Berita Bekasi

Usai Didemo oleh Ratusan Murid, Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Menyatakan Siap jika Diganti

Nina Indriana menegaskan dirinya juga tidak mempermasalahkan jika kelak akan dipindahtugaskan usai didemo ratusan siswanya.

|
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
SIAP DIGANTI - Kepala Sekolah (Kepsek) MAN 2 Kota Bekasi, Nina Indriana buka suara usai didemo ratusan muridnya pada Senin (17/2/2025). Ditemui awak media di MAN 2 Kota Bekasi, Kecamatan Mustika Jaya pada Selasa (18/2/2025) siang, Nina justru membantah perihal dugaan kepada dirinya yang tidak membayar gaji para pembina ekstrakurikuler. 

TRIBUNBEKASI.COM, MUSTIKA JAYA — Kepala Sekolah (Kepsek) MAN 2 Kota Bekasi, Nina Indriana buka suara usai didemo ratusan muridnya pada Senin (17/2/2025) kemarin.

Ditemui awak media di MAN 2 Kota Bekasi, Kecamatan Mustika Jaya pada Selasa (18/2/2025) siang, Nina Indriana mengatakan dirinya siap jika dilengserkan dari jabatannya sebagai Kepsek MAN 2 Kota Bekasi seperti tuntutan para muridnya saat aksi.

“Saya di mana pun ditugaskan, kalau pimpinan saya menarik, saya tidak apa-apa, karena dimanapun kami harus siap, namanya Aparatur Sipil Negara (ASN) ya,” kata Nina Indriana.

Nina Indriana menegaskan dirinya juga tidak mempermasalahkan jika kelak akan dipindahtugaskan.

“Tidak masalah (kalau dipindahkan), saya dipindahkan ke mana, karena saya sudah dari mulai awal saya tugas di Cabangbungin, bagaimana suasana Cabangbungin, saya harus kondisinya lebih dari ini tantangannya,” tegasnya.

Diketahui, 850 pelajar MAN 2 Kota Bekasi menggelar aksi damai terhadap kepala sekolahnya, Nina usai kegiatan apel upacara pagi yang dimulai sekira pukul 07.00 WIB hingga 10.00 WIB. 

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: BTPN Syariah Karawang Butuh 20 Community Officer

Baca juga: Dorong Wirausaha Tingkatkan Skala Bisnis, DBS Foundation Gelontorkan Dana Hibah

Aksi damai tersebut dilakukan dengan membentangkan sejumlah spanduk yang berisi tuntutan para pelajar.

Seorang pelajar MAN 2 Kota Bekasi berinisial J mengatakan aksi tersebut meminta Nina untuk transparan terkait pengelolaan dana sekolah.

"Aksi ini sebagai bentuk protes kami agar sekolah transparan mengelola anggaran dan memperbaikan fasilitas," kata J saat dikonfirmasi, Senin (17/2/2025).

J menjelaskan aksi damai tersebut berlandaskan dari keresahan ratusan pelajar yang mempertanyakan transparansi dana sekolah terhadap kegiatan 15 ekstrakulikuler. 

Sebab nominal uang SPP Rp 250.000 setiap bulannnya dinilai tidak sebanding dengan kebijakan sekolah yang diinformasikan tidak menggelontorkan dana untuk operasional kegiatan ekstrakurikuler.

Bahkan diduga kepala sekolah tidak juga memberi upah bagi pembina ekstrakurikuler.

Baca juga: Bareskrim Tetapkan Kades Kohod, Arsin Jadi Tersangka Pemalsuan SGHB dan SHM Pagar Laut Tangerang

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Pahala Bahari Nusantara Butuh 5 Orang Ahli Kimia Umum

Padahal menurutnya kalau kepala sekolah seharusnya mampu memberikan hak upah pembina jika menghitung besaran biaya ratusan pelajar yang dikeluarkan setiap bulannya.

"Kegiatan ekstrakulikuler tidak dibiayai, bahkan gaji pembina per bulan tidak dikeluarkan sama sekali," jelasnya.

Tidak hanya itu, J menuturkan selain tuntutan transparansi dana sekolah, mereka juga mendesak kepala sekolah wajib memperbaiki sejumlah fasilitas yang dianggap kurang layak.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved