Berita Bekasi

Tetara 41 Tampilkan Kisah Perjuangan KH Noer Ali Melalui Teaterikal Belut Putih

Selain teatrikal, ditampilkan puisi dan renungan perjuangan, hingga refleksi dari keluarga pejuang KH Noer Ali dan KH Raden Ma'mun Nawawi.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Teater 41 Tambun Utara (Tetara 41) menampilkan kisah perjuangan KH Noer Ali melalui taterikal belut putih pada kegiatan memperingati Hari Pahlawan di Gedung Swantantra Wibawa Mukti Kompleks Pemda Bekasi pada Senin (20/11/2023). 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Teater 41 Tambun Utara (Tetara 41) menampilkan kisah perjuangan KH Noer Ali melalui taetrikal belut putih pada kegiatan memperingati Hari Pahlawan di Gedung Swantantra Wibawa Mukti Kompleks Pemda Bekasi pada Senin (20/11/2023).

Kegiatan itu mengusung tema Kenduri Pejuang Bekasi, dan dihadiri Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Holik Qodratullah, unsur Forkopimda Kabupaten Bekasi dan sejumlah pelajar.

Dengan kostum lengkap warga jaman dahulu, kemudian tentara Belanda hingga ditampilkan pemeran pejuang Bekasi KH Noer Ali.

Dalam teatrikal itu menampilkan penjajahan dialami rakyat Bekasi pada masa pendudukan Belanda.

Kemudian ditampilkan perjuangan ulama dan rakyat Bekasi untuk melawan penjajahan hingga akhirnya bisa mengusirnya.

Tetara41b-20 nov
Teater 41 Tambun Utara (Tetara 41) menampilkan kisah perjuangan KH Noer Ali melalui taterikal belut putih pada kegiatan memperingati Hari Pahlawan di Gedung Swantantra Wibawa Mukti Kompleks Pemda Bekasi pada Senin (20/11/2023).

Selain teatrikal, ditampilkan puisi dan renungan perjuangan, hingga refleksi dari keluarga pejuang KH Noer Ali dan KH Raden Ma'mun Nawawi.

Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengapresiasi kegiatan tersebut.

"Ini saya kira ide kreatif dari teman-teman media center ya, tidak hanya memberitakan menginformasikan yang paling pokok mencerdaskan bangsa tapi bisa juga melalui edukasi, seperti ini," kata Dani Ramdan.

Baca juga: Polisi Tangkap Guru SDN Cabuli Sejumlah Siswi SD di Karawang, Modusnya Dikasih Nilai Bagus

Baca juga: Gischa Debora Diyakini Tak Bergerak Sendiri, Korban Penipuan Tiket Coldplay Curigai Peran Orangtua

Dani Ramdan menilai sosok pahlawan tidak pernah selesai dibacakan dikenang setiap perkembangan bangsa dan negara.

Karena bangsa yang besar dan kuat selalu mengenang jasa pahlawan dan bisa meneruskan perjuangan pahlawannya.

"Ini jadi pelajaran juga buat kita semua untuk jadi dan dikenang pahlawan. Tidak ada yang bisa kerja keras membuat perubahan diujug-ujug pahlawan, karena begitu tingginya pahlawan ini," beber dia.

Maka kegiatan seperti ini, kata Dani Ramdan, bisa terus ditanamkan ke generasi penerus, khususnya para anak sekolah dan pelajar.

"Maka saya kira penting bagi kita ada momentum 10 November. Tetapi bagaimana yang lebih penting dari itu bahwa dalam setiap hari keseharian kita nilai-nilai kepahlawan itu bisa kita terus tanamkan dan kita wariskan ke anak-anak generasi selanjutnya," ungkapnya.

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun Ke-17, RAN Hadirkan ‘The Sweet Seventeen Show’

Baca juga: Turun Rp 3.000 Per Gram, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Senin Ini Jadi Segini, Ini Rinciannya

Dani Ramdan menambahkan, pihaknya terus berjuang untuk memperhatikan pahlawan asal Kabupaten Bekasi. Salah satunya ini memperjuangan mereka untuk jadi pahlawan nasional.

Saat ini juga pihaknya masih proses berjuang untuk menjadi KH Raden Ma'mun Nawawi menjadi pahlawan nasional.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved