Ramadan 1445 Hijriah

Tertua di Pulau Jawa, Begini Sejarah Masjid Agung Syech Quro Karawang

Awalnya di lokasi itu dibangun sebuah pesantren oleh Syeh Quro Ain atau Syech Mursahadatillah sekitar tahun 1418 M untuk belajar Alquran.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Masjid Agung Karawang atau dikenal Masjid Agung Syech Quro Karawang dipercaya sebagai salah satu masjid tertua di pulau Jawa. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Masjid Agung Karawang atau dikenal Masjid Agung Syech Quro Karawang dipercaya sebagai salah satu masjid tertua di pulau Jawa.

Masjid Syech Quro menjadi salah satu titik penyebaran Islam di Karawang.

Awalnya di lokasi itu dibangun sebuah pesantren oleh Syeh Quro Ain atau Syech Mursahadatillah sekitar tahun 1418 M untuk belajar Alquran.

"Itulah mengapa Masjid Agung Kawarang dianggap sebagai salah satu masjid tertua di Pulau Jawa," kata Ketua DKM Masjid Agung Karawang, Acep Jamhuri pada Rabu, 13 Maret 2024.

Dia mengungkapkan, Masjid Agung Karawang berdiri pada tahun 1418 Masehi atau 838 Hijriyah di Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: Kontribusi Besar Bagi Pembangunan, KPP Pratama Pondok Gede Apresiasi Perusahaan Atas Kepatuhan Pajak

Baca juga: Di Sidang Sengketa Informasi, KPU Akui Jalin Kontrak dengan Raksasa Teknologi Tiongkok, Alibaba

Masjid ini didirikan oleh ulama tersohor pada saat itu bernama Syekh Quro yang bernama lengkap Syekh Hasanudin bin Yusuf Sidik.

Juga ada dua ulama yang terlibat dalam pendiriannya, yaitu Syekh Abdurrahman dan Syekh Mualana Idhofi.

"Kalau dihitung usianya sudah 605 tahun dan menjadikan sebagai masjid tertua di Jawa Barat bahkan kami yakni tertua di pulau Jawa," beber dia.

Masjid yang disebut-sebut sebagai masjid tertua di pulau Jawa ini berdiri kokoh hingga sekarang ini tepat berada di Alun-alun Barat, Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Masjid ini dibangun dekat dengan Pelabuhan Sundapura Padjajaran Karawang di sungai Citarum dan pertemuan dengan Cibeet. Kini, daerah tersebut dikenal dengan nama Kampung Poponcol, Jebug dan Bunut.

Baca juga: Merasa Dicurangi, Caleg DPRD Kabupaten Bekasi Lydia Fransisca Lapor ke Bawaslu Kabupaten Bekasi

Baca juga: Anjlok Rp 10.000 Per Gram, Emas Batangan Antam di Bekasi Rabu Ini Dibanderol Segini, Cek Detailnya

Keberadaan tempat ibadah umat muslim ini juga tidak lepas dari peran Syaikh Quro sebagai penyebar agama Islam pertama di Karawang.

Sejarah Masjid Agung Karawang yang semula hanya sebuah pondok pesantren yang bernama Pesantren Quro sekaligus mushola kecil, hanya seluas kurang lebih 9 x 9 meter.

Hingga saat ini renovasi masjid tertua di Jabar itu dilakukan kali keempat. Yang pertama, pada tahun 1635 masehi oleh Bupati Karawang pertama, Raden Singa Perbangsa

Perehaban kedua disertai perluasan dilakukan lagi pada tahun 1747 oleh Bupati Karawang keempat Raden Mochamad Sholeh Singaperbangsa.

Bahkan, bupati yang menjabat dari 1752 hingga 1786 khidmat di Masjid Agung Karawang. Jasadnya dimakamkan di serambi masjid sebelah selatan atau disebut dengan dalem serambi.

Baca juga: Usai Salat Tarawih Malah Tawuran, Puluhan Remaja di Karawang Diamankan

Baca juga: Jalan Raya Pantura Rusak Parah di Wilayah Klari Karawang, Warga Tanami Pohon Pisang

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved