Berita Politik

Pengamat Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Beruntung Jika PKS dan PDIP Jadi Oposisi, Ini Alasannya

pendekatan Prabowo-Gibran dengan PKB dan Partai Nasdem akan mengembangkan kekuatan politik pemerintahan Prabowo-Gibran

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Usai bertemu Presiden terpilih Prabowo Subianto lebih dari satu jam di kediamannya di Jalan Kertanegara Nomor IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore, Surya Paloh mengumumkan sikap partainya setelah kalah dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Untuk memperkuat kekuatan, Prabowo-Gibran perlu menggandeng partai-partai yang bisa diajak kerjasama, seperti PKB dan Partai Nasdem.

Maka, kata Dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina yang juga Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam, kehadiran PKB dan Partai Nasdem di pemerintahan Prabowo-Gibran akan memberikan kekuatan politik di parlemen.

Menurutnya, pendekatan Prabowo-Gibran dengan PKB dan Partai Nasdem akan mengembangkan kekuatan politik pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi sekitar 70 persen kekuatan parlemen.

Jumlah itu dinilai sudah lebih dari cukup untuk sebuah pemerintahan dengan sistem presidensial yang berada di tengah sistem multipartai.

BERITA VIDEO : PKS BUKA PINTU LEBAR-LEBAR UNTUK PRABOWO SUBIANTO

Di samping adanya perkoalisian, Khoirul pun menyebut perlunya partai politik yang berada di posisi oposisi. 

"Pemerintahan Prabowo-Gibran hendaknya tetap membuka ruang bagi hadirnya kekuatan oposisi yang memadai, untuk menjaga cheking and balancing system dalam mekanisme demokrasi dan tata kelola pemerintahan," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Jumat (26/4/2024). 

Ahmad Khoirul Umam pun mengatakan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diprediksi menjadi oposisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Baca juga: Pasca Putusan MK, PKS akan Oposisi atau Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran? Ini Kata Ahmad Syaikhu 

Ahmad mengatakan ada keuntungan yang diperoleh Pemerintahan Prabowo-Gibran jika PDIP dan PKS menjadi oposisi. 

"Hingga saat ini) setidaknya ada dua partai yang belum terbuka pintu komunikasi untuk bergabung ke pemerintahan, yakni PKS dan PDIP. Jika PKS dan PDIP menjadi kekuatan oposisi, maka hal itu akan menguntungkan pemerintahan Prabowo-Gibran. Karena PDIP dan PKS ibarat air dan minyak, basis ideologinya sangat berbeda bahkan bertolak belakang," kata Khoirul.

Menurutnya, PKS dan PDIP adalah dua partai politik besar yang paling berpeluang untuk menjadi oposisi bagi Pemerintahan Prabowo-Gibran lima tahun ke depan. 

"Kedua partai itu memang berpeluang bisa memainkan peran kritis dalam konteks kebijakan publik, namun akan kesulitan untuk membangun gerakan politik oposisional yang solid dan memadai karena ada akar faksinalisme akut akibat perbedaan ideologi," jelas dia.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto di Markas DPP PKB, Senen, Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto di Markas DPP PKB, Senen, Jakarta, Rabu (24/4/2024). (Wartakotalive.com)

PBB : Asal jangan yang kerja keras terlupakan

Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang (PBB) Masrur Anhar merespon bergabungnya sejumlah partai ke kubu pasangan Prabowo-Gibran.
Diketahui, PBB menjadi salah satu partai pengusung Prabowo-Gibran yang masuk dalam Koalisi Indonesia Maju.
Apalagi, kini kubu dari lawan sudah mempunyai sikap untuk berkerja sama yakni Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurut Masrur, menjadi hal yang wajar ketika Partai lain itu akan bergabung.
BERITA VIDEO : INI ALASAN KETUM NASDEM SURYA PALOH TAK JADI OPOSISI DI PEMERINTAHAN PRABOWO-GIBRAN
Tetapi kata dia, jangan sampai Partai yang sudah mendukung sejak awal itu terlupakan termasuk PBB.
"Mudah-mudahan yang sudah bekerja keras kayak PBB tidak ketinggalan. Jangan sampai yang berseberangan malah dapat yang bekerja keras terlupakan begitu," kata Masrur usai hadiri halalbihalal Majelis Syuro PBB di markas partainya Kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2024).
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem yakni Surya Paloh bersama jajarannya menyambangi kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara No IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore. 
Usai bertemu Prabowo lebih dari satu jam, Surya Paloh mengumumkan sikap baru partainya setelah kalah dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Kata Surya Paloh, kini pihaknya mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 
"NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran," kata Surya Paloh.
Tak hanya Nasdem, Presiden terpilih Prabowo Subianto juga mengungkapkan, jika pertemuannya dengan Gus Imin  membicarakan PKB ingin terus bekerja sama dengan Gerindra. 
"Kita ingin terus bekerja sama untuk sebesar-besarnya kebaikan dan kepentingan negara. Kita (Indonesia) punya potensi luar biasa," ungkap Prabowo di markas PKB, Senen Jakarta Pusat pada Rabu (24/4/2024). 

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti/m27/Alfian Firmansyah/m32)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved