Berita Artis

Fee Pertama Cuma Gocap, The Changcuters Bakal Rayakan 20 Tahun Berkarya dengan Gelar Konser di Ancol

Qibil menyebut band The Changcuters rela mengeluarkan uang demi mengenalkan grup asal Bandung itu kepada masyarakat, bahwa karya mereka layak didengar

Penulis: Arie Puji Waluyo | Editor: Ichwan Chasani
Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Para personel grup band The Changcuters berbagi cerita saat ditemui di Djavu Bar Lounge, Jakarta Selatan, Selasa, 5 November 2014.  

TRIBUNBEKASI.COM — Grup band The Changcuters akan merayakan 20 tahun berkarya dengan menggelar konser tunggal, bertajuk 'Konser 20 Tahun Tangguh The Changcuters', di Ecovention Concert Hall, Ancol, Jakarta Utara, pada 7 Desember 2024.

Mohammad Tria Ramadhani (vokal), Muhammad Iqbal (gitar), Arlanda Ghazali Langitan (gitar), Dipa Nandastyra Hasibuan (bass), dan Erick Nindyoastomo (drum) memastikan akan gila-gilaan di atas panggung untuk menghibur semua penggemar dan penonton.

Namun, sebelum mereka merayakan 20 tahun berkarya, The Changcuters menceritakan awal mula perjalanan kariernya dari tahun 2005, hingga tetap konsisten dengan musik Rock n Roll nya.

Qibil gitaris The Changcuters berbagi cerita tentang bayaran mereka, saat pertama kali manggung bersama kawan-kawannya.

"Pertama kali manggung, kita yang bayar. Soalnya kita audisi. Berapa ya? Rp40 ribu buat registrasi band," kata Qibil, sembari tertawa di Djavu Bar Lounge, Jakarta Selatan, Selasa, 5 November 2014. 

Baca juga: Paslon Aep-Maslani Siapkan Dana Rp 20 Miliar untuk Majukan UMKM

Baca juga: Anjlok Rp 30.000 Per Gram, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Kamis Ini Dibanderol Segini

Qibil menyebut band The Changcuters rela mengeluarkan uang demi mengenalkan grup band asal Bandung itu kepada masyarakat, bahwa karya mereka layak untuk didengarkan.

"Sampai akhirnya di tahun 2005 itu, dapat gocap, lima puluh ribu rupiah, Itu fee pertama. Ya di 2005, 50 ribu, setara 50 juta," ucap Qibil seraya tertawa.

Tria menceritakan tentang Lika liku perjalanan band The Changcuters selama 20 tahun, yang dilalui dengan tidak mudah. Mereka bahkan rela audisi untuk bisa tampil di Pensi sekolahan.

"Kalau sekarang bilangnya band registrasi. Kami ikut audisi di pensi, bayar, dan untungnya waktu itu audisi di mall, sehingga banyak yang datang dan nonton," jelas Tria.

Setelah melalang buana mencari panggung, Tria bersyukur The Changcuters mulai dikenal orang hingga akhirnya mereka bertolak ke Jakarta untuk mengadu nasib. 

Baca juga: Seorang Sekuriti Puskesmas, Tewas Tertabrak KRL Commuter Line

Baca juga: Kasus Anak Gugat Ibu Kandung, Terbongkar Dua Sodara Stephanie Terlibat dalam Pembuatan SKW

"Nggak lama kita ditarik jadi band undangan. Sampai akhirnya kita kan bikin lagu sendiri, kita taro di radio di Bandung, tersebar, banyak yang rikues, di Jakarta juga ramai. Ya step by step," terang Tria.

"Awalnya kita bikin label sendiri, masih indie, tapi akhirnya dilihat sama Sony dan kita diajak kerja sama," tambahnya.

Setelah terkenal, tentu saja The Changcuters menaikkan tarifnya hingga saat ini. Tria pun merahasiakan berapa nominal uang yang didapatkan dalam satu kali manggung.

"Kalau masalah honor ya cukup, negosibel, tapi kalau masalah honor udah jauh lah dari yang awal. Alhamdulillah, kami benar-benar hidup dari ngeband," ujar Tria. 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Sumber: Wartakota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved