Pemilu 2024

Viral di Medsos, Beredar Amplop Isi Uang dari Caleg DPR RI Dapil Depok-Bekasi, Ini Langkah Bawaslu

Sulastio, mengatakan, pihaknya sedang menelusuri informasi adanya amplop berisi uang diduga dari caleg DPR RI.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dedy
TribunnewsDepok.com
Amplop berisi uang dengan stiker dari caleg DPR RI Partai Golkar dapil Depok-Bekasi beredar di media sosial pada Senin (12/2/2024). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI --- Masa tenang menuju hari pencoblosan Pemilu 2024 di Kota Depok dihebohkan dengan beredarnya amplop berisi uang.

Temuan adanya amplop berisi uang dengan stiker dari salah satu calon anggota legislatif (caleg) DPR RI ini langsung mendapat perhatian dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok.

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Kota Depok, Sulastio, mengatakan, pihaknya sedang menelusuri informasi adanya amplop berisi uang diduga dari caleg DPR RI.

"Baru sebatas informasi awal dan sedang penelusuran oleh Panwascam Sukmajaya," kata Sulastio saat dikonfirmasi Selasa (13/2/2024).

BERITA VIDEO : SIMPATISAN NGAMUK CUMA DIKASIH TRANSPORT RP 10 RIBU SAAT KAMPANYE GANJAR

Seperti diketahui beredar sejumlah foto amplop berisikan uang dan stiker dari salah satu calon anggota legislatif DPR RI daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VI yang meliputi Kota Depok-Kota Bekasi.

Dalam foto yang beredar di media sosial pada Senin (12/2/2024), tampak amplop putih yang berisi uang pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 dengan stiker diduga milik caleg dari Partai Golkar berinisial RFAF.

Sulastio menjelaskan pihaknya sedang mengumpulkan informasi detil dugaan politik uang tersebut tersebut.

Baca juga: Waspadai Politik Uang, Bawaslu Imbau Parpol Peserta Pemilu 2024 Tidak Gelar Acara di Rumah Ibadah

“Kita berharap bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai lokasi, pelaku yang membagikan, penerima, dan jumlah uang yang dibagikan,” paparnya.

Jika terbukti ada tindakan pelanggaran, Bawaslu Kota Depok akan memproses secara hukum.

“Kalau terbukti, kita akan pidanakan,” tandas Sulastio.

Bawaslu Kota Bekasi sebar ribuan pengawas

Badan Pegawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi bakal mewaspadai praktik dugaan politik uang (money politic) yang sering terjadi saat masa tenang Pemilu 2024.

"Ya, dari Pemilu ke Pemilu kan politik uang selalu terjadi ya. Jadi kami sudah punya perangkat di bawah yakni pengawas kecamatan, pengawas kelurahan, dan sudah terbentuk pengawas adhoc untuk pengawas TPS ada 7.078," ucap Choirunnisa Marzoeki selaku Kordiv Pencegahan, Parmas, dan Humas Bawaslu Kota Bekasi usai menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Pengawasan Masa Tenang Pada Pemilu Tahun 2024 Bersama Pemangku Kepentingan di Kota Bekasi, Kamis (8/2/2024). 

Jadi, kata Choirunnisa, selama masa tenang, pengawas Bawaslu Kota Bekasi di tingkat Kecamatan dan Kelurahan juga melakukan pengawasan secara melekat untuk berada di lokasi-lokasi TPS, apakah terjadi politik uang atau tidak.

"Itu juga bagian dari penyebaran pengawas yang ada di setiap pengawas TPS itu di lokasi-lokasi TPS, memastikan kerawanan, memetakan apakah juga TPS itu sesuai dengan regulasi atau tidak, pendirian TPS, dan sebagainya," tutur Choirunnisa.

VIDEO LIVE FACEBOOK TRIBUNBEKASI.COM : BAWASLU KOTA BEKASI MENGGELAR RAPAT KORDINASI PERSIAPAN PENGAWASAN MASA TENANG PEMILU 2024


Maka kata Choirunnisa lagi, upaya yang akan dilakukan Bawaslu Kota Bekasi untuk mengawasi politik uang, salah satunya dengan cara patroli selama masa tenang memastikan tidak ada lagi aktivitas kampanye, kemudian salah satunya soal penyebaran politik uang.

Selain masalah politik uang, Bawaslu Kota Bekasi juga akan memantau undangan untuk pemilih apakah sudah terdistribusi atau tidak. 

"Tentu undangan itu harus diterima oleh orang yang bersangkutan. Jadi kalau pun orangnya tidak hadir, itu harus dikirimkan via WhatsApp dan sebagainya. Tapi harus ke personalnya langsung, tidak boleh di grup dan sebagainya. Karena kalau di grup itu berpotensi disalahgunakan oleh orang lain," paparnya.

"Jadi daftar pemilih tetap yang sudah ditetapkan, terus kemudian pada pemungutan, kita juga akan melihat pemilih harus sesuai juga ya, misalnya ketika dia tidak punya KTP sesuai dengan lokasinya tapi dipastikan punya hak pilih juga dengan menggunakan daftar pemilih khusus," tutur Choirunnisa lagi.

BERITA VIDEO : KESBANGPOL SEBUT PEMILIH PEMULA DI KOTA BEKASI CENDERUNG TERTARIK POLITIK UANG


Sebar tausiah ajakan pemilu damai

Sementara itu pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi ikut menggaungkan pemilu damai dengan menyebar tausiah dan naskah ke masyarakat.

"Sebetulnya yang sudah kami lakukan MUI itu berupa imbauan. Kita sudah menyebarkan tausiah yang isinya tentang ada beberapa imbauan untuk pemilu jujur dan adil," kata Ayi Nurdin, Ketua Komisi Hukum Perundang-udangan MUI Kota Bekasi yang turut hadir di acara rapat koordinasi tersebut. 

"Jadi dalam bentuk selebaran dan kita sebar melalui jejaring yang dimiliki oleh MUI, struktur ke bawah kecamatan, kemudian ke ormas-ormas yang disitu juga mitra dari MUI. Nah itu kita sebar juga ke situ. Termasuk juga membuat naskah untuk menjadi materi khotbah Jumat yang bisa disebarkan ke masyarakat sebagai bentuk arahan dan ajakan untuk pemilu damai," papar Ayi lagi.

Ayi Nurdin, Ketua Komisi Hukum Perundang-undangan MUI Kota Bekasi mengatakan pihak MUI Kota Bekasi ikut menggaungkan pemilu damai dengan menyebar tausiah melalui jejaring MUI dan naskah di tiap salat Jumat tentang ajakan pemilu damai ke masyarakat. (TribunBekasi.com)
Ketika ditanya apakah MUI Kota Bekasi akan menggelar doa bersama agar pemilu berjalan damai? Ayi Nurdin mengatakan, doa bersama sudah pasti akan dilakukan.

Memang secara formal di tingkat kota tidak dilakukan, tapi imbauan MUI Kota Bekasi agar bagaimana masyarakat menyikapi pemilu ini dengan bijak. Sebab masyarakat Kota Bekasi adalah masyarakat religius, mayoritas muslim, pada akhirnya pendekatan itu yang tidak bisa dipisahkan.

"Dorongan kita agar kita ada doa masing-masing agar pemilu berjalan damai dan terpilih pemimpin yang maslahat bagi masyarakat. Ini hajat negara kita, dan ini rutin tiap tahun dan kita musti sama-sama mensukseskan pemilu tahun ini," ucapn Ayi.

Yang pasti kami masyarakat secara nasional termasuk di Kota Bekasi sudah berkali-kali kita melewati pemilu. Mudah-mudahan sudah dewasa dan sudah punya pengalaman untuk melewati episode ini dan kami sih berdoa tidak ada apa-apa. 

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Hironimus Rama/Ron/TribunBekasi.com/Dedy)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

 
 

Sumber: Tribun depok
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved