Atap SMKN 1 Cileungsi Bogor Runtuh, Puluhan Siswa Dilarikan ke Rumah Sakit

Puluhan siswa SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, menjadi korban ambruknya atap sekolah mereka

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Ign Prayoga
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Atap SMKN 1 Cileungsi Bogor ambruk pada Rabu (10/9/2025) sekitar pukul 09.20 WIB. 

TRIBUNBEKASI.COM, BOGOR -- Puluhan siswa SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi korban ambruknya atap sekolah mereka.

Musibah atap ambruk ini terjadi saat para siswa berada di dalam kelas untuk mengikuti pelajaran, Rabu (10/9/2025) pukul 09.20 WIB.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengatakan seluruh korban telah mendapatkan penanganan medis terbaik di beberapa rumah sakit. 

"Dari 36 siswa yang dilarikan ke rumah sakit, kini tersisa 6 siswa yang masih menjalani perawatan, sementara lainnya telah diperbolehkan pulang," kata Rudy usai meninjau langsung SMKN 1 Cileungsi, Rabu siang.

Dia memastikan seluruh korban sudah terlayani dengan baik. "Mudah-mudahan kondisinya semakin membaik," katanya. 

Selain itu, tahapan trauma healing juga sedang disiapkan agar siswa-siswi dapat pulih secara psikologis. "Jika diperlukan, pendampingan akan dilakukan hingga ke rumah siswa,” ungkap Rudy.

Selain memastikan pelayanan kesehatan, Bupati juga menegaskan pentingnya keberlangsungan proses belajar mengajar. 

Namun, untuk sementara waktu, kegiatan sekolah akan diliburkan hingga ada keputusan bersama antara pihak sekolah dan orang tua siswa. 

SEKOLAH DI BOGOR AMBRUK: Tangkapan layar video atap sekolah di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor ambruk saat kegiatan belajar mengajar.
SEKOLAH DI BOGOR AMBRUK: Tangkapan layar video atap sekolah di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor ambruk saat kegiatan belajar mengajar. (Istimewa TribunnewsBogor.com)

“Kita beri waktu agar anak-anak lebih tenang secara psikologis. Besok sekolah akan mengundang orang tua untuk menentukan langkah terbaik ke depan,” tambahnya.

Terkait kondisi fisik bangunan sekolah, Bupati Rudy menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 

Meski kewenangan pengelolaan SMA/SMK berada pada pemerintah provinsi, Pemkab Bogor tetap hadir memastikan warga, khususnya siswa-siswi, tetap mendapatkan hak atas layanan kesehatan dan pendidikan.

“Anak-anak kita adalah masa depan bangsa. Fokus kita hari ini adalah memastikan mereka aman, sehat, dan tetap bersemangat bersekolah,” kata Rudy.

Mengantisipasi kejadian serupa, seluruh SMA dan SMK di Jawa Barat diimbau lebih waspada. 

Para kepala sekolah SMA dan SMK di bawah naungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat diminta segera memeriksa kondisi bangunan sekolah masing-masing.

Instruksi itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyusul laporan kejadian robohnya atap di SMK Negeri 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved