Berita Politik
Pengamat Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Beruntung Jika PKS dan PDIP Jadi Oposisi, Ini Alasannya
pendekatan Prabowo-Gibran dengan PKB dan Partai Nasdem akan mengembangkan kekuatan politik pemerintahan Prabowo-Gibran
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Untuk memperkuat kekuatan, Prabowo-Gibran perlu menggandeng partai-partai yang bisa diajak kerjasama, seperti PKB dan Partai Nasdem.
Maka, kata Dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina yang juga Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam, kehadiran PKB dan Partai Nasdem di pemerintahan Prabowo-Gibran akan memberikan kekuatan politik di parlemen.
Menurutnya, pendekatan Prabowo-Gibran dengan PKB dan Partai Nasdem akan mengembangkan kekuatan politik pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi sekitar 70 persen kekuatan parlemen.
Jumlah itu dinilai sudah lebih dari cukup untuk sebuah pemerintahan dengan sistem presidensial yang berada di tengah sistem multipartai.
BERITA VIDEO : PKS BUKA PINTU LEBAR-LEBAR UNTUK PRABOWO SUBIANTO
Di samping adanya perkoalisian, Khoirul pun menyebut perlunya partai politik yang berada di posisi oposisi.
"Pemerintahan Prabowo-Gibran hendaknya tetap membuka ruang bagi hadirnya kekuatan oposisi yang memadai, untuk menjaga cheking and balancing system dalam mekanisme demokrasi dan tata kelola pemerintahan," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Jumat (26/4/2024).
Ahmad Khoirul Umam pun mengatakan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diprediksi menjadi oposisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Pasca Putusan MK, PKS akan Oposisi atau Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran? Ini Kata Ahmad Syaikhu
Ahmad mengatakan ada keuntungan yang diperoleh Pemerintahan Prabowo-Gibran jika PDIP dan PKS menjadi oposisi.
"Hingga saat ini) setidaknya ada dua partai yang belum terbuka pintu komunikasi untuk bergabung ke pemerintahan, yakni PKS dan PDIP. Jika PKS dan PDIP menjadi kekuatan oposisi, maka hal itu akan menguntungkan pemerintahan Prabowo-Gibran. Karena PDIP dan PKS ibarat air dan minyak, basis ideologinya sangat berbeda bahkan bertolak belakang," kata Khoirul.
Menurutnya, PKS dan PDIP adalah dua partai politik besar yang paling berpeluang untuk menjadi oposisi bagi Pemerintahan Prabowo-Gibran lima tahun ke depan.
"Kedua partai itu memang berpeluang bisa memainkan peran kritis dalam konteks kebijakan publik, namun akan kesulitan untuk membangun gerakan politik oposisional yang solid dan memadai karena ada akar faksinalisme akut akibat perbedaan ideologi," jelas dia.

PBB : Asal jangan yang kerja keras terlupakan
(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti/m27/Alfian Firmansyah/m32)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q
Prabowo-Gibran
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Partai Nasdem
koalisi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
PDIP
Wapres Gibran Rakabuming Temui SBY di Cikeas, Ada Apa? Begini Kata AHY |
![]() |
---|
Ambisi Jadi Juara Umum di Pemilu 2034 , Pengamat Sebut Prabowo Mulai Regenerasi Struktur Gerindra |
![]() |
---|
Perbaiki Citra dan Redam Kritik, Pengamat Sarankan Gibran Rakabuming Lakukan Hal Ini |
![]() |
---|
Begini Reaksi Bahlil Lahadalia Soal Isu Munaslub Golkar Digelar Dalam Waktu Dekat Ini |
![]() |
---|
Pengamat Politik Sebut Pembebasan Tom Lembong dan Hasto Jadi Upaya Prabowo Rangkul Kubu Anies-PDIP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.