Wapres Jenguk Bayi Agustinus Gibran yang Lahir di Tengah Pengungsian Korban Letusan Gunung Lewotobi
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunjungi bayi baru lahir yang diberi nama Agustinus Gibran di NTT.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNBEKASI.COM, FLORES -- Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunjungi bayi baru lahir yang diberi nama Gibran.
Bayi Gibran merupakan yang lahir di tengah bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pertemuan Gibran dengan bayi Gibran itu terjadi Kamis (14/11/2024) saat Wakil Presiden mengunjungi posko pengungsian letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.
Dalam pertemuan tersebut, Gibran pun seakan tidak percaya bayi tersebut diberi nama Gibran.
Gibran kemudian bertanya nama lengkap bayi yang lahir di posko pengungsian tersebut.
“Beneran namanya Gibran? Nama depan dan belakangnya siapa?” tanya Gibran ke ayah sang bayi.
Si ayah bayi pun menjelaskan bahwa putranya bernama lengkap Agustinus Gibran Raka Tapun.
Agustinus Gibran Raka Tapun lahir Puskesmas Lewolaga dan saat ini harus tinggal di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Bayi ini merupakan anak ke-tiga dari pasangan Katarina Kire Kwuta(25) dan Paulus Raka Tapun (35) warga Desa Nawokote yang merupakan pengungsi erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
Tampak Wapres Gibran Rakabuming Raka berbincang-bincang dengan orang tua bayi itu dan melihat kondisi bayi yang diberi nama Gibran.
Dimuat TribunFlores bayi Gibran yang sebelumnya tidur di posko pengungsian di lapang bola kaki Desa Kobasoma, kini dipindahkan ke ruang kelas SDK Kobasoma menjelang kunjungan Wapres RI Gibran Rakabuming Raka.
Sebelumnya, seorang bayi asal Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur tidur di posko pengungsian di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena pasca dilahirkan di Puskesmas Lewolaga, Rabu 13 November 2024 sekitar pukul 01:00 malam.
Bayi berjenis laki-laki ini merupakan anak ke-tiga dari pasangan Katarina Kire Kwuta(25) dan Paulus Raka Tapun(35) warga Desa Nawokote yang merupakan pengungsi erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
Katarina Kire Kwuta(25) menuturkan, sejak erupsi dasyat Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin 4 November 2024 lalu, mereka sempat mengungsikan ke Desa Hikong Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka namun kemudian dipindahkan ke Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur.
"Sebelumnya kami mengungsi ke Boganatar satu minggu, kemudian dipindahkan disini,"ujarnya Rabu 13 November 2024.
Dikatakannya, pada Rabu 13 November 2024 sekitar pukul 01:00, Ia dibawa petugas kesehatan ke Puskesmas Lewolaga dan melahirkan di Puskesmas Lewolaga, Kecamatan Titehena.
"Tadi malam jam 1 lewat saya melahirkan, setelah bayi saya dibawa ke tenda pengungsian tadi pagi jam 11"ujarnya.
Menurutnya, bayinya terpaksa dibawa ke tenda pengungsian karena informasi dari petugas kesehatan bahwa di puskesmas Lewolaga sudah penuh.
"Kata petugas pasien terlalu banyak ibu hamil jadi kami bawa pulang kesini,"katanya
Ia mengaku, anaknya sehat-sehat setelah diperiksa oleh dokter di posko pengungsian.
Meski demikian, Katarina Kire Kwuta(25) harus terus menerus membuat kipas angin dari kardus bekas pasalnya bayinya kepanasan karena berada di posko pengungsian yang sampit dan debu.
UI Minta Maaf karena Undang Akademisi Pro Zionis Peter Berkowitz |
![]() |
---|
Dipuji Publik karena Tak Ikut Joget di DPR, Pasha Ungu Ungkap Penyebab Teman-temannya Bergembira |
![]() |
---|
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto Disorot Warganet Gara-gara Undangan Pernikahan Anak Pakai Kop BNPB |
![]() |
---|
Hadiri HUT Panglima Jilah Kalbar, Gibran Merasa Satu Keluarga dengan Pasukan Merah Dayak |
![]() |
---|
Bikin Siswi MTs Kecewa dan Menangis, Camat Sungai Bahar Jambi Bakal Dipanggil Bupati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.