Kerusuhan di Nepal

Demo Gen-Z Nepal Ricuh, Bank dan Supermarket Dijarah, Puluhan Orang Ditangkap

Demo Gen-Z Nepal berujung ricuh. Bank, toko, dan hotel dijarah, 26 orang ditangkap. Warga khawatir situasi makin tak terkendali.

Editor: Mohamad Yusuf
Tangkapan layar X/@chandangoopta
GEDUNG DIBAKAR- Demonstrasi di Nepal, sejumlah gedung dibakar termasuk gedung Parlemen Nepal. Demonstrasi di Nepal merebak dengan cepat dalam hitungan hari. Sebanyak 23 orang meninggal, dan 422 orang lebih mengalami luka-luka. 

Insiden penjarahan ini menambah ketegangan di tengah protes yang sudah menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya.

“Jika perbuatan melawan hukum seperti ini dibiarkan, keadaan bisa makin tak terkendali,” kata seorang warga Kathmandu yang menyaksikan kejadian di Baneshwor.

Para pengamat menilai, aksi penjarahan bisa menurunkan simpati publik terhadap gerakan protes.

Gerakan yang awalnya menolak larangan media sosial kini bergeser jadi kesempatan kelompok kriminal mencari keuntungan.

Akar Demo Gen-Z

Aksi protes di Nepal bermula dari kebijakan pemerintah melarang sejumlah aplikasi pesan dan media sosial pada awal September.

Larangan itu memicu amarah mahasiswa dan aktivis muda.

Kemarahan memuncak setelah bentrokan dengan polisi menewaskan puluhan orang.

Sejumlah gedung pemerintahan di kompleks Singha Durbar dibakar, termasuk Mahkamah Agung dan parlemen.

Rumah politisi pun tak luput dari amuk massa. Rumah mantan Perdana Menteri Jhalanath Khanal terbakar dan istrinya, Rajyalaxmi Chitrakar, tewas terjebak di dalamnya.

Meski pemimpin organisasi nirlaba Hami Nepal, Sudan Gurung, berulang kali menyerukan agar demonstran menjaga aksi damai, kerusuhan tetap meluas.

Serukan Perdamaian

Gelombang kekerasan di Nepal menuai keprihatinan internasional.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan semua pihak menahan diri dan membuka dialog damai.

Perdana Menteri India Narendra Modi juga angkat suara.

“Kekerasan di Nepal sangat memilukan. Saya berduka karena begitu banyak anak muda kehilangan nyawa,” tulis Modi di media sosial X.

“Stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan Nepal sangat penting bagi kami,” tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved