Banjir Karawang
Terjebak Banjir di Jalan Pangkalan-Loji Karawang Sejak Subuh, Sopir Truk Ini Terpaksa Menunggu Surut
Para pengendara terpaksa berhenti sambil menunggu banjir yang merendam Jalan Raya Pangkalan-Loji tersebut surut.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Jalan Raya Pangkalan-Loji, Dusun Bunder, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Karawang terputus akibat terendam banjir pada Selasa (4/3/2025).
Pantauan TribunBekasi.com, sejumlah kendaraan truk, mobil pribadi, hingga sepeda motor tidak bisa melintasi jalan Raya Pangkalan-Loji yang terendam banjir.
Para pengendara terpaksa berhenti sambil menunggu banjir yang merendam Jalan Raya Pangkalan-Loji tersebut surut.
Ada beberapa pengendara putar balik karena ketinggian air mencapai 1,5 meter sehingga tidak bisa dilalui kendaraan, baik roda empat maupun roda dua.
Terlihat juga sejumlah anak-anak bermain banjir di lokasi tersebut. Warga juga menutup akses dan memasang tali agar tidak ada kendaraan yang nekad melintas.
Seorang warga, Nurhayati (30) menyebutkan, air mulai memutus akses jalan sekira pukul 03.00 WIB dini pada Selasa (4/3/2025).
Baca juga: Terendam Banjir, Akses Jalan Cipendawa Baru Rawalumbu Bekasi Terputus, Warga Tak Bisa Beraktivitas
"Dari jam 3 mau sahur tadi udah enggak pada bisa lewat," katanya.
Adapun banjir itu merupakan dari luapan Sungai Cibeet. Sedangkan air ini merupakan kiriman dari wilayah Bogor.
"Ini kan air dari atas, dari Bogor. Ya mudah-mudahan cepat surut," imbuhnya.
Sedangkan sopir truk, Saepuloh mengaku telah terjebak dari subuh. Ia akan menunggu sampai air surut.
"Nunggu dari subuh, ya nunggu surut aja dari pada muter-muter sama aja kondisinya begini," katanya.
Akses jalan Cipendawa terputus
Akses jalan Cipendawa Baru Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi terputus imbas terendam banjir pada Selasa (4/3/2025).
Seorang warga, Krisdayadi (37), mengatakan akses jalan Cipendawa tersebut menghubungkan jalan dari Rawalumbu, Bojong Menteng menuju ke Pondok Gede, Jatiasih, Pekayon dan sebaliknya.
"Ya, akses jalan Cipendawa terputus karena tidak bisa dilalui dan memang berdekatan dengan Kali Bekasi, jadi arusnya sangat kencang dan sangat membahayakan para pengguna jalan," kata Krisdayadi di lokasi, Selasa (4/3/2025).
Krisdayadi menjelaskan akses jalan Cipendawa yang terputus karena terendam banjir ini mencapai lebih kurang satu kilometer (Km).
Sepanjang jalan yang terputus itu terendam banjir dengan ketinggian 60 sentimeter (Cm) hingga 120 Cm.
"Ketinggian paling dalam lebih kurang satu meter lebih ya karena sepinggang orang dewasa," ucapnya.

Krisdayadi menuturkan akses jalan terputus sudah terjadi sejak sekira pukul 03.00 WIB imbas luapan dari Kali Bekasi yang diketahui kiriman dari wilayah Kabupaten Bogor.
Tidak hanya itu, banjir juga disebabkan intensitas hujan tinggi di kawasan tersebut yang berlangsung lebih kurang enam jam.
Kemudian puncak kedalaman banjir di lokasi terjadi sekira pukul 03.30 WIB dan saat itu warga langsung bernisiatif mencari tempat dataran yang lebih tinggi.
"Banjir mulai tinggi dan diketahui oleh warga mulai sekira pukul 03.30 WIB dan warga bergegas bersiap-siap karena air sudah mulai naik ke permukiman," tuturnya.
Krisdayadi mengungkapkan peristiwa serupa ini pernah terjadi lima tahun lalu, persisnya di tahun 2020 ketika sejumlah wilayah di Kota Bekasi terendam banjir.
Bahkan menurutnya tahun ini ketinggian banjir lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2020.
"Yang kayak gini sudah lima tahun lalu, terakhir tahun 2020 kejadian seperti ini dan sekarang terbilang lebih parah karena sampai ke jalan-jalan," ucapnya.
Firman (28), warga lainnya, menegaskan imbas banjir, ia tidak dapat bekerja ke kantor karena akses jalan terputus.
Firman sempat terkejut karena baru pertama melihat akses jalan tertutup karena banjir.
Sebab pada tahun 2020 yang dinilainya banjir terparah tidak sampai serupa seperti sekarang ini.
"Ini lebih parah, kalau di tahun 2020 itu masih bisa lewat, sekarang udah benar-benar enggak bisa lewat sama sekali," kata Firman dengan wajah lesu. (maz/m37)
Empat Daerah di Jawa Barat Banjir Parah, Dedi Mulyadi Bakal Ajak Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang |
![]() |
---|
Sebanyak 1.800 Rumah Warga Terdampak Banjir Rob di Pesisir Cibuaya Karawang |
![]() |
---|
Banjir di Karawang Mulai Surut, Tersisa di Desa Karangligar yang Masih Banjir Tinggi |
![]() |
---|
BNPB Apresiasi Langkah Mitigasi Bencana Banjir Pemkab Karawang |
![]() |
---|
Karangligar Karawang Banjir, BBWS Citarum akan Buat Tanggul Darurat Sementara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.