Demo Jokowi

Massa Mahasiswa Demo Jokowi Bentrok dengan Aparat Polisi, Tak Mau Bubar Meski Disemprot Water Cannon

Namun lantaran polisi meminta agar mahasiswa membubarkan diri, massa aksi pun terpantik dan mulai melakukan aksi pertahanan diri

|
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Aksi unjuk rasa yang bertajuk mengadili 10 tahun kepemimpinan Jokowi kian memanas kala polisi berusaha untuk membubarkan barisan mahasiswa lantaran waktu aksi unjuk rasa telah berakhir. Mereka bahkan membakar sejumlah spanduk di dekat kawat berduri yang dipasang polisi di dalam beton pemisah antara area Istana Negara dengan kawasan Patung Kuda. 

TRIBUNBEKASI.COM, GAMBIR ---- Aksi unjuk rasa yang bertajuk mengadili 10 tahun kepemimpinan Jokowi kian memanas kala polisi berusaha untuk membubarkan barisan mahasiswa lantaran waktu aksi unjuk rasa telah berakhir. 

Massa mahasiswa demo Jokowi bahkan membakar sejumlah spanduk di dekat kawat berduri yang dipasang polisi di dalam beton pemisah antara area Istana Negara dengan kawasan Patung Kuda. 

Pantauan Warta Kota di lokasi sekira pukul 18.40 WIB, mulanya massa mahasiswa demo Jokowi hanya mendesak polisi untuk tetap mengizinkan mereka berunjuk rasa meski waktu izinnya sudah habis.

Namun lantaran polisi meminta agar mahasiswa membubarkan diri, massa aksi pun terpantik dan mulai melakukan aksi pertahanan diri meski polisi mulai meminta mundur.

BERITA VIDEO : DEMO BEM SI DOBRAK BETON BARRIER, PIHAK ISTANA TAK KUNJUNG MENEMUI

Mereka tetap duduk dan mengepung area depan beton barrier dan terus menggerilyakaan semangat mahasiswa.

Beberapa dari mereka juga berupaya masuk ke area pembatas antara polisi dan massa, hingga polisi mengambil langkah tegas dengan menembakkan water camnon ke arah mereka.

Mulanya, water canon ditembakkan polisi satu kali. Namun hal itu belum membuat para mahasiswa mundur.

Beberapa dari mereka memilih bertahan sembari menantang polisi.

Baca juga: PDIP Ajak Aktivis Desak Presiden Jokowi Masukkan Kudatuli Sebagai Pelanggaran HAM Berat

"Polisi mengayomi pak, jangan halangi kami," kata salah satu massa aksi dengan suara tinggi.

Riuh perdebatan itu makin bergemuruh hingga adegan saling cekcok terjadi. 

Dua pengeras suara pun saling bersahutan antara polisi yang berupaya mengusir mundur massa aksi dan massa aksi yang berupaya menyuarakan aspirasinya.

Tak berselang lama, suasana pun semakin tak terkendali. Massa aksi bergerilya semakin brutal hingga polisi kembali menembakkan water cannon berulang kali. 

"Water cannon maju, sebelah kanan!" seru Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.

Beberapa mahasiswa bahkan terpeleset akibat semprotan tersebut.

BERITA VIDEO : DETIK-DETIK TIGA MAHASISWA DITANGKAP, DIINJAK-INJAK DAN DIPUKULI POLISI

Selaras dengan itu, sejumlah pasukan polisi bertameng (Galmas) keluar untuk mendesak massa aksi agar segera mundur.

Mereka berjajar di depan beton barrier yang menghadap ke Patung Kuda.

Selangkah demi selangkah, mereka maju setelah Susatyo memberi intruksi dari mobil komando. 

"Pasukan maju satu langkah," kata Susatyo yang diikuti dengan langkah mundur para mahasiswa beriringan.

Di tengah-tengah momen tersebut, nampak keributan mahasiswa terjadi. Mereka memperdebatkan sejumlah hal kepada polisi yang dianggap bertindak arogan.

"Woi polisi mengayomi, jangan pakai kekerasan!. Teman saya dipukul ini," sayup terdengar suara jeritan dari salah satu mahasiswa.

"Sampaikan aspirasi secara tertib. Bisa dilanjutkan besok lagi," sahut Susatyo kepada massa aksi.

Kemudian lantaran aksi semakin chaos, pasukan Galmas bertameng lengkap semakin banyak mengeluarkan anggotanya.

Mereka bersamaan memukul mundur para mahasiswa bersama dengan pasukan Brimob berseragam serba hitam dan mengendarai motor juga keluar untuk membubarkan aksi.

Suara pentungan rotan milik polisi yang dibawa pasukan Galmas juga dipukulkan ke tameng-tameng yang mereka bawa.

Semakin terpukul mundur hingga area zebra cross Patung Kuda, para mahasiswa pun tak berdaya lagi.

Pasalnya, ratusan pasukan polisi sudah mulai terjun ke lapangan untuk mendepak mundur peserta aksi.

Bahkan mobil-mobil Brimob hingga penyemprot water cannon diterjunkan untuk menguasai area kawasan Patung Kuda.

Mereka bahkan sampai ke jalan-jalan raya hingga membuat sejumlah pengendara terhenti melajukan kendaraannya.

Sebelum meninggalkan lokasi, sejumlah mahasiswa berdebat dengan dua orang berkemeja putih.

Mereka menyampaikan bahwa ada aksi pemukulan yang terjadi saat massa aksi dipukul mundur.

Bahkan beberapa massa aksi sampai menangis kala menyampaikan hal tersebut.

"Tadi pas di sana teman saya dipukul pak. Jangan kayak gitu dong," kata salah satu mahasiswa.

Kendati demikian, tidak diketahui siapa mahasiswa yang diduga mendapatkan pukulan itu.

Tak lama berselang, suasana kawasan Patung Kuda pun mulai kondusif. Mereka meninggalkan kawasan patung kuda sekira pukul 19.00 WIB.

Sementara pantaian pukul 19.51 WIB, suasana area Istana Negara sudah berjalan normal. Sejumlah road barrier juha sudah disingkirkan.

(Sumber : Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah/m40)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q

 

 


 


 
 

Sumber: Wartakota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved