Israel Serang Pelabuhan Yaman, 80 Orang Terluka, Houthi Berjanji Akan Membalas

Israel menyerang Yaman, Sabtu (20/7/2024). Serangan ini memicu kebakaran besar di kawasan pelabuhan Hodeidah.

Editor: Ign Prayoga
Al Masirah TV
Serangan Israel di kota pelabuhan Hodeidah di Yaman, Sabtu (20/7/2024). 

Organisasi-organisasi termasuk Human Rights Watch mengatakan kelompok Houthi membahayakan warga sipil di kapal yang tidak ada hubungannya dengan sasaran militer mana pun.

Serangan Houthi mengganggu perdagangan global dan memaksa perusahaan pelayaran mengubah rute kapal mereka.

Sebagai tanggapan, AS dan Inggris telah melakukan serangan udara di Yaman selama berbulan-bulan.
Namun kampanye militer itu gagal menghentikan serangan Houthi.

Pada hari Jumat (19/7/2024), kelompok Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di Tel Aviv yang menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya.

Ini adalah pertama kalinya kelompok tersebut diketahui menyerang Tel Aviv.

Drone tersebut tidak terdeteksi oleh Iron Dome, sistem pertahanan udara Israel, yang biasanya sangat efektif.

Israel kini telah merespons secara langsung serangan tersebut, dengan menyerang kota pelabuhan Hodeidah di Laut Merah Yaman.

Serangan itu berpotensi membuka front baru di Yaman selatan dan memperbesar perang yang sudah melibatkan pertempuran militer Israel di Gaza dan di perbatasan utara dengan Lebanon.

Iran mengutuk serangan udara Israel di Yaman

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran memperingatkan kemungkinan perang regional yang lebih luas akibat tindakan Israel, mengutip Al Jazeera.

“Ketenangan tidak akan kembali terjadi di kawasan ini selama serangan Israel terhadap Palestina, khususnya di Jalur Gaza, terus berlanjut,” kata juru bicara tersebut.

"Israel dan sekutunya, terutama Washington, bertanggung jawab atas dampak berbahaya dari serangan terhadap Yaman”.

Kata Pakar: Serangan Israel terhadap Hodeidah menandai ‘permulaan tahap baru’
Serangan Israel terhadap pelabuhan Hodeidah di Yaman menandai dimulainya tahap baru di Timur Tengah yang berpotensi lepas kendali, kata analis militer dan politik Elijah Magnier kepada Al Jazeera.

Meskipun pernyataan yang dibuat oleh Gallant, yang berjanji akan merespons, mengindikasikan bahwa Israel bermaksud melakukan serangannya sebagai tindakan pencegahan, namun kecil kemungkinannya hal itu akan memberikan efek seperti itu, kata Magnier.

“Apakah ini akan mengubah tindakan aktor non-negara yang termotivasi untuk mendukung rakyat Gaza? Tentu saja tidak,” kata Magnier.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved