Ricuh di Depan Gedung DPR, Aparat Pukul Mundur Demonstran Penolak Revisi UU TNI

Kericuhan terjadi di depan Gedung DPR di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025) malam. Aparat pukul mundur massa penolak revisi UU TNI.

Penulis: | Editor: Ign Prayoga

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA -- Kericuhan terjadi di depan Gedung DPR di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025) malam.

Kericuhan terjadi ketika polisi melakukan upaya pukul mundur untuk membubarkan massa demonstran penolak pengesahan Undang-undang TNI.

Pengunjuk rasa yang terdiri atas mahasiswa dan masyarakat sipil melakukan aksi di Jalan Gatot Subroto atau di depan gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, hingga Kamis malam.

Aksi ini pun berujung ricuh ketika polisi mulai bertindak keras.

Dalam pantauan Tribunnews.com di lokasi, upaya pembubaran dilakukan aparat kepolisian dengan menembakkan water cannon ke barisan massa aksi yang masih terjaga untuk menyuarakan penolakan Revisi Undang-Undang nomor 34 tahun 2004 tentang TNI menjadi Undang-Undang.

Adapun peristiwa pukul mundur itu dilakukan aparat kepolisian pada sekitar pukul 19.40 WIB. Sesaat sebelumnya pihak kepolisian meminta kepada massa aksi segera membubarkan diri.

Pihak kepolisian meminta kepada massa aksi untuk segera meninggalkan lokasi dan bisa kembali lagi menyampaikan orasinya pada esok hari.

"Besok saudara kami layani lagi, besok saudara bisa ke sini lagi, ini sudah melewati batas waktu penyampaian aksi, banyak pengguna jalan yang ingin terganggu," kata seorang polisi dari mobil pengurai massa (Raisa).

Akan tetapi seruan dari kepolisian tersebut belum juga diindahkan oleh massa aksi, dan mereka memilih tetap bertahan seraya melempari batu dan botol mineral ke arah dalam kawasan Gedung DPR RI.

Tak hanya itu, salah satu bidang pagar atau tembok depan Gedung DPR RI juga berhasil dirobohkan oleh massa aksi.

Alhasil, pihak kepolisian mengambil tindakan untuk memukul mundur massa aksi agar bisa membubarkan diri.

Hingga berita ini ditulis pada pukul 20.12 WIB, kondisi di depan Gedung DPR RI sudah sepi dari massa aksi.

Hanya ada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang membersihkan sisa-sisa aksi.

Sementara itu, ruas jalan dari arah Semanggi menuju Slipi sudah berangsur dibuka oleh pihak kepolisian.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved