Piala AFF 2024

Akmal Marhali Sebut Eksperimen Shin Tae-yong Kurang Ampuh, Timnas Indonesia Jadi Gugup Hadapi Laos

Tak ayal, kata Akmal, para pemain Timnas Indonesia terlihat gugup sekali saat menghadapi Laos baik.

Penulis: Abdul Majid | Editor: Dedy
PSSI/Tribunnews.com
Pelatih Shin Tae-yong memimpin latihan Timnas Indonesia menjelang turnamen Piala AFF 2024. (FOTO : PSSI) 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Eksperimen pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong saat Skuad Garuda Muda menjamu Laos pada laga kedua Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, dinilai oleh Pengamat sepakbola yang juga Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, tidak berjalan dengan baik.

Tak ayal, kata Akmal, para pemain Timnas Indonesia terlihat gugup sekali saat menghadapi Laos.

“Jadi menurut saya kalau sekarang ditanya apakah ini salah pemain, tidak. Yang bertanggung jawab ya tetap pelatih. Jadi Shin Tae-yong yang paling bertanggung jawab terhadap hasil yang didapat,” tegas Akmal kepada wartawan mengenai hasil pertandingan Timnas Indonesia Vs Laos, Kamis (12/12/2024).

Akmal mengatakan hal ini merupakan hasil imbang kedua sepanjang sejarah pertemuan Indonesia dengan Laos.

BERITA VIDEO : LIVE SKOR INDONESIA VS LAOS, GARUDA PANTANG JUMAWA

Dalam sepuluh pertemuan, Indonesia hanya seri dua kali dengan Laos yakni sebelumnya, pada Piala AFF 2012.

“Hasil ini sangat berbeda dibandingkan dengan Piala AFF 2021, ketika kita mengalahkan Laos 5-1," ucap Akmal.

Tak ayal, Akmal Marhali pun mengaku kecewa dengan hasil imbang yang didapatkan Timnas Indonesia saat menjamu Laos di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2024).

Pada pertandingan ini, Muhammad Ferarri CS bahkan sempat tertinggal dua kali. Namun sempat bangkit dan berbalik unggul.

Baca juga: Indonesia vs Laos Imbang di Babak Pertama, Ferarri dkk Sebenarnya Punya Peluang Lebih Besar

Akan tetapi saat sudah unggul 3-2, para pemain terlihat kembali lengah hingga akhirnya Laos menyamakan kedudukan menjadi 3-3.

Tiga gol skuad Garuda pada laga ini dicetak oleh Kadek Arel 12’. dan Muhammad Ferarri 18’, 72’.

“Hasil ini sejatinya sangat tidak bagus. Melawan Laos, yang seharusnya bisa kita menangkan, malah berakhir imbang. Bahkan di awal 15 menit pertama, Laos mampu mencetak dua gol karena kesalahan kita sendiri,” ujar Akmal.

Akmal bahkan mempertanyakan keputusan Shin Tae-yong yang merombak susunan skuad dengan menurunkan tiga pemain debutan, yaitu Daffa Fasya sebagai penjaga gawang, Rayhan Hannan di lini tengah, dan Kakang Rudianto di lini belakang.

Menurut Akmal Shin Tae-yong harus menyadari Laos kini mulai membangun tim nasionalnya dengan sangat baik.

Meski didominasi pemain generasi muda dengan rata-rata usia 22 tahun, Akmal menyebut Laos bermain taktis dan sederhana yang terlihat dari gol-gol lahir dari skema yang terencana.

Sementara gol-gol atau peluang-peluang Indonesia lebih banyak dari senjata andalan yakni lemparan ke dalam.

Akmal berharap Shin Tae-yong segera melakukan evaluasi menyeluruh, terutama menjelang laga melawan Vietnam yang lebih tangguh. 

“Ke depan, strategi permainan harus lebih berkembang agar tidak terkesan autopilot seperti di laga melawan Myanmar dan Laos. Melawan Vietnam nanti, saya berharap para pemain bisa tampil lepas dan energik. Jika STY mampu menjalankan game plan yang baik, itu sudah menjadi kemajuan bagi para pemain muda ini,” pungkasnya.

(Sumber : Tribunnews.com, Abdul Majid)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.

 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved