Berita Bekasi

Atasi Kekeringan, Pemkab Bekasi Gencarkan Penambahan Debit Air ke Irigasi Persawahan

Langkah ini merupakan upaya mengalirkan air ke lahan pertanian di Kecamatan Sukatani, Sukakarya, Tambelang, Sukawangi, Cabangbungin dan Muaragembong.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat lakukan penambahan debit air di saluran irigasi areal persawahan Kecamatan Sukawangi. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terus berupaya menanggulangi kekeringan di wilayah pertanian, seperti penambahan debit air dan perbaikan tanggul terus digencarkan.

Subkoordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Dodo Hadi Triwardoyo menyampaikan pihaknya bersama Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) lakukan penambahan debit air di titik Kali Cikarang dan saluran sekunder Srengseng Hilir.

Hal ini sebagai upaya mengalirkan air ke lahan pertanian terdampak di wilayah Kecamatan Sukatani, Sukakarya, Tambelang, Sukawangi, Cabangbungin dan Muaragembong.

"Untuk penambahan debit air di Kali Cikarang/SS Srengseng Hilir, setelah dilakukan pembuatan bendungan secara swadaya dengan dibantu oleh BBWS, PJT II, Dinas SDABMBK, Dinas Pertanian dan Dinas LH," jelas Dodo Hadi Triwardoyo, pada Rabu (27/9/2023).

Dodo Hadi Triwardoyo menyebutkan, dari pantauan tim di lapangan, air sudah dapat mengalir hingga ke Desa Sukaringin Kecamatan Sukawangi.

Baca juga: Selundupkan Sabu 1,5 kg di Sepatu saat Masuk Bandara, Dua Kurir Dapat Upah Rp 50 Juta Sekali Antar

Baca juga: PKL Pasar Tegal Danas Bekasi Minta Penertiban Tidak Tebang Pilih

Selain itu dilakukan juga pembersihan sampah di saluran irigasi setempat. Bahkan mengenai penanggulangan tanggul yang rawan telah dilaksanakan di Kecamatan Pebayuran agar mampu menahan penambahan debit air.

"Untuk mengairi lahan pertanian yang terdampak kekeringan, pompanisasi juga sudah dilaksanakan di Kecamatan Sukakarya dengan mengambil air dari Sungai Ciherang," tuturnya.

Selain itu, kata dia, para petani di wilayah bendung CBL secara swadaya melakukan upaya menumpuk 4000 karung pasir untuk meningkatkan debit air.

"Ini untuk meningkatkan debit air di alur sungai Cikarang yang mengairi beberapa wilayah, kegiatannya sudah berlangsung 8 hari, ini diharapkan bisa menambah debit air menjadi 6-7 kubik," jelasnya.

Baca juga: Puluhan Bangunan Liar dan Warung Remang-remang di Jalan Inspeksi Kalimalang Dibongkar

Baca juga: Pemkab Bekasi Minta Perangkat Desa hingga RT/ RW Menjaga Netralitas Jelang Pemilu 2024

Dodo Hadi Triwardoyo menambahkan, untuk melindungi para petani dari gagal panen, pihaknya juga mengajak para petani ikut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Seperti yang dilakukan para petani di Desa Karangmulya, Kecamatan Bojongmangu.

"Kita juga terus berupaya mengajak agar para petani ikut asuransi tani," tutupnya.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved