Pelaku Pembunuhan Pegawai RSUD Karawang Lebih dari Satu Orang, Ini Penyebab Kematiannya

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG ---  Kasus kematian Fredy Abdul Halim (42), pegawai RSUD Karawang, yang jasadnya ditemukan di hutan di Desa Kutamekar, KecamatanN Ciampel, Kabupaten Karawang, pada Selasa (7/11/2023) lalu, akhirnya terungkap.

Kasatreskrim Polres Karawang AKP Abdul Jalil mengatakan, dari hasil pemeriksaan lima orang saksi dan pengecekan di lokasi kejadian, pihak kepolisian akhirnya menemukan sosok terduga pelaku yang menghabisi nyawa Fredy Abdul Halim, pegawai RSUD Karawang.

Terduga pelaku pembunuhan Fredy Abdul Halim, pegawai RSUD Karawang, ini ternyata seorang dukun pengganda uang sebab saat ditangkap di rumahnya, kawanan polisi menemukan sejumlah alat-alat ritual di rumahnya.

"Arahnya terduga pelaku merupakan dukun pengganda uang, ini karena kami temukan sepeda motor milik korban di rumahnya," kata AKP Abdul Jalil.

BERITA VIDEO : POLISI CARI SOSOK 'TANTE' GURU SPIRITUAL PELAKU PEMBUNUHAN CENTRAL PARK

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan penyelidikan di lokasi kejadian, kata Abdul, pihaknya menduga pelaku yang membunuh Fredy berjumlah lebih dari satu orang.

Untuk penyebab kematian korban, berdasarkan hasil autopsi korban tewas karena kepalanya dipukul benda tumpul.

"Berdasarkan keterangan medis juga korban sempat mengalami sesak nafas sebelum akhirnya meninggal dunia. Tapi pastinya kami menunggu hasil dari laboratorium forensik," ungkapnya.

Baca juga: Sosok Pegawai RSUD Karawang Ditemukan Tewas di Hutan, Dikenal Rajin dan Taat Ibadah

Sesosok jasad ditemukan hutan di Kampung Mekarmukti, Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang pada Selasa (7/11/2023).

Kepolisian menduga korban tewas dibunuh dan sudah berada di lokasi penemuan selama tiga hari.

"Iya dugaan awal kami korban pembunuhan, karena hasil kasat mata ditemukan sejumlah luka dibagian tubuh korban," kata Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Abdul Jalil saat dikonfirmasi pada Rabu (8/11/2023).

BERITA VIDEO : KORBAN PEMBUNUHAN BERANTAI MBAH SLAMET BERTAMBAH JADI 12 ORANG

Abdul menerangkan, pihaknya sudah memeriksa saksi-saksi sekitar tiga orang. Korban sudah dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Karawang untuk dilakukan otopsi.

Dari hasil pemeriksaan adik korban, korban meninggalkan rumah pada hari Sabtu (4/11/2023).

"Tepat kapan dibunuhnya kami masih selidiki, termasuk untuk penyebab kematian korban masih menunggu hasil otopsi," bebernya.