Berita Bekasi

Kelompok Pemuda di Cikarang Dukung Band Sukatani: Cara-cara Pembungkaman Adalah Tindakan Tidak Benar

Menurutnya, pemberedelan lagu hingga Band Sukatani memberikan klarifikasi dan meminta maaf itu adalah kemunduran demokrasi.

|
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
AKSI DUKUNG BAND SUKATANI --- Kelompok pemuda di Cikarang, Kabupaten Bekasi gelar aksi solidaritas untuk mendukung band Sukatani atas lagu Bayar Bayar Bayar yang disoal di jalan Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi pada Sabtu (22/02/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI ---- Kelompok pemuda di Cikarang, Kabupaten Bekasi gelar aksi solidaritas untuk mendukung band Sukatani atas lagu Bayar Bayar Bayar yang dipersoalkan oleh pihak kepolisian, di jalan Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi pada Sabtu (22/02/2025).

Kelompok pemuda itu terdiri dari komunitas Cikarang Melawan, Menjaga Waras, Perpusatakaan Jalanan Cikarang, Perpustakaan Jalanan Baca Kami, mahasiswa serta buruh turut menggelar aksi solidaritas dukung band Sukatani.

Mereka membentukan tulisan mengenai dukungan terhadap band Sukatani asal Purbalingga tersebut.

Koordinator Aksi Solidaritas, Alfiansyah mengatakan bahwa gerakan ini adalah sebagai bentuk kritik terhadap negara yang semakin ugal-ugalan pembungkaman karya seni.

Baca juga: Harga Ekspresi Dalam Berseni, Polda Jateng Bebaskan Band Sukatani Bawakan Lagu Bayar Bayar Bayar

"Ini adalah salah satu kritik ya, beberapa hari lalu banyak pembungkaman mulai dari lukisan, teater payung hitam di Bandung dicekal, nah terkahir ini sekarang Band Sukatani," kata Alfiansyah pada Sabtu (22/2/2025).

Menurutnya, pemberedelan lagu hingga Band Sukatani memberikan klarifikasi dan meminta maaf itu adalah kemunduran demokrasi.

Atas dasar itu, komunitas-komunitas ini terketuk dan berinisiasi bergerak sebagai bentuk dukungan terhadap Band Sukatani.

"Maka kami berinisiasi bentuk dukungan rekan-rekan kami untuk menggelar aksi solidaritas. Cara-cara pembungkaman ini tindakan tidak benar," katanya.

Ia berharap, tidak ada lagi hal serupa. Segala sesuatu kritikan menjadi bagian demokrasi di Indonesia.

Apalagi, karya seni mengadundung kritikan juga justru dibungkam.

"Pertama kami akan membuktikan bahwa ini tindakan yang salah, negara tidak boleh seperti ini dan ketika kami mengkritik dengan karya seni ya kami tidak akan tinggal diam, Kami berharap kepada negara jangan sampai ada lagi pembungkam seperti ini lagi," pungkasnya.

BAND PUNK SUKATANI --- Grup band Sukatani, gambar tersebut diunggah di YouTube Kompas TV, Kamis (20/2/2025). Lirik lagu Bayar Bayar Bayar milik band Sukatani yang membuat video permintaan maaf dan menghapus, berisi sindiran oknum polisi yang langgar aturan.
BAND PUNK SUKATANI --- Grup band Sukatani, gambar tersebut diunggah di YouTube Kompas TV, Kamis (20/2/2025). Lirik lagu Bayar Bayar Bayar milik band Sukatani yang membuat video permintaan maaf dan menghapus, berisi sindiran oknum polisi yang langgar aturan. (Tangkap layar YouTube Kompas TV/Tribunnews.com)

Rian D'Masiv: seniman tak bisa dibatasi

Penyanyi dan musisi Rian D'Masiv turut mengomentari permasalahan yang sedang dialami grup band Sukatani.

Dimana band Sukatani jadi sorotan, karena lagu 'Bayar Bayar Bayar' yang dianggap sangat mengkritik kinerja kepolisian Indonesia.

Bagi Rian D'Masiv lirik lagu Bayar Bayar Bayar dari Band Sukatani adalah sebuah keresahan mereka, yang dituangkan dalam sebuah karya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved