Akhirnya Dimutasi ke Dekat Rumah, Guru SMP Ini Jalan Kaki 80 Km Lintas Provinsi Jatim-Jateng

Seorang guru SMP melakukan aksi jalan kaki dari wilayah Magetan, Jawa Timur ke Wonogiri, Jawa Tengah. Aksinya viral di media sosial

|
Editor: Ign Prayoga
Istimewa
Aksi jalan kaki lintas provinsi yang dilakukan Andrianto, seorang guru SMP yang baru saja mendapatkan mutasi ke dekat rumahnya di Wonogiri, Jateng. Selama belasan tahun, Andrianto mengajar di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur. 

TRIBUNBEKASI.COM, WONOGIRI -- Seorang guru SMP, Andrianto (45), melakukan aksi jalan kaki dari wilayah Jawa Timur ke Jawa Tengah.

Aksi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan menunaikan nazar karena dia akhirnya dimutasi ke Pemkab Wonogiri, Jateng.

Sebelumnya, guru berstatus aparatur sipil negara (ASN) ini mengajar di sebuah SMP negeri di Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim).

Kondisi ini membuat Andrianto harus menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor, pergi pulang sejauh sekitar 160 km setiap harinya.  

"Perjalanan 2 jam, berangkat setelah subuh jam 5 pagi," kata Andrianto.

Aksi guru mata pelajaran bahasa jawa berjalan kaki lintas provinsi menjadi sorotan masyarakat dan viral di media sosial.

Dia menunaikan nazar berjalan kaki setelah mendapat keputusan mutasi ke sebuah SMP negeri di dekat rumahnya di Wonogiri.

Andrianto telah mengajukan diri untuk mutasi sejak tahun 2018 namun baru dikabulkan tahun 2024 ini.

Selama 14 tahun menjadi guru, Andrianto mengajar di SMP Negeri 2 Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Ia sangat berharap bisa dipindah mengajar ke SMP di dekat rumahnya yakni SMP Negeri 1 Tirtomoyo, Wonogiri.

Andrianto mengungkapkan alasan mengapa sangat ingin pindah mengajar.

"Saya sudah 14 tahun di Magetan. Jarak dari rumah Tirtomoyo ke sekolah itu 70-80 km. Setiap hari naik motor, perjalanan 2 jam, berangkat setelah subuh jam 5 pagi, sampai sekolah jam 7," ujarnya.

Di tahun 2018, Andrianto ingin pindah ke Wonogiri. Dia pun mengajukan permohonan pindah tugas.

Namun pengajuan tersebut selalu ditolak karena tidak ada penggantinya.

Hal ini berulang hingga empat kali.

Pada pengajuan kelima, Juli 2024, permohonan Andrianto akhirnya disetujui.

"Kalau total mengajukan mutasi 5 kali," kata Andri, dikutip dari Tribun, Sabtu (21/12/2024).  

Ia menerima surat keputusan (SK) mutasi pada akhir Oktober 2024.

Andrianto pun melaksanakan nazar yang pernah ia ucapkan di hadapan rekan-rekannya, berjalan kaki dari Magetan ke Wonogiri.

Perjalanan Andrianto dimulai dari SMP Negeri 2 Plaosan menuju Kecamatan Puhpelem, Wonogiri, dengan jarak sekitar 15 kilometer yang dilalui dalam waktu 5 jam.

Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan menggunakan motor ke rumahnya.

Ia mengungkapkan alasan utama pengajuan mutasi adalah agar lebih dekat dengan keluarga dan mendampingi kedua anaknya.

Terutama menjelang kelahiran anak ketiga.

Video aksi jalan kaki Andrianto diunggah pada 1 November 2024, sehari setelah ia melaksanakan nazar.

"Niatnya hanya berbagi rasa syukur, tidak ada niatan ingin viral. Luapan kegembiraan saja. Sekarang sudah lega," kata Andrianto. (*)

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved