MRT Bekasi Tomang
MRT Bekasi-Tomang akan Dimulai Agustus 2024, Area Dekat Harapan Indah akan Digangsir Sampai Tomang
Proyek MRT Timur-Barat akan menggangsir perut bumi dari sekitar Harapan Indah, Kota Bekasi, sampai ke Tomang, Jakarta Barat.
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Wilayah Kota Bekasi akan segera memiliki kereta bawah tanah atau MRT.
Proyek MRT Bekasi-Tomang direncanakan akan groundbreaking pada Agustus 2024.
Jalur kereta bawah tanah ini akan menggangsir perut bumi dari sekitar Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, sampai ke Tomang, Jakarta Barat.
Skema pembiayaan MRT Bekasi-Tomang diungkap PT MRT Jakarta (Perseroda).
Pembangunan MRT Bekasi-Tomang akan disokong pinjaman dari Jepang sebesar 140,69 miliar yen atau setara Rp 14,5 triliun dan disalurkan melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).
Dana utangan ini sepenuhnya akan dipakai untuk pembangunan MRT Jakarta Jalur Timur-Barat Fase 1 Tahap 1 yang memiliki rute Tomang-Medan Satria sepanjang 24,5 kilometer.
Pinjamam tersebut akan ditanggung oleh pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat mengatakan, sebesar 51 persen dari pinjaman itu akan ditanggung oleh Pemprov DKI dan 49 persennya akan ditanggung oleh pemerintah pusat.
"Nanti di pinjamannya itu ditanggung oleh pemerintah DKI itu 51 persen tapi 49 persennya ditanggung oleh pemerintah pusat lewat APBN, kalau yang pemerintah DKI itu lewat APBD ya," ujar Tuhiyat kepada Forum Jurnalis MRT Jakarta di Wisma Nusantara, Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Tuhiyat juga menjelaskan skema pengembalian pinjaman. Nantinya pemerintah pusat akan melunasi porsinya melalui pemberian hibah ke Pemprov DKI.
"Yang 49 persen dari pusat tadi itu dihibahkan DKI. Jadi DKI full dapat dari pusat, kemudian dia sendiri hanya nanggung 51 persen ya," ucapnya.
Terkait skema pencairan pinjaman, Direktur Konstruksi MRT Jakarta Weni Maulina mengungkapkan, pinjaman tidak bisa langsung dicairkan kepada pemerintah Indonesia maupun MRT Jakarta melainkan harus melalui beberapa tahapan.
Mulanya, MRT Jakarta akan menyiapkan kontraktor dan konsultan untuk mengerjakan proyek melalui sistem lelang.
Kemudian ketika proyek sudah berjalan, MRT Jakarta akan mengumpulkan invoice untuk ditagihkan ke pihak JICA.
Tahap ini tentu harus melalui verifikasi dari pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.