Israel Serang Pelabuhan Yaman, 80 Orang Terluka, Houthi Berjanji Akan Membalas
Israel menyerang Yaman, Sabtu (20/7/2024). Serangan ini memicu kebakaran besar di kawasan pelabuhan Hodeidah.
TRIBUNBEKASI.COM - Israel menyerang Yaman, Sabtu (20/7/2024).
Diwartakan oleh Al Jazeera, serangan tersebut memicu kebakaran besar di kawasan pelabuhan Hodeidah.
Kementerian Kesehatan Yaman menyatakan, serangkan tersebut mengakibatkan 80 orang terluka, sebagian besar dari mereka mengalami luka bakar parah.
Namun belum ada laporan korban jiwa.
Sementara Al Masirah TV, kantor berita televisi yang dijalankan oleh gerakan Houthi, menyebut ada luka dan kematian meski tak disebutkan jumlahnya.
Mengutip CNN.com, juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam mengatakan serangan itu juga mengenai sasaran sipil dan pembangkit listrik.
Dia mengecam apa yang disebutnya sebagai “agresi brutal Israel” yang bertujuan untuk meningkatkan “penderitaan rakyat Yaman”.
Abdulsalam menekan Israel untuk menghentikan dukungannya terhadap Gaza.
Sementara itu, juru bicara militer Houthi Yahya Saree berjanji akan menanggapi serangan tersebut.
Ia mengatakan bahwa Houthi tidak akan ragu untuk menyerang “target vital” Israel dan memperingatkan bahwa Tel Aviv masih belum aman.
“Kami telah bersiap untuk perang jangka panjang melawan musuh ini sampai agresi berhenti dan blokade terhadap rakyat Palestina dicabut,” kata Saree.
Ketegangan Baru antara Israel dan Houthi Yaman
Sebelumnya, selama berbulan-bulan, kelompok Houthi Yaman melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, selat Bab al-Mandeb dan Teluk Aden.
Serangan itu sebagai bagian "kampanye solidaritas" terhadap warga Palestina yang menderita akibat perang Israel di Gaza.
Kelompok yang bersekutu dengan Iran tersebut telah menargetkan kapal-kapal yang dikatakan terkait dengan Israel.
Organisasi-organisasi termasuk Human Rights Watch mengatakan kelompok Houthi membahayakan warga sipil di kapal yang tidak ada hubungannya dengan sasaran militer mana pun.
Serangan Houthi mengganggu perdagangan global dan memaksa perusahaan pelayaran mengubah rute kapal mereka.
Sebagai tanggapan, AS dan Inggris telah melakukan serangan udara di Yaman selama berbulan-bulan.
Namun kampanye militer itu gagal menghentikan serangan Houthi.
Pada hari Jumat (19/7/2024), kelompok Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di Tel Aviv yang menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya.
Ini adalah pertama kalinya kelompok tersebut diketahui menyerang Tel Aviv.
Drone tersebut tidak terdeteksi oleh Iron Dome, sistem pertahanan udara Israel, yang biasanya sangat efektif.
Israel kini telah merespons secara langsung serangan tersebut, dengan menyerang kota pelabuhan Hodeidah di Laut Merah Yaman.
Serangan itu berpotensi membuka front baru di Yaman selatan dan memperbesar perang yang sudah melibatkan pertempuran militer Israel di Gaza dan di perbatasan utara dengan Lebanon.
Iran mengutuk serangan udara Israel di Yaman
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran memperingatkan kemungkinan perang regional yang lebih luas akibat tindakan Israel, mengutip Al Jazeera.
“Ketenangan tidak akan kembali terjadi di kawasan ini selama serangan Israel terhadap Palestina, khususnya di Jalur Gaza, terus berlanjut,” kata juru bicara tersebut.
"Israel dan sekutunya, terutama Washington, bertanggung jawab atas dampak berbahaya dari serangan terhadap Yaman”.
Kata Pakar: Serangan Israel terhadap Hodeidah menandai ‘permulaan tahap baru’
Serangan Israel terhadap pelabuhan Hodeidah di Yaman menandai dimulainya tahap baru di Timur Tengah yang berpotensi lepas kendali, kata analis militer dan politik Elijah Magnier kepada Al Jazeera.
Meskipun pernyataan yang dibuat oleh Gallant, yang berjanji akan merespons, mengindikasikan bahwa Israel bermaksud melakukan serangannya sebagai tindakan pencegahan, namun kecil kemungkinannya hal itu akan memberikan efek seperti itu, kata Magnier.
“Apakah ini akan mengubah tindakan aktor non-negara yang termotivasi untuk mendukung rakyat Gaza? Tentu saja tidak,” kata Magnier.
“Mereka telah diberi alasan yang tepat untuk meningkatkan serangan.”
Elijah Magnier menambahkan bahwa fakta bahwa drone Houthi yang menyerang Tel Aviv pada hari Jumat tidak terdeteksi menunjukkan bahwa Iran secara bertahap telah menyediakan senjata yang lebih canggih kepada sekutunya dan akan terus melakukannya.
“Kami belum melihat akhirnya – jauh dari itu,” katanya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Prabowo Ajak PBB Tolak Doktrin Thucydides, Tegaskan Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza |
![]() |
---|
RI Bangun 15.000 Hektare Pusat Produksi Pangan untuk Palestina, Mentan Amran: Ini Perintah Presiden |
![]() |
---|
Tinggalkan Keluarga di Indonesia, Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza Demi Palestina |
![]() |
---|
Detik-Detik Charlie Kirk Pendukung Israel Tewas Ditembak Sniper di Kampus AS, Peluru Tembus Lehernya |
![]() |
---|
Berkekuatan Penuh, Militer Israel Lakukan Penyerbuan ke Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.