Kemenhub Prediksi Ada 33,72 Juta Pemudik Gunakan Kereta Api, Ini Persiapan dari DJKA

Ditjen Perkeretaapian Kemenhub memprediksi sebanyak 33,72 juta orang akan mudik di tahun 2024 menggunakan Kereta Api.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochammad Dipa
Wartakotalive.com/Mochammad Dipa
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Mohamad Risal Wasal (kiri) dalam konferensi pers peran pemerintah dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran dengan moda kereta api pada masa Idul Fitri 1445 H, di kantor Kemenhub, Kamis (28/3/2024). 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), menyebutkan liburan Lebaran 2024 memperlihatkan pergerakan masyarakat Indonesia yang cukup signifikan.

Sekitar 2/3 dari populasi masyarakat Indonesia, atau sekitar 190 juta orang, diprediksi melakukan perjalanan mudik.

Masih menurut survei BKT, dari 190 juta orang tersebut, Kereta Api menjadi salah satu moda transportasi yang diminati, dengan jumlah penumpang mencapai 33,72 juta orang atau meningkat 15,12 persen dari tahun 2023.

"Kereta Api ternyata mendapat angka yang cukup seru, dari data mereka (BKT Kemenhub) itu hampir 33,72 juta orang mudik atau bergerak menggunakan transportasi kereta api," ungkap Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Mohamad Risal Wasal dalam konferensi pers peran pemerintah dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran dengan moda kereta api pada masa Idul Fitri 1445 H, di kantor Kemenhub, Kamis (28/3/2024).

Lebih lanjut dikatakan, dari 33,72 juta orang yang mudik tersebut, mereka menaiki kereta meliputi antarkota, perkotaan regional, dan komuter.

"Prediksi pergerakan penumpang Kereta Api antar kota selama periode H-7 hingga H+7 Lebaran (3-18 April 2024) mencapai 3,2 juta penumpang. Angka prediksi ini meningkat 15,12 persen dari realisasi tahun 2023," jelas Risal.

Hingga saat ini, tiket Kereta Api antar kota yang sudah dipesan sebanyak 1,58 juta tiket atau 69,5 persen dari total kapasitas angkut Kereta Api mencapai 3,67 juta penumpang. Dengan rincian 3,22 juta untuk reguler dan tambahan 459 ribu.

"Jadi, masih ada kelebihan kapasitas untuk layanan kereta antar kota," ujar Risal.

Ia melanjutkan kereta antarkota akan melayani 520 orang per hari. Dia menyebut hingga 28 Maret 2024, jumlah tiket yang telah terpesan di kereta antarkota mencapai 1,58 juta atau 69,5 persen dari kuota yang ada.

Hal yang sama juga di Kereta Api perkotaan regional, prediksi volume penumpang 2,38 juta atau meningkat 14,26 persen dari 2023.

Untuk tahun ini, kapasitas yang disiapkan 2,36 juta dengan rincian 2,34 juta reguler dan 19 ribu tambahan.

"Untuk frekuensi perjalanan Kereta Api perkotaan regional, ada 211 kereta api yang akan melayani angkutan setiap hari selama mudik dan arus balik. Kereta Api regional ada seperti di Bandung, Surabaya, Sumatera Utara," katanya.

Sementara itu, untuk Kereta Api perkotaan komuter diprediksi volume penumpang mencapai 14,78 juta orang dengan kapasitas yang disiapkan mencapai 42,12 juta orang.

"Untuk perkotaan komuter seperti KRL, LRT Jabodebek, KA Yogyakarta, LRT Sumatera Selatan, Makassar Pare-Pare, dengan frekuensi perjalanan 2.002 kereta per hari," papar Risal.

Pemeriksaan sarana dan prasarana perkeretaapian

Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan perjalanan penumpang Kereta Api, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub (DJKA) telah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap kualitas sarana dan prasarana perkeretaapian.

Seperti halnya pemeriksaan ramp check atau Inspeksi kelengkapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) baik sarana perkeretaapian maupun stasiun.

Menurut Risal, kegiatan ini penting dilakukan untuk mengantisipasi gangguan perjalanan Kereta Api selama masa Angkutan Lebaran.

"Agar masyarakat mudik dengan aman, nyaman dan selamat, kami sudah melakukan ramp check pemeriksaan terhadap kondisi dan kualitas dari sarana dan prasarana, dan kondisi SDM yang mengoperasikan sarana maupun prasarana perkeretaapian," jelasnya.

Sejauh ini, lanjut Risal, kondisi sarana dan prasarana perkeretaapian dalam kondisi layak operasional.

Kegiatan ramp check ini akan terus dilakukan oleh Kemenhub bersam pihak terkait lainnya, yang paling utama PT Kereta Api Indonesia (Persero).

"Pada dasarnya semua Sarana yang digunakan dalam kondisi baik Jalan semua prasarana yang akan digunakan dalam layak fungsi dan layak guna," papar Risal.

"Insya Allah masa angkutan lebaran ini bisa berjalan aman lancar dan selamat sesuai yang kita inginkan," lanjutnya.

Selain itu, perhatian juga diberikan pada perlintasan sebidang yang rentan terhadap kecelakaan. DJKA telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menugaskan sejumlah petugas di perlintasan sebidang selama masa angkutan lebaran guna mencegah kecelakaan.

Setelah masa lebaran berakhir, DJKA juga akan memasang yellow box di perlintasan sebidang sebagai langkah tambahan untuk meningkatkan kesadaran dan keamanan para pengendara.

"Dengan dibuatnya yellow box kita akan menambah perhatian lagi kepada para pengendara angkutan jalan bahwa lokasi tersebut harusnya kosong dan tidak boleh ada kendaraan yang berhenti di dalam lintasan sebidang," sebut Risal.

Pihaknya juga akan memasang safety lamp yang berjarak 2 km dari pintu perlintasan sebidang. Adapun tujuan pemasangan safety lamp, untuk menginformasikan kepada masinis terkait kondisi di perlintasan sebidang.

"Jika terjadi sesuatu keadaan tanggap darurat di perlintasan sebidang, maka penjaga pintu perlintasan larinya ke pos penjagaan untuk memencet tombol nanti akan ada lampu sejauh 2 km untuk menginformasikan ke masinis kereta yang mau datang untuk berhenti," ungkap Risal.

"Kami memasang safety lamp sepanjang 2 Kilometer sampai 2,5 Kilometer karena kecepatan Kereta Api saat ini mencapai 120 km/jam. Dengan kecepatan tersebut, Kereta Api membutuhkan jarak sekitar 2 km agar bisa berhenti ketika terjadi keadaan tanggap darurat di perlintasan sebidang.

Mitigasi bencana di jalur perkeretaapian

Dalam kesempatan tersebut Risal juga mengatakan, pihaknya turut mewaspadai adanya fenomena cuaca ekstrem pada periode libur dan mudik Idul Fitri 2024.

Hal tersebut tentunya berpotensi menimbulkan dampak bencana alam. Mulai dari banjir hingga tanah longsor, yang tentunya dapat mengganggu infrastruktur perkeretaapian.

Untuk itu, DJKA melakukan sejumlah upaya untuk memitigasi.

Pertama, Kemenhub melakukan penambahan personil untuk siaga memantau daerah-daerah rawan.

Kedua, kesiapan Alat Material Untuk Siaga atau AMUS, dan sarana di beberapa titik.

Ketiga, sarana perkeretaapian pendukung akan standby untuk mengantisipasi jika terjadi gangguan. Sejumlah sarana yang dimaksud seperti lokomotif, kereta penolong, crane, dan gerbong.

"Kami sudah menyiapkan AMUS alat material siaga. Kami juga dilengkapi lokomotif cadangan, kereta crane, dan lain-lain," papar Risal.

"Kesiapan ini untuk di lokasi yang rawan longsor dan kami siapkan seperti itu dan SDM yang sudah terlatih dan tersertifikasi," ucapnya.

Kuota Mudik Motor Gratis (Motis) sisa 4 persen

Di sisi lain, Risal juga menyampaikan, bahwa kuota Mudik Motor Gratis dengan Kereta Api (Motis) 2024 tinggal tersisa 4 persen lagi dari 28.196 penumpang dan 12.180 unit sepeda motor yang disediakan Pemerintah. 

"Saat ini sudah terdaftar 96 persen. Sisanya tidak sampai 200 kuota lagi," sebutnya.

Adapun, pendaftaran Motis telah dimulai dari 4 Maret 2024 sampai 18 April 2024. Keberangkatan arus mudik akan dilakukan pada 2-8 April 2024, sedangkan keberangkatan arus balik akan dilakukan pada 13-19 April 2024.

Pada tahun ini, DJKA menambah tujuan akhir dari program Motis hingga ke wilayah Jawa Timur. 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved