Kerusuhan di Nepal

Demo Gen-Z Nepal Ricuh, Bank dan Supermarket Dijarah, Puluhan Orang Ditangkap

Demo Gen-Z Nepal berujung ricuh. Bank, toko, dan hotel dijarah, 26 orang ditangkap. Warga khawatir situasi makin tak terkendali.

Editor: Mohamad Yusuf
Tangkapan layar X/@chandangoopta
GEDUNG DIBAKAR- Demonstrasi di Nepal, sejumlah gedung dibakar termasuk gedung Parlemen Nepal. Demonstrasi di Nepal merebak dengan cepat dalam hitungan hari. Sebanyak 23 orang meninggal, dan 422 orang lebih mengalami luka-luka. 

TRIBUNBEKASI.COM, NEPAL – Gelombang unjuk rasa besar-besaran di Nepal yang dipelopori generasi muda atau Gen-Z semakin memanas.

Tak hanya membuat Perdana Menteri KP Sharma Oli lengser pada Selasa (9/9/2025), aksi itu juga berujung pada penjarahan massal di berbagai titik kota Kathmandu dan Bhaktapur.

Sejumlah toko, bank, hingga hotel menjadi sasaran kelompok yang memanfaatkan situasi kacau.

Salah satunya cabang Bank Rastriya Banijya di kawasan bisnis New Baneshwor.

Seorang pegawai bank menegaskan, para pelaku penjarahan itu bukan bagian dari massa demonstrasi.

“Orang-orang yang terlibat dalam penjarahan itu bukan bagian dari gerakan pemuda, mereka hanya memanfaatkan kerusuhan,” ujarnya, dikutip dari Khabarhub.

Selain bank, penjarahan juga menyasar Supermarket Bhatbhateni di Bhaktapur, Hotel Hyatt, serta kawasan Bouddha.

Barang-barang elektronik, makanan, minuman, hingga perabotan ikut digasak.

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan kelompok orang masuk ke supermarket lalu keluar membawa barang belanjaan tanpa ada yang menghentikan.

“Awalnya hanya teriakan demonstran, tapi kemudian saya melihat orang-orang berlari membawa keluar barang dari toko. Tidak ada polisi di sana saat itu,” kata seorang warga Bhaktapur.

Puluhan Orang Ditangkap

Tentara Nepal mengonfirmasi sudah menangkap 26 orang yang diduga terlibat penjarahan dan vandalisme di Kathmandu serta Bhaktapur.

Lima di antaranya dituduh merampok Bank Rastriya Banijya.

Dalam pernyataannya, Tentara Nepal menegaskan kelompok kriminal telah membajak gerakan damai dengan melakukan penjarahan, pembakaran, dan aksi anarkis lain.

Kini, pasukan militer berjaga di lokasi-lokasi rawan dan menggelar patroli malam untuk mencegah kejadian serupa.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved