudera Pasifik yang terbawa angin itu bisa dimanfaatkan,” ucapnya.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved