Berita Kebakaran

Musibah Kebakaran di Tambora Jakarta Barat: Seorang Janda dan Dua Anaknya Ditemukan Tewas Berpelukan

salah satu korban musibah kebakaran sampai tidak sanggup membendung kesedihannya lantaran ada lima orang tetangga dekatnya yang tewas terpanggang

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
(52), salah satu korban dalam musibah kebakaran di RT 11/RW 02, Tambora, Jakarta Barat, sampai tidak sanggup membendung kesedihannya lantaran ada lima orang tetangga dekatnya yang tewas terpanggang kobaran api. Bahkan sepengetahuannya, tiga orang tewas dalam insiden tersebut adalah satu keluarga yang dikepalai oleh seorang ibu tunggal bernama Aryanti (40). . 

TRIBUNBEKASI.COM, TAMBORA — Musibah kebakaran yang melanda permukiman warga di RT 11/RW 02, Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, pada Selasa (15/10/2024) dini hari, menyisakan duka mendalam.

Bagaimana tidak? Sebab musibah kebakaran tersebut menelan korban jiwa sebanyak lima orang warga, tiga di antaranya ternyata masih satu keluarga. 

Pantauan Wartakotalive.com, Enos (52), salah satu korban dalam musibah kebakaran sampai tidak sanggup membendung kesedihannya lantaran ada lima orang tetangga dekatnya yang tewas terpanggang kobaran api.

Bahkan sepengetahuannya, tiga orang tewas dalam insiden tersebut adalah satu keluarga yang dikepalai oleh seorang ibu tunggal bernama Aryanti (40).

BERITA VIDEO : TRAGEDI KEBAKARAN DEPO PERTAMINA PLUMPANG, JENAZAH IBU DAN ANAK DITEMUKAN BERPELUKAN

"Dua anak di sini meninggal dalam keadaan berpelukan, karena di rumah itu ada tiga orang, ibu sama dua anak," kata Enos saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa.

Menurut Enos, Aryanti adalah sosok ibu yang baik dan pekerja keras, meski dia jarang terlibat bercakap.

Pasalnya, Aryanti sehari-hari harus bekerja demi menghidupi dua anaknya yang berusia 12 dan 13 tahun.

"Memang yang satu jarang ketemu sama kami karena dia sibuk kerja, karena dia orang tua tunggal," kata Enos.

"Dia punya dua putra, sama suaminya udah bercerai, jadi tulang punggung keluarga," imbuhnya.

Sepengetahuan Enos, korban tersebut bekerja di sebuah toko optik di wilayah Mangga Dua, Tamansari Jakarta Barat.

Baca juga: Waspada! Penyebab Kebakaran di Jakarta Didominasi Akibat Korsleting Listrik dan Daya Over Kapasitas

Enos menyampaikan, Aryanti ditemukan dalam kondisi berpelukan dengan anaknya oleh tim pemadam usai kebakaran dinyatakan selesai.

"Orang pertama yang menemukan tim pemadam. Awalnya kami lapor dulu ke pemadam ada korban enggak?, terus bilang 'iya ada tiga'," jelas Enos.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat kembali melanda area pemukiman padat penduduk di Jalan Kali Anyar IV, RT 11, RW 02, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (15/10/2024) sekira pukul 01.22 WIB.

Akibatnya, sebanyak 30 rumah tinggal ludes dilalap si jago merah dan 5 orang meninggal dunia.

Menurut Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifufin, pihaknya mulai melakukan pemadaman api sekira pukul 01.28 WIB.

Besarnya rambatan api yang melalap bangunan semi permanen itu, membuat pemadam baru mampu melokalisir lokasi sekira pukul 02.22 WIB.

BERITA VIDEO : KEBAKARAN DI JATIASIH, SATU KELUARGA MENINGGAL DUNIA

Sementara pemadaman baru dinyatakan selesai sekira pukul 07.20 WIB.

"Luas area yang terbakar mencapai 2.000 meter persegi. Kami menerjunkan 22 unit mobil pemadam dan 110 Personel," kata Syarifudin saat dikonfirmasi, Selasa (15/10/2024).

Adapun penyebab kebakaran tersebut, lanjut dia, diduga karena ada kebocoran gas dari salah satu rumah warga.

"Sekitar pukul 01.20 WIB warga mendengar dentuman dan setelah di cek melihat api sudah besar dan segera menghubungi damkar," kata Syarifudin.

Dia juga membenarkan bahwa ada lima orang korban tewas buntut kebakaran ini. 

Mereka adalah Raihan (7), Sriyani (66), Aryanti (40), Asgar (13), dan Yoka (12).

"Aryanti janda dua anak, yakni Asgar dan Yoka (tewas akibat kebakaran)," ungkap Syarifudin.

Menurutnya, para korban langsung dilarikan ke RS Polri Kramatjati untuk keperluan autopsi.

Kini, area pemukiman padat penduduk itu hampir rata dengan tanah, hanya puing-puing bangunan yang tersisa.

Bahkan menurut Syarifudin, total kerugiannya ditaksir mencapai Rp 10,5 Miliar.

(Sumber : Wartakotalive.com, Nnuri Yatul Hikmah/m40)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.

 


 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved