Serapan Anggaran Baru 76 Persen, Pemkab Bekasi Optimisi Akhir Tahun Capai 90 Persen Lebih

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mencatat realisasi serapan anggaran hingga awal Desember 2024 baru mencapai 76,62 persen.

Meski demikian, Pemkab Bekasi optimistis target serapan anggaran 2024 dapat terealisasi sesuai harapan yakni diatas 90 persen.

“Target dari pimpinan harus bisa di atas 90 persenan. Sebab pada tahun sebelumnya bisa mencapai 93 persenan. Kita optimis tercapai," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Bekasi, Hudaya pada Kamis, 19 Desember 2024.

Hudaya mengungkapkan bahwa target serapan anggaran 2024 ditetapkan di atas 90 persen hingga 31 Desember mendatang.

Hingga pertengahan bulan ini, realisasi anggaran masih dalam proses pendataan.

Baca juga: SIM Keliling Kabupaten Bekasi Kamis Ini, 19 Desember 2024 di Burger King Lippo Cikarang

Baca juga: Layanan SIM Keliling Karawang, Kamis 19 Desember 2024 ini, di Mall Cikampek Hingga Pukul 14.00 WIB

Berdasarkan laporan awal Desember, dari total anggaran sebesar Rp7,8 triliun, sekitar 76,62 persen atau setara dengan Rp5,9 triliun telah terserap.

“Proses pencairan anggaran masih berlangsung. Pendataan untuk laporan realisasi juga terus dilakukan. Per 6 Desember, serapan sudah mencapai 76,62 persen, dan angkanya terus bertambah setiap hari,” ungkapnya.

Hudaya optimistis target serapan dapat tercapai, sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Target di atas 90 persen atau lebih dari 93 persen dari capaian tahun 2023 lalu," beber dia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Aria Dwi Nugraha, menilai bahwa serapan anggaran yang tinggi sangat bermanfaat bagi masyarakat, asalkan dilakukan dengan efisiensi

Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi, Kamis 19 Desember 2024 di Bekasi Cyber Park Sampai Pukul 10.00

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Nichias Metalworks Indonesia Butuh Accounting Section Head-Plan Manager

“Sebenarnya masalah serapan anggaran ini bukan pada banyaknya serapan anggaran. Namun seberapa manfaat dalam penggunaan keuangan daerah untuk kepentingan masyarakat atau yang bertujuan untuk menuntaskan sejumlah permasalahan-permasalahan yang perlu diselesaikan,” ucapnya.

Ia menekankan bahwa serapan anggaran bukan tujuan utama, melainkan sebagai alat untuk mencapai hasil yang nyata bagi masyarakat.

“Jangan sampai serapan maksimal, tetapi masalah tetap tidak tuntas. Ke depan, kami akan membahas agar serapan anggaran mendukung program kerja yang jelas untuk kepentingan masyarakat,” tandasnya. 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.