Banjir Bekasi

Pemkot Bekasi Gandeng Instansi Terkait Benahi Fasilitas Publik yang Rusak Diterjang Banjir Besar

Tri Adhianto menyampaikan saat ini kondisi banjir di seluruh wilayah Kota Bekasi sudah surut, namun masih menyisakan banyak lumpur.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
BENAHI FASILITAS PUBLIK --- Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat ditemui di Kantor Pemkot Bekasi, Jumat (7/3/2025) mengungkapkan pihaknya sudah bekerjasama dengan beragam instansi terkait untuk segera memulihkan fasilitas publik yang rusak akibat bencana banjir. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN --- Sebanyak 61.000 jiwa warga Kota Bekasi terdampak banjir besar pada Selasa (4/3/2025) lalu.

"Bencana banjir besar di Kota Bekasi berada di 132 titik di delapan kecamatan dengan 23 ribu kepala keluarga atau 61 ribu jiwa yang menjadi korban banjir," kata Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, saat ditemui awak media di kawasan Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan, Jumat (7/3/2025).

Tri Adhianto menyampaikan saat ini kondisi banjir di seluruh wilayah Kota Bekasi sudah surut, namun masih menyisakan banyak lumpur.

"Aliran listrik juga sudah dikoordinasikan untuk bertahap dinyalakan seluruhnya, terakhir titik banjir berada di Kelurahan Duren Jaya dan sekarang sudah surut dan akses listrik juga sudah terhubung," papar Tri.

Baca juga: Kawasan Puncak Bogor Beralih Fungsi, Kementerian LH Segera Benahi Tata Ruang Cegah Banjir Besar

Tri juga mengungkapkan pihaknya sudah bekerjasama dengan beragam instansi terkait untuk segera memulihkan fasilitas publik yang rusak akibat bencana banjir.  

Mengenai upaya rehabilitasi, ia akan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat pemulihan serta memitigasi bencana serupa di kemudian hari.

"Infrastruktur seperti jalan yang putus dan sekolah yang terdampak tengah diinventarisasi, dan kami akan segera memperbaikinya dengan bantuan dari BNPB dan pemerintah pusat," ujarnya.

Pemkot Bekasi juga berencana merelokasi warga korban banjir.

Rencana relokasi itu sebagai langkah prioritas untuk warga yang tinggal di bantaran sungai.

“Kami terus mengimbau jangan memanfaatkan bantaran sungai sebagai tempat tinggal. Pemerintah akan mencoba merelokasi tempat-tempat yang hari ini mengalami banjir yang selalu mereka derita,” kata Tri.

Tri menjelaskan rencana relokasi perlu dilakukan mengingat peristiwa banjir besar sudah sering melanda warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut.

“Kalau toh memang hari ini sudah menjadi banjir tahunan, mereka yang terdampak banjir tahunan, kami imbau untuk kemudian berpindah,” ucap Tri.

Masyarakat diimbau waspada

Sejumlah wilayah di Kota Bekasi terendam banjir pada Selasa (4/3/2025) dinihari.

Kondisi Kota Bekasi terendam banjir itu disampaikan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, saat mendatangi pintu atau bendungan air Bekasi di kawasan Jalan Mayor Madmuin Hasibuan, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

“Malam ini untuk di sepanjang Kali Bekasi tentu dampaknya mulai dari Jatirasa, Jatibening, IKIP, kemudian Pondok Gede Permai (PGP), Kemang Ivi, Depnaker, terus sampai ke bawah, yang sudah mulai terjadi banjir adalah di Jalan Mawar, Gang Mawar dan juga di perbatasan di sebelah utara,” kata Tri saat ditemui awak media di lokasi, Selasa (4/3/2025).

Tri Adhianto menjelaskan banjir yang melanda sejumlah wilayah Kota Bekasi tersebut terjadi karena beberapa faktor.

“Karena memang di samping hujan lokal cukup tinggi, kiriman air dari Bogor juga besar, dan rasanya air laut juga sedang dalam kondisi pasang,” jelasnya.

Tri kemudian mengimbau warga waspada terhadap banjir susulan.

“Curah hujan di hulu Kali Cibongas, termasuk Kali Cileungsi dan Kali Cikeas sedang tinggi, ini bisa berdampak ke Bekasi,” ujarnya.

Tri menegaskan dirinya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk melakukan persiapan evakuasi di sejumlah wilayah.

Kemudian pihak terkait juga diminta untuk menyiapkan tempat untuk evakuasi hingga perbekalan logistik sesuai kebutuhan.

“Baik Pemadam Kebakaran (Damkar), Satpol PP, sama Satker (Satuan Kerja) yang ada di wilayah mulai standby untuk melakukan persiapan-persiapan evakuasi,” tegasnya.

Tri menyampaikan sejumlah mobil pompa air juga disiagakan di sejumlah lokasi banjir.

Sejumlah upaya itu perlu dilakukan mengingat intensitas hujan meningkat tidak hanya di Kabupaten Bogor saja, namun juga di Kota Bekasi.

“Kalau hari ini belum bisa dilakukan pemompaan karena memang menunggu hujan selesai baru kita bisa lakukan pemompaan (untuk) membantu dan meringatkan warga sehingga cepat untuk (tangani) genangan yang ada,” ucapnya.

Tri memaparkan kondisi debit air imbas curah hujan dan kiriman dari Bogor pernah terjadi saat banjir lima tahunan lalu.

“Jadi kalau dilihat ini hampir seperti rutinitas banjir lima tahunan, 2016, 2020, dan hari ini adalah 2025, jadi ritmenya lima tahunan,” paparnya. 

(Sumber : TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra/m37)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved