Kasus Pembunuhan

Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Anak Pemain Sinetron, Ada 115 Adegan yang Diperagakan di 2 Lokasi

Proses rekonstruksi itu digelar di dua lokasi, yakni di Polda Metro Jaya dan Kolam Renang Taman Air Tirtamas Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Ichwan Chasani
Warta Kota/Ramadhan LQ
Suasana proses rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan anak Tamara Tyasmara, Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante (6), di Kolam Renang Taman Air Tirtamas Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. pada hari Rabu ini, 28 Februari 2024. 

Tamara Tyasmara mengakui polisi datang mengajukan proses autopsi, untuk membuka proses penyelidikan kematian Dante. Namun ditolak oleh Tamara.

"Waktu itu saya tidak mau, karena jenazah Dante sudah rapih. Dante sudah dimandikan, dikafankan, dan siap di makamkan. Akhirnya saya dan bapanya Dante (Angger Dimas), menandatangani berkas penolakan autopsi," ucapnya.

Baca juga: Warga Kampung Legok Cariu Bojongmangu Bekasi Was-Was Terjadinya Longsor Susulan

Baca juga: Gelar Aksi Demo dan Blokir Jalan, Mahasiswa Universitas Pancasila: Maaf Rektor Kami Cabul

Tamara mengaku meminta waktu kepada polisi selama satu Minggu setelah kematian Dante, untuk melihat rekaman CCTV, sebagai bukti kunci atas kematian anaknya.

"Kenapa saya meminta waktu, saya masih membuat mental saya kuat buat melihat rekaman Dante di kolam renang. Saya saja tidak bisa makan, baru bisa makan tiga hari setelah kematian Dante," jelasnya. 

Beberapa hari kemudian, Tamara mendatangi Polda Metro Jaya, didampingi tim kuasa hukum. Ia menginginkan proses penyelidikan ditangani oleh penyidik disana, bukan di Polsek Duren Sawit.

BERITA VIDEO : REKAMAN CCTV DETIK-DETIK KEKASIH TAMARA TYASMARA DIDUGA TENGGELAMKAN DANTE

Hingga akhirnya Tamara dan Angger mencabut berkas penolakan autopsi. Kemudian, penyidik menggelar proses ekshumasi autopsi jenazah Dante di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2024).

Tamara dan Angger hadir dalam proses tersebut.

Wanita berusia 29 tahun ini terlihat menangis saat menyaksikan makam Dante dibongkar, jenazah anaknya kembali diperlihatkan untuk proses pengambilan sampel guna memulainya penyidikan kasus kematiannya.

Setelah itu, polisi terus melakukan proses penyelidikan, dengan memeriksa 20 saksi yang mengetahui tentang kematian Dante di kolam renang, tiga diantaranya adalah Tamara, pacarnya yang berinisial Ya, dan Angger Dimas.

Setelah hasil sampel keluar, polisi menaikan status kematian Dante ke tahap penyidikan, yang kemudian melakukan gelar perkara hingga akhirnya penyidik menetapkan YA, kekasih Tamara sebagai tersangka.

Baca juga: Pemilik Kontrakan Korban Pergeseran Tanah di Bojongmangu Minta Pengelola Tol Japek II Tanggungjawab

Baca juga: Rektor Universitas Pancasila Akhirnya Dinonaktifkan usai Mencuat Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

YA dijerat dengan tuduhan kelalaian hingga membuat orang meninggal hingga pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman minimal 15 tahun penjara.

"Dari hasil CCTV. YA terlihat membenamkan (menenggelamkan) korban (Dante) sebanyak 12 kali," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra di kantornya, Jumat (9/2/2024).

"Selain itu, dari rangkuman rekaman aktivitas korban dan pelaku, kami merasa memiliki cukup bukti untuk menetapkan tersangka, yang kemudian melakukan penangkapan," ujarnya.

Tamara pun mendatangi Polda Metro Jaya, Jumat siang. Didampingi kuasa hukumnya, ia menemui penyidik guna membicarakan progres kematian Dante. Ia pun diberitahu polisi YA sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Ya Alhamdulillah sekarang pelaku sudah ditangkap. Aku mau proses berjalan dengan lancar kedepannya, aku serahin semua ke penyidik," kata Tamara Tyasmara.

Baca juga: BREAKING NEWS: Puluhan Rumah dan Kontrakan di Bojongmangu Ambles, Diduga Akibat Proyek Tol Japek 2

Baca juga: Nikmati Status Baru sebagai Ibu, Angel Pieters Rasakan Kebahagiaan Berbeda

Tamara mengakui YA, kekasihnya yang jadi tersangka dalam kematian Dante, sudah dekat cukup lama. Selama 2,5 tahun mereka memiliki hubungan intensif, sehingga Tamara Tyasmara tidak menyangka kalau YA adalah pelaku utama atas kematian Dante, saat berenang di kolam renang di kawasan Jakarta Timur.

"Siapa sih ada yang menyangka? Enggak mungkin ada yang nyangka. Jadi sekarang aku mau tau apa motifnya," ungkap Tamara Tyasmara.

Sementara itu, Angger Dimas juga mendatangi Polda Metro Jaya Jumat sore. Dirinya menemui penyidik, guna menanyakan perihal proses hukum atas kematian putranya, Dante.

Setelah menemui penyidik, Angger Dimas bersyukur pelaku kematian Dante sudah diungkap dan ditangkap. Sebab, kasus meninggalnya sang anak sangat misteri.

"Saya bersyukur dan juga sangat lega setelah polisi mengungkap pelakunya," kata Angger Dimas.

Baca juga: Citra Swarna Grande Karawang Siap Luncurkan Hunian Bergaya Eropa Mediterania

Baca juga: Bermula dari Kios Kecil, Kenari Djaja si ‘Raja Kunci’ kini Rayakan Ulang Tahun ke-59

Angger pun tidak meminta kepada penyidik untuk bertemu dengan YA, kekasih Tamara yang juga tersangka atau pelaku atas kematian Dante. Ia juga tidak mau menemui orang tersebut.

"Lebih baik saya tidak ketemu. Sekarang saya masih pakai masker, karena saya masih emosi. Selama ini saya sangat emosi, apalagi tau Dante sudah meninggal," ucapnya.

Angger mengaku dirinya sudah melihat rekaman CCTV detik-detik kematian Dante, yang ternyata ditenggelamkan oleh YA saat berenang bersama. Ia tak menyangka pelaku melakukan hal sekeji itu.

"Responnya ya itu bukan kelakuan manusia sih, itu seperti kelakuan manusia purba atau binatang," tegasnya.

Angger mengatakan Dante selama ini belum bisa berenang, meskipun ia pernah mendaftarkan putranya les berenang saat masih berusia satu sampai dua tahun.

Les renang terhenti ketika Covid menerjang Indonesia. Tapi, Angger merasa Dante belum bisa berenang dengan baik.

"Saya tidak pernah menyampaikan Dante bisa berenang. Karena setau saya, dia itu tidak bisa berenang dan tidak suka dengan renang," ungkapnya.

Angger juga tidak mengetahui selama ini kalau Dante sering dititipkan ke kekasih Tamara. Sebab, ia sudah putus komunikasi dengan Tamara semenjak mereka bercerai di tahun 2021.

"Hampir tiga tahun kami tidak komunikasi. Saya pun ke anak langsung aja kalau mau komunikasi," katanya.

Angger Dimas mengaku saat ini masih berusaha untuk menenangkan diri. Ia sangat emosi ketika tahu Dante meninggal dunia di tangan YA, kekasih Tamara Tyasmara.

"Sekarang tinggal bagaimana saya berusaha melepaskan dan mengikhlaskan anak saya. Ini semua takdir Allah," ujar Angger Dimas.  (Wartakotalive.com/Ramadhan L Q/Arie Puji Waluyo)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Sumber: Wartakota
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved