Berita Bekasi

Pemkab Bekasi Imbau Warga Waspada Bencana Gempa Bumi Megathrust

Berdasarkan informasi dari BMKG dan PVMBG, gempa megathrust Selat Sunda merupakan bencana yang tidak dapat diprediksi.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Ilustrasi: gempa bumi/gempa tektonik 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI  Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengeluarkan imbauan kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mitigasi bencana gempa bumi megathrust Selat Sunda.

Imbauan itu tertuang dalam Surat Edaran bernomor BC.03.01/SE-99/BPBD/2024 yang dikeluarkan Senin 9 September 2024.

Dan surat ini telah disebarkan kepada seluruh perangkat daerah, pelaku usaha, komunitas pegiat lingkungan, serta camat dan lurah.

PenJabat Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, menyatakan surat edaran ini dikeluarkan menyusul surat edaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat nomor 128/PB.01.03/BPBD yang terbit pada 2 September 2024.

Dirinya meminta agar seluruh perangkat daerah, camat, lurah dan kepala desa untuk sosialisasikan imbauan itu kepada masyarakat.

Baca juga: Sosok Calon Bupati Bekasi BN Holik Qodratullah, Aktivis Kampung Jadi Politisi

Baca juga: Perampok Taksi Online yang Buang Korban di Pinggir Jalan Tol Bekasi Dibekuk Polisi

"Surat edaran berisikan imbauan itu sudah kami sebar dan diharapkan ini menjadi perhatian bersama," kata Dedy di Cikarang pada Kamis, 12 September 2024.

Dedy Supriyadi melanjutkan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gempa megathrust Selat Sunda merupakan bencana yang tidak dapat diprediksi.

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar dilakukan kesiapsiagaan mitigasi bencana.

Mitigasi struktural maupun non struktural dengan membangun bangunan aman gempa.

"Lalu merencanakan tata ruang yang aman dan membangun kapasitas masyarakat melakukan aksi dini untuk selamat jika gempa bumi terjadi,” ucap Dedy.

Baca juga: Kontrakan Lima Pintu di Bekasi Ludes Terbakar, Diduga Dipicu Korsleting Arus Listrik

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Kamis 12 September 2024

Dedy menjelaskan, langkah-langkah kesiapsiagaan iti meliputi penyediaan papan informasi, rambu jalur evakuasi, tempat evakuasi sementara, dan pembangunan Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini berbasis kearifan lokal seperti kentongan, speaker masjid, dan alarm.

“Kembali cek alat-alat peringatan dini dan sistem komunikasi kebencanaan dan pastikan rambu-rambu serta arah jalur tempat evakuasi yang memadai,” tambahnya.

Meski gempa bumi megatrust tidak dapat diprediksi, pihaknya bersama para relawan kebencanaan terus berupaya menggencarkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk dengan melakukan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami. Tujuannya agar masyarakat semakin paham akan risiko bencana.

“Tingkatkan koordinasi kesiapan mekanisme kedaruratan dan lakukan simulasi rencana kontingensi untuk menghadapi bencana bersama stakeholder lain,” kata Dedy.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved